Percayalah tidak ada yang setia di dunia ini. Bayanganmu pun akan meninggalkan mu disaat gelap.
_Alfano Wisnuarya Winata_
Entah kenapa hari ini Alfa merasa hidupnya diambang kehancuran. Perasaannya tidak enak, rasanya anning banget, astaghfirullah! Gerakannya dari tadi seperti setrikaan, mondar mandir sambil meletakkan satu tangan di dagu berpikir kenapa perasaannya tidak enak?
"Om!" Menoleh, Alfa mengerinyitkan kening. Diabtudak ingin diganggu sekarang.
"Kenapa Lang? Saya lagi gak mau diganggu"
"Itu di suruh nenek manggil om, ada tante-tante lagi nangis" Alfa ke kamar mandi terlebih dahulu. Mencuci muka agar fresh dan tidak terlihat acak-acakan seperti sekarang.
"Ada ap?.. Nessa!" Alfa duduk di depan keluarga Nessa bersisian dengan ayah dan ibunya yang menatap Alfa dengan tatapan sinis, Alfa salah apa?
"Kamu laki-laki tidak bertanggung jawab!" Sentak ibu Nessa sarkas sambil menunjuk-nunjuk wajah Alfa.
"Ini kenapa? Saya tidak paham!" Alfa tetap tenang. Tidak ingin gegabah dalam maslah yang belum ia mengerti penuh.
Ibu Nessa menyerahkan testpack pada Alfa yang bertanda positif. Sudah bisa diduga kalau Nessa yang menangis adalah pemakai benda ini.
Mata Alfa membola, menatap Nessa dengan pandangan tajam "Apa maksudnya? Apa kalian menuduh saya melakukan hal ini pada Nessa? Astaga pemikiran dari mana itu saya tidak tertarik pada anak ibu-"
Plak.
Memegangi pipinya yang terasa panas karena ditampar oleh sang ibu. Alfa menatap ibunya sendu "mama gak percaya itu kan? Alfa tidak melakukannya!" Bela Alfa, dia tidak bersalah.
"Seharusnya kamu tahu Al, mama ini juga perempuan, kamu menyakiti perempuan berarti kamu secara gak langsung juga menyakiti mama. Kenapa kamu tidak menikah saja baru melakukannya?" Sentak Alena murka.
"no evidence, I don't believe it!" Ujar Alfa dingin. Melihat tubuh Nessa saja dia tidak bereaksi seperti layaknya laki-laki normal walaupun baju Nessa bisa dikatakan membuat nafsu tidak terkontrol. Apalagi sampai melakukan yang tidak-tidak. Big no!! Jika itu Alana...
"Tidak ada bukti? ini cincin siapa Al!" Raja yang tadinya diam, kini buka suara meletakkan cincin ahli waris keluarga Winata dimeja.
Tersentak, Alfa memang kehilangan cincinnya. Tapi, Alfa berani bertaruh dia tidak melakukan hal menjijikkan itu bersama Nessa.
"Kamu berbohong Nessa! Katakan sejujurnya atau kamu tahu akibatnya!" Nessa terlihat ketakutan, ibunya mencengkeram erat lengan Nessa membuat perempuan yang dari tadi menangis itu tidak jadi bersuara.
"NESSA! KATAKAN YANG SEBEN--"
"Akuilah kalau itu memang kesalahan kamu Alfa, papa dan mama kecewa. Secepatnya pernikahan ini akan dilangsungkan!" Potong Raja cepat.
Menggeleng. Alfa bergegas keluar rumah "lihat saja, saya akan membuktikan kalau saya tidak melakukannya!"
Sekarang yang Alfa butuhkan hanyalah Alan, mahasiswi kesayangannya itu.
Alfa ingin mengatakan kalau ia ingin dinikahkan karena dituduh melakukan perbuatan tercela itu. Tapi, Alfa malah mengatakan dia di jodohkan. Alfa tidak ingin Alana semakin ilfeel dengannya.
Saya benci diri saya yang tak bisa jujur ini, Alan!!
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Teen FictionWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...