🥀 dua puluh satu 🥀

22.6K 1.8K 40
                                        

Manusia emang gak paham apa itu arti dari menghargai, sebelum merasakan kehilangan.

_Gala_

Sepertinya, Alfa menyerah kali ini baja bukti untuk memberatkan Nessa benar-benar susah untuk ditemukan.

Karena mencari bukti yang sama sekali tidak dapat ditemukan dan hanya untuk membuang waktu saja, kali ini Alfa memilih untuk pergi ke kantor. Pekerjaannya pasti menumpuk.

"Pak, bapak sudah menunda meeting selama beberapa minggu, karena bapak sudah datang ke kantor setelah tidak ada kabar, kita harus cepat menuju tempat meeting itu, ini kesempatan terakhir klien kita kali ini penting!" Cerocos sang sekretaris dengan nada seperti seseorang yang sedang nge-rap.

Dugaan Alfa benar kan? Baru saja Alfa datang ke kantor si Srikaya ini sudah merecokinya dengan banyak tugas. Pastinya.

"Maaf Sri pasti saat saya tidak ada kamu kelelahan"

"Ya iyalah!"

Definisi sekretaris seperti Srikaya ini memang pantas diragukan, apakah dia lulus kesini dengan bantuan orang dalam atau berusaha keras. Untung saja pekerjaan Sri tidak pernah cacat dan Alfa bangga akan itu.

Melihat Sri kenapa Alfa jadi kangen Alana ya, duh fokus Alfa, fokus!

"Ya sudah saya minta ma--"

"Ngapain ngoceh sih pak, ayo cepetan!" Sri menyusun beberapa berkas, tangannya dengan telaten memasukkan beberapa berkas dan laptop tak lupa flashdisk dan juga botol minum untuk Alfa yang tentu sudah diisi dengan air agar tenggorokan Alfa tidak kering saat presentasi nanti.

"Hmm" Alfa berjalan lebih dulu, masuk kedalam mobil yang sudah ada sopir pribadi.

"Jangan seper-- astagfirullah!! Saya masih sayang nyawa pak!" Cicit Alfa ketakutan, berpegangan pada sabuk pengaman sambil menutup mata. Berdoa sambil ketar-ketir agar perjalanan bisa cepat selesai.

Nama sopirnya ini Markus, siapa itu pembalap di ajang balap MotoGP Marc Marquez nah itu idola si pak Markus ini.

Apakah kalian juga tahu nama-nama pemain MotoGP selain Valentino Rossi? Kalau kalian tahu berarti kalian adalah anak-anak yang terpaksa menonton siaran TV itu karena bapak kalian. Soalnya yang nulis merasakan itu, seru juga lihat mereka jatuh, astagfirullah maafkan yang nulis memang letak serunya di situ kan? Kalau ada yang jatuh pada teriak tapi kalau gak ada yang jatuh atau sampai cidera ,anteng, damai, nyaman, dan tenang seperti tidak suka dengan adegan yang sedang dipertontonkan

Tapi yang gak enak yaitu yang teriak-teriak jadi backsound gabung sama suara motor mereka. Ya udah sudah bahas MotoGpnya.

"Tenang pak! Saya sudah berpengalaman!" Jawab Markus masih melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Bukannya takut si Srikaya yang perempuan malah menyuruh Markus makin cepat.

"Jangan kasih kendor pak, buktikan pada idola bapak, kalau bapak bisa!!" Ucap Sri menyemangati.

"Sampai!"

Belum lima menit dari kantor sampai ketempat ini, mobil yang dikendarai Markus sudah sampai tujuan dengan polisi yang mengejar mereka, penyebabnya karena Markus yang mengidolakan Marc Marquez ini menerobos lampu lalu lintas.

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang