Kalau ngomong kasar dan setelahnya istighfar. Dosanya gak jadi malah diganti sama pahala, kalau gak meleset sih.
_Alana Kanara_
Bacanya nunggu malam, biar kaum baperan bisa ngerasain apa yang Alana rasain! Tapi kalau gak mau atau gak sabar ya lanjutlah....
Putar lagu 🎵 Clario- Sofia
.
.
.
.Menunggu itu ternyata melelahkan, Alana menunggu di kamarnya, menunggu sang kakak yang ingin membawanya jalan-jalan, kata Evan dia ingin menghabiskan waktu berdua dengan Alana.
Alana sih oke, oke saja. Selagi yang bawa mau, kenapa harus nolak rezeki? Emangnya yang nulis dan yang baca gak ada yang ngajak jalan! Oh kasihan, oh kasihan aduh kasihan. Jadi ingat si botak dua kampung durian roboh.
"Ckk, lama tau gitu gue mandinya tiga kali tadi" celetuk Alana kesal, melihat laptop yang sudah lama tidak dia gunakan untuk memata-matai ruangan Alfa dan untuk nonton film di Netflix Alana mengambil benda itu.
"Ruangan pak Alfa beberapa hari ini gak ada kejadian yang aneh kan? Kayak biasa aja palingan, tuh surah lagi ngupil dan ngerjain tugas kantor" mata Alana menyipit melihat seseorang yang ia kenali mengendap-endap masuk kedalam ruangan Alfa.
Entah apa yang dia cari, Alana melihat perempuan dengan baju cabe-cabean diskotik itu celingak-celinguk seperti maling yang sedang mencari benda berharga.
"Itu apaan? Kok kayak gelang? Apa cincin ya? Atau kalung?" Alana menggelengkan kepala. Mengambil flashdisk dan menyalin data dari laptop kesana.
"Alana sudah siap?"
"Ilini sidih siip?" Cibir Alana pelan, disini seperti Alana saja yang ditunggu, padahal Evan yang membuat Alana kebosanan dengan menunggunya.
Dua makhluk yang Alana butuhkan sekarang untuk menemaninya Alhamdulillah pergi. Ya, sudah dibilang kan kalau mereka memang selalu datang di saat yang kurang tepat, saat diinginkan tidak ada dan saat tidak diinginkan mereka ada.
Mencabut flashdisk, Alana mengambil Tote bag lalu menyampirkan Hoodie di pinggang untuk menutupi bagian belakangnya yang terbuka, Alana hanya menggunakan t-shirt yang dia modifikasi sebatas dada dan hotpants sebagai bawahan.
Untuk bagian atas, rambut Alana dicepol dan untuk bagian bawah kaki Alana beralaskan sneakers shoes berwarna putih.
"Alana baju kamu kependekan, ini malam, apa kamu tidak akan kedinginan?" Evan membukakan pintu mobil untuk Alana.
Masuk kedalam mobil dengan satu ciki yang dia bawa, kepala Alana menggeleng "enggak, biasa aja. Coba deh kak Evan pakai beginian pasti lucu" Evan tetap dalam ekspresi wajah dingin dan datar, hanya berdehem saja lalu melajukan mobil dengan kecepatan sedang.
"Berenti di rumah depan kak"
Mobil Evan berhenti di sana, laki-laki itu mengikuti sang adik masuk kedalam rumah dengan satu tangan masuk kedalam saku.
Alana melirik Nessa, wait, sejak kapan Nessa jadi pengungsi di sini? Tak ingin memperburuk suasana hati, Alana memilih langsung memanggil Alfa yang memunggunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Novela JuvenilWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...