EXTRA PART

31.5K 1.1K 31
                                    

Sudah dimasukin Gaboleh Nolak! Ke library dan reading list?

.
.
.

Zivanna sudah berusia lima belas tahun sekarang, sepuluh tahun yang lalu Alana melahirkan bayi kedua dengan jenis kelamin laki-laki yang diberi nama Athan Elangkasa, berbeda dengan sang kakak yang pendiam, Athan lebih aktif dan sering mengajak sang kakak keluar.

"Ziva, jangan sampai Athan buat ulah lagi ya. Kamu jagain dia" Zivanna mengangguk, menarik kerah belakang Athan dan membawa laki-laki itu keluar.

"Kak Ziva kenapa warna langit itu biru?" Ziva ikut mendongak, menatap langit yang tengah berwarna biru seperti yang sang adik katakan tadi.

"Kodrat" jawab Ziva seadanya.

Perempuan dan laki-laki yang berbeda usia lima tahun itu, sampai di sebuah gang sempit. Lima orang berbadan besar, berbaju putih abu-abu mendekat, Athan mundur, mencari-cari pegangan dan tak melihat sang kakak lagi.

"Kakak Athan takut"

"Heh nama lo siapa? Masa cowok takut?" Salah satu dari mereka menarik kerah depan baju Athan membuat ketakutan Athan semakin besar. Matanya menoleh ke kanan dan ke kiri tapi Zivanna tidak terlihat dimana-mana.

"Nama lo siapa?" Bentak salah satu dari mereka yang berwajah sangar, Athan semakin ketakutan, Zivanna menarik Athan, melindungi sang adik dibalik tubuhnya.

"Mau apa lo? Malak adik gue?" Zivanna tersenyum miring dan menendang mereka yang ingin mendekat hingga tersungkur.

"Sialan lo!"

"Kakak Athan takut"

"Merem" Athan menurut, memejamkan mata, enggan membuka mata karena erangan dan pekikan dari para laki-laki tadi.

"Udah, pulang" Zivanna menarik Athan menjauh dari tempat itu, membuka mata, Athan menatap sang kakak dalam.

"Seharusnya Athan yang lindungin kakak, maaf ya!"

"Itu bibir kakak kok luka, Athan lap mau gak?" Zivanna menyamaratakan tingginya dengan Athan, mendesis saat tangan kering Athan menyapu lukanya.

"Udah sembuh kan?"

Mengangguk singkat, Zivanna menyerahkan ikan cupang untuk sang adik.

"Wah... Darimana kakak tau kalau Athan pengen ikan ini?" Mata Athan berbinar, padahal dia tidak memberitahu bahwa dia ingin membeli ikan cupang dan Zivanna sudah membelikan ikan yang Athan mau lengkap dengan warna merah menyala yang Athan sukai.

"Lo ngigo" jawab Zivanna seadanya. Memang benar dia mendengar kalau tadi malam Athan mengingau dia ingin membeli ikan cupang lengkap dengan warnanya. Mereka memang tidur berdua karena Athan yang penakut.

"Huwa... Sayang kak Ziva" Zivanna mengangguk sembari tersenyum.

°°°

"Assalamualaikum" salam Zivanna dan Athan pada kedua orangtuanya.

"Waalaikumsalam, yang pinter ya sayang" Athan mengangguk, sementara itu, Zivanna naik keatas motor sportnya dan melajukan dengan kecepatan perlahan. Membiarkan Athan menikmati udara pagi.

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang