Tetaplah yakin tidak ada yang tidak mungkin. salah satunya membuat Alana menyukai saya.
_Alfano Wisnuarya Winata_
Rumah megah yang bernuansa klasik modern sebelas dua belas dengan rumah Alana kini dimasuki oleh mobil Alfa.
Alana menguncir rambutnya, Galang sedang bermain dengan sang ayah dan juga ada Viola, sang ibu, di halaman rumah yang luas itu.
"Hai!" Sapa Viola sok akrab, Alana tersenyum dan balas dengan melambaikan tangan.
"Siapa Al?"
Alfa dan Alana menoleh, nama mereka depannya mirip.
"Maksud kakak dia siapa?" Tanya suami Viola, kakak Alfa. Roy Kiyoshi, astagfirullah bukan nama dia Roy, gak ada Kiyoshinya kok.
"Mahasiswa" jawab Alfa lalu masuk ke dalam rumah bersama Alana yang mengekor di belakang, kali ini rumah Alfa berbeda dengan rumah Rafael yang bisa membuat seseorang yang alergi bunga meninggal ditempat. Rumahnya Alfa hujat-able banget, kayak kebun binatang.
Ada anjing, babi, monyet, bukan ngumpat loh ya, ini memang patung dan ada versi aslinya di rumah Alfa. Kebun binatang pribadi. Alana jadi berpikir, di sini kalau tiba-tiba ngehujat orang, tapi alasannya nyebut binatang, dosa gak kayaknya? Ya enggak lah. Kata yang nulis.
"Pak sampai beli singa gitu, mau photo deh" Alana menarik ujung kaos Alfa, laki-laki itu terkekeh.
"Helena gak biasa sama perempuan, dia bahkan sampai mau nyerang petugas yang berusaha bersihin kandang cuma karena dia perempuan" papar Alfa, jadi inget Allysa, si lonte. Tuh binatang juga pernah nyakar Alana untungnya ada Dewa cinta yang ngobatin. Bukan Dewa aja, cintanya hilangin! Alana sudah move on.
"Hmmm, okay yuk masuk. Anggap aja rumah sendiri"
"Seharusnya saya yang bilang begitu, tapi kalau saya bilang anggap aja rumah sendiri sama kamu, saya gak yakin" Alfa jadi membayangkan jadi gelandangan karena Alana menganggap rumah sendiri dan malah menjual rumah Alfa. Astagfirullah, negatif thinking lagi.
"Hehe, tau aja lo"
"Aaaa.. pip pip pip pip calon mantu" seorang wanita paruh baya dengan makeup tipis yang menghiasai garis wajah tegas seperti Alfa tapi dalam bentuk cantik kini memeluk Alana. Kuat dan erat, mampu membuat Alana tercekik.
"Ta..n..te.... A..la..nah.. gak.. bisa.. naf..ash..ah" Alana menghela nafas lega saat Alena melepaskan pelukan. Sepertinya beliau adalah atlet bela diri, kuncian gerakan Alena begitu kuat bagi Alana.
"Maaf" Alena nyengir tanpa rasa bersalah "nama kamu Alana kan? Mirip sama nama tante, jangan-jangan kamu jodohnya Alfa" Alena jadi memikirkan bagaimana kalau dia mempunyai cucu dari Alfa dan Alana pasti mereka cakep-cakep.
Secara emak, bapaknya bibit unggul. Alfa dengan wajah dan tubuhnya, Alana juga dengan wajah dan tubuh serta jangan lupakan rambut panjang hitam pekatnya.
"Apa hubungannya tante?" Alana menggeleng-gelengkan kepala. Mertua dengan menantu namanya mirip, itu bisa jadi takaran kita jodoh sama anaknya atau enggak, menurut Alana bukan itu? Jodoh yang menentukan adalah tuhan. Bukan kebetulan, hmm bisa juga sih kebetulan. Oke jangan dipikirkan,nanti otak manusia kamu berubah menjadi Brainly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Novela JuvenilWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...