🥀 empat belas 🥀

27.2K 2.2K 215
                                    

Malem-malem gini enaknya halu. Gak pa-pa halu dulu, besok-besok kalau bisa beneran yang seneng kan kita juga.

_Lala_

Terjebak menjadi obat nyamuk di luar ruangan karena harus melihat si hama buku, Lala dan Gala yang belajar di rumahnya lagi. Kali ini, Alana harus ditabahkan karena Fino dan Allysa yang juga saling berpelukan. Tidak tahu tempat dan tidak memikirkan hati Alana.

"Ckk, semua aja pada ada pasangannya. Gue jomblo, iya gue jomblo" kesal Alana lalu mengambil bantal dan melemparkan pada kedua makhluk yang menguasai ranjang.

"Mamam tuh bucin, jijik"

Fino dan Allysa saling tatap, mereka kemudian berpelukan lagi tidak mempedulikan amarah Alana yang diubun-ubun, salah siapa juga tidak mencari pasangan. Jadinya jomblo kayak yang nulis dan yang baca, sabar.

Setelah keluar dari kamar yang diisi kedua pasangan bucin non halal karena mereka belum menikah dan langsung mangtap-mangtap Alana kembali lagi, dia lupa membawa ponsel.

Ini perasaan Alana saja atau bagaimana, seingat Alana dia meletakkan ponsel di atas nakas bukan di dekat Fino dan Allysa.

Membawa ponsel kedapur, Alana ingin membuat puding. Tentunya Alana memastikan bahwa dua manusia yang dimabuk belajar itu tidak akan kesini, baru dia membuat puding yang dimaksud.

Tangan Alana dengan lihai memasukkan semua bahan kedalam panci dan mengaduknya. Setelah agak mengental, Alana memasukkan cairan puding itu kedalam wadah, kemudian memasukkannya kedalam kulkas.

Sembari menunggu, Alana memainkan ponsel. Tangannya gatal untuk membuka galeri, photo Alana di sana memang terbilang tidak ada, dia hanya mengisi dengan photo Fino dan Allysa dari mereka burik sampai glow up seuwaw sekarang.

"Eh untung gak pecah!" Alana mengelus ponselnya yang dengan sigap ia tangkap. Pasalnya ponselnya terjatuh karena melihat galerinya yang menampilkan photo baru saja diambil.

"Pengen marah untung sayang"

"Pengen marah untung sayang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Allysa, Allysa.. lo tuh sok keren dan gaul banget sih"

Ini Alana muji Allysa dalam hati. Kalau sampai kedengaran kan gengsi. Pasti Allysa jingkrak-jingkrak karena merasa kecantikan.

Alana tak ingin itu terjadi. Pengen bilang Allysa cantik, ya gimana Allysa memang cantik dari sananya, tapi ya itu karena kerjaan manusia yang unfaedah Allysa yang dulu seperti Joker versi wanita.

Lihat saja bagaimana caranya mengambil photo, Alana yakin Allysa ini tidak cocok membintangi iklan apapun, bahkan iklan wismodal. Gak cocok, iklannya tidak akan laku, lebih baik kalian cari artis lain saja.

 Gak cocok, iklannya tidak akan laku, lebih baik kalian cari artis lain saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kalau ini pasti Allysa lagi kesel atau pengen berak tapi dipendam. Lihat saja Fino yang ada dibelakang menutup mata, merasakan betapa baunya udara yang Allysa keluarkan.

Menutup ponsel, Alana menghampiri kulkas lalu mengambil pudingnya yang sudah mengeras, Alana memakan puding itu tanpa suara yang keras. Bisa gawat, banyak fakir miskin tak tahu diri yang sepertinya masih belajar di luar.

°°°

Dikarenakan ini hari Alana terbebas seperti minggu-minggu biasa. Dia memilih keluar untuk olahraga pagi sekalian belanja mingguan.

Gala dan Lala sudah tertidur di kamar tamu, bukan satu kamar kok. Sudah di bilang kan rumah Alana itu mewah dan besar. Disana kamar untuk tamu saja ada 10 buah, jadi delapam kamar yang lainnya tidak digunakan. Bukan hanya delapan kamar itu, banyak bahkan sangat banyak ruangan di rumah Alana yang tak terpakai.

"WOY BANGUN!!" Alana menggedor pintu kamar Lala dan Gala bergantian.

"Kenapa Al?" Tanya Gala dan Lala yang baru bangun, tentunya dengan wajah lelah mereka. Ini pasti mereka belum lama tidur karena keasyikan belajar, orang pintar mah beda. Yang otaknya cuma setengah diam.

"Gue mau goes sekalian belanja, lo berdua mau ikut?"

"Lo udah masak?"

Nah kan, sudah dibilang berapa kali, kalau Lala dan Gala ini tidak tahu diri. Alana harus sabar, orang sabar dadanya lebar, astagfirullah khilaf.

"Belum masak gue, ini joging sekalian kepasar. Kalian kalau lapar ada mie goreng udah gue masakin kok"

"Oke" sahut mereka berdua lalu kembali ke kamar masing-masing.

Alana mengambil sepeda lalu mengayuh sepedanya menjauhi rumah. Setelah memastikan Alana tidak ada lagi Gala dan Lala membuka pintu kamar, bergegas mengambil makanan yang telah dibuatkan pembantu mereka.

Seketika Gala dan Lala dibuat mengurut dada. Mereka sudah bahagia saat melihat telur diatasnya. Ternyata Alana adalah pembantu yang tidak profesional dan ikhlas.

 Ternyata Alana adalah pembantu yang tidak profesional dan ikhlas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gal itu telurnya lo makan gak?"

Gala menggeleng, telur ini kalau dimakan yang ada nanti timbul penyakit. Masa manusia disuruh makan plastik?

"Gak, lo mau?"

"Hehe iya, apa sih yang bisa gue tolak dari lo. Kalau lo mau kita ke kamar hayuk lah"

Gala bergidik "La, nanti ikut pengajian ya!"

















Ada yang belum bobo? Taburan bintangnya jangan lupa ya Bun!🥀🥀

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang