Tamu adalah raja, kalau mereka ngelunjak dan sok jadi raja, bantai aja lah, usir sekalian.
_Alana Kanara_
"Ku menangis membayangkan betapa kejamnya pak Alfa pada diriku.." bernyanyi dengan air mata khayalan, Alana menendang pintu ruangan Alfa.
Alfa menatap Alana dingin "kenapa harus dengan menendang pintu saya Alan? setiap kali kamu keruangan saya, pasti menendang" sungut Alfa marah, Alana tidak peduli.
"Alana pak" koreksi Alana jengah.
"Iya Alana"
Menurunkan tumpukan makalah yang beratnya nauzubillah Alana meletakkan dimeja Alfa "pak Alfa yang terhormat dan maha agung, serta selalu benar.. saya menendang pintu ruangan bapak itu pakai kaki karena tangan saya penuh sama beban dari bapak, kenapa selalu saya sih yang harus membawa tugas para mahasiswa?padahal ada Beno dia kan perwakilan kelas!"
Menatap Alana datar, Alfa hanya mengangguk lalu mengetik di laptopnya lagi. Akhir-akhir ini kepala Alfa selalu pusing dan berat karena urusan kantor yang menumpuk.
"Pak!"
Menoleh, Alfa menaikkan alisnya "hmm?"
"Saya nungguin loh" berdecak kesal, Alfa mengusir Alana dengan gerakan tangan.
"Iya iya makasih"
"Masama bapak"
Fokus Alfa masih belum berpindah dari Alana. Perempuan itu masih berada di ruangannya dengan tangan yang ditadah dan mulut yang komat-kamit, serta pandangan yang tidak lepas dari Alfa.
Kebingungan, Alfa menaikkan alis "kamu kenapa?"
Alana menyelesaikan kegiatan itu, lalu mengambil langkah seribu "ngeruqyah bapak, biar bapak gak jadi setannn.."
Tertawa kecil, Alfa tak sadar kalau beberapa tahun ini.. dia selalu tertawa dan penyebabnya adalah Alana.
Ah, rasanya senang ketika melihat Alana sengsara.
Sementara itu disini Alana sekarang, mengamati Lala yang streaming video bajakan. Kalau ada yang murah kenapa harus yang mahal dan ribet? Itu prinsip Lala.
Lala adalah perempuan normal dan karena terlalu normal otaknya sedikit tergeser, Alana saksinya, Lala ini otaknya selalu memikirkan tentang perut dan otot laki-laki.
Terbukti dengan photo-photo di ponselnya yang penuh dengan gambar menggoda iman.
"La insyaf, inget dosa" Alana itu takutnya, Lala kebablasan melorotkan celana atau baju kating, adik tingkat atau dosen hot disini.
"Dosa? Inget kok! Al lo pernah liat otot pak Tama gak?" Alana menggeleng.
"La kuker banget sih lo! otak encer tapi hobi gituan- anjing sakit La!"
Meringis, Alana mengusap kepalanya yang digeplak Lala.
"Makanya bahasa lo itu diganti, gituan gituan lo pikir gue ena ena?" Alana nyengir.
Gala datang, melepaskan kacamatanya dan mengaitkan di kerah kemeja "Al gue beliin lo ciki lagi, buat itu gue numpang di rumah lo lagi ya" mendengus, Alana mengangguk sembari mengambil kresek besar yang dijadikan Gala sebagai bahan sogokan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Teen FictionWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...