🥀 empat puluh tiga 🥀

18.4K 1.3K 95
                                    

Jadi my loff semua, kenapa gue gak masukin cerita tentang Alfa dan Alana pas acara nikahan mereka itu karena gue punya alasan sendiri. Salah satunya, gue gak pernah nikah dan gak pernah lihat nikahan itu gimana.

Jujur gue benci banget sama keramaian, gue suka sendiri, bahkan gue sering pergi dari rumah dan milih buat ke sawah atau kemanapun yang manusia dan suara berisiknya gak ada.

Gue pernah ke nikahan keluarga,tapi gak pernah liat orang nikah itu gimana detailnya, gue juga gak punya teman, jadi hidup gue sesepi itu. Tapi balik lagi gue suka banget sendiri. Apalagi motoran sendiri, balap-balapan sama aa ganteng uwahhh berasa di dunia orange, tapi ada gak tokoh yang kayak gue?

Baca note di atas biar gak tanya-tanya ya dear!!!

Gue sempat takut banget dear, tadi wattpad gue gak bisa dibuka, untung dah bisa. Doain biar gak ada masalah lagi ya!!

"Pak!"

"Hmm?"

"Pak!"

"Hmm?"

"Pak!"

"Hmm?"

"Hem, him, hum mau jadi personil sabyan gabut? Saya mau ambil berkas dan tanda tangan ke kampus, Salim dulu dong!" Alana menjulurkan tangan, ini bukannya terbalik? Yang suami siapa yang istri siapa?

"Kamu mau jadi istri durhaka?" Alana nyengir dan menarik tangan kembali. Berjalan menuju pagar.

"Astagfirullah, enggak. Ya sudah saya pamit dulu!"

"Gak jadi salim sama saya?" Alana menggeleng.

"Enggak deh, nanti-nanti aja. Itu saya udah bikin masakan. Bye bye my loff!!!" Alana mengedipkan sebelah mata sembari melayangkan flying kiss.

Alfa terkekeh "hati-hati"

Punya istri jelmaan chef Renata seperti Alana itu nikmatnya Alhamdulillah. Sudah cantik, pintar masak pula, restoran berasa ada dirumah. Alhamdulillah. Buat Alfa, yang baca...

Meskipun kadang masakannya aneh, karena Alana senang bereksperimen. Alfa tetap senang, bahkan Alfa sengaja membuat rumah didekat minimarket agar Alana tidak jauh jika ingin berbelanja. Iya benar, Alfa membawa Alana ke rumah yang dia bangun dari beberapa tahun lalu, dan didepannya ada minimarket. Bukannya sombong, rumah Alfa yang paling besar di sini, bahkan tak jarang para warga kedapatan berphoto di gerbang rumah mereka.

Memakan roti spesial buatan sang istri kening Alfa terangkat satu melihat sesuatu yang terbungkus dengan aluminium foil. Alfa refleks memegang dada saat membuka aluminium foil tersebut. Di dalamnya astagfirullah.

"Astagfirullah, ini Alana mau masak manusia? Istri saya kanibal, help!!" Alfa terkekeh sendiri.

"Astagfirullah, ini Alana mau masak manusia? Istri saya kanibal, help!!" Alfa terkekeh sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mana rambut Barbie sudah berwarna putih karena menguap akibat Alana bungkus di aluminium foil. Alfa patut bersyukur, Alana terlalu astagfirullah untuknya yang subhanallah.

"Barbienya bisa terbang gak ya?" Alfa berhadapan dengan siluman babi ralat Barbie itu menatap dengan pandangan lurus, kalau dilihat lebih dalam Barbie itu ternyata cantik. Hush, inget istri Om.

Telepon Alfa berdering, dengan cepat Alfa langsung mengangkat ponselnya ke telinga. Gak perlu digeser, panggilan otomatis tersambung saat diletakkan di telinga. Sama seperti ponsel yang nulis, canggih walaupun kentang emang ponsel yang baca ipon tapi gak canggih, modal mahal doang. Mending kentang tapi multifungsi.

Alana- my mahasiswi

"Iya sayang?"

"Ayam saya di apain ya Allah?"

"Kamu tau saya ngapa-ngapain ayam kamu?" Alfa jadi gelagapan. Pasalnya, Alfa berdosa karena membongkar siluman Barbie ini.

"Gak tau, tapi respon bapak kayaknya bapak pelakunya" tuding Alana tepat sasaran.

"Enggak, saya gak ngapa-ngapain ayam kamu kok" kilah Alfa berharap sang istri bisa dibegoi, bukan Alfa namanya kalau tidak bisa membuat Alana mengiyakan apa yang dia ucapkan.

"Oh, ya sudah. Mau dimasakin apa malam ini?"
Nah terbukti kan Alfa memang berbakat menipu Alana.

"Terserah!"

"Heh! Siapa yang boleh bilang terserah, itu cuma kata yang boleh cewek ucapin, cowok gak boleh, kecuali bapak ngondek!" Alfa memutar bola mata. Mana yang katanya laki-laki dan perempuan itu setara? Ckk Jagan percaya. Musyrik.

"Iya iya, apapun yang kamu masak saya akan makan!" Alana bergumam mengiyakan. Padahal maknanya sama, cuma kebegoan Alana yang sudah mendarah daging jadinya ya gitu.

"Okay, Babay!!" Alana menutup panggilan, Alfa langsung keluar dari rumah. Membeli aluminium foil yang baru. Bisa ribet kalau Alana tahu kalau Alfa macam-macam dengan siluman Barbie tadi.








Gak banyak dulu karena gue mau ngerjain tugas sekola onlen, doain dong biar gue tuh gak ada tugas supaya cerita ini bisa cepet up dan gue bisa lanjutin cerita sebelah hiksd. Jangan lupa untuk taburin bintang dan komentar my lof🥀

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang