Mau tidur tapi gengsi masa gue duluan yang meluk guling
_Alana Kanara_
Omongan cowok memang tidak bisa dipercaya. Begitulah kira-kira apa yang ingin Alana sampaikan sekarang pada sesosok laki-laki berkacamata yang tak tahu diri, mengungsi sekaligus minta makan.
"Katanya gak mau kesini lagi"cibir Alana duduk lesehan di atas karpet bulu, mencebikkan bibir kesal mengingat kalau Gala tidak ingin kerumahnya lagi.
Tapi Alana juga bersyukur karena Gala sudah berhenti melakukan aktivitasnya yang bisa dibilang sudah menjadi candu bagi Gala. Merokok.
"Gue ada masalah sama bokap" ungkap Gala datar.
"Om Kevin kenapa?"
"Papa pengen gue nerusin perusahaan dan berhenti daftarin diri di lomba dan kompetisi kampus.. tapi gue gak bisa di sana ada Lala" merasa keceplosan Gala membekap mulut.
Memandang dengan tatapan mengintimidasi detik selanjutnya Alana terpingkal. Jadi sejak dari lama perempuan yang ditaksir dan Gala sembunyikan darinya adalah perempuan yang sangat dekat yaitu.. Lala.
"Cie.. jadi Gala suka sama Lala, aciyee.." Gala melepaskan kacamata, memandang Alana dengan sorot memohon.
"Lo mau apa biar bisa tutup mulut?"
Nampak berpikir Alana tersenyum miring "gue mau-- eh kak Evan!"
Meletakkan ponsel di telinga, Alana mengangkat telepon dari kakaknya.
"Loud speaker Al" titah Gala yang di angguki Alana.
Kak Evan
"Assalamualaikum Ara bagaimana kondisi rumah?"
"Engh.. waalaikum'salam kak. Rumah baik-baik aja. Kak Evan kapan pulang? Ara kangen!" Alana ikut menitikkan air mata saat mendengar helaan nafas berat seperti menahan sesuatu dari Evander. Sang kakak.
"Tunggu saja, kakak matikan. Assalamualaikum"
"Waalaikum'salam"
Menghembuskan nafas, Alana masuk kedalam dekapan Gala. Ah, padahal bukan pelukan ini yang Alana inginkan sekarang.
"Shhtt.. jangan nangis gue tau lo kuat! Kak Evan pasti balik"
Terisak, Alana memeluk Gala semakin erat "Gala.. jangan pergi, gue cuma punya lo hiks.. hiks.. sekarang. Kak Evan gak sayang gue hiks.. hiks.. dia selalu mentingin pekerjaan, mama sama papa juga tega pergi ninggalin gue hiks.. hiks.."
Mengelus punggung Alana menenangkan, Gala tersenyum miris. Kasihan dengan Alana, sejak beberapa tahun yang lalu dia sudah kehilangan orang tua dan dia kembali harus kehilangan sosok keluarga terdekat terakhir yaitu sang kakak yang harus meneruskan usaha keluarga yang berpusat di Amerika.
"Lo gak boleh ngomong gini Al, mama sama papa gue bisa lo anggap orang tua sendiri. Oh ya untuk mama sama papa lo, gue harap lo bisa ikhlas, mereka gak bakalan tenang kalau lo gak rela dengan kepergian mereka"
"Iya Gal!" Gala mengangguk dan mengusap rambut halus Alana yang masih memeluknya.
"Dan buat kak Evan.. gue harap lo jangan ngerasa dia gak adil sama lo. Gua yakin kak Evan sayang.. malahan sayang banget sama lo, dia pergi buat semua keperluan lo"
"Gue bisa hidup tanpa banyak harta, gue gak mau barang branded atau makanan mewah, gue selama ini gak banyak gunain uang kak Evan biar kak Evan bisa sadar kalau gue gak butuh kemewahan"
"Gue paham, lo sabar aja. Karena proses gak bakalan pernah mengkhianati hasil"
°°°
Streaming Netflix adalah sesuatu yang dilakukan oleh seseorang jika gabut atau tidak bisa tidur seperti Alana. Tentunya dengan jaringan stabil dan kouta internet yang banyaknya Alhamdulillah.
"Genre horor gimana?" Alana melirik Allysa yang sudah tertidur dan menghela nafas lalu melirik Fino yang masih melek, menjaga Allysa dari gangguan nyamuk halusinasi.
"Fino sht.. Fin"
Fino menoleh dan mendekati Alana, bermaksud bertanya kenapa sang babu memanggil majikan. Tidak tahukah Alana, kalau Fino sedang pdkt?
"Ini Fin gue bingung mau genre horor atau komedi, menurut lo lebih bagus yang mana?"
Nampak berpikir tangan Fino menunjuk bagian kanan yang berisi film girl from nowhere padahal ini tidak dalam genre film horor, tapi yang namanya Alana kalau melihat adegan berisi cerita psikopat, menganggap cerita itu.. horor.
"Beneran Fin?"
Fino menatap Alana dengan sorot meyakinkan.
Fino
"Oke gua terima saran lo, kalau sampai besok gue takut, lo gue gorok!" Fino menelan ludah gugup.
Ya Allah ampunilah dosa yang baca. Eh maksudnya,dosa hamba yang terancam mati ini ya Allah, aamiin..
Menurut kalian gimana nasib Fino nantinya? Jangan lupa follow my Instagram and Wattpad ya dear, akunnya sama kok🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Teen FictionWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...