Sukses mimpiku bermalas-malasan hobiku
_penulis, Wina_
Duh, kalau bisa Alana bakalan terbang saking bahagianya. Nessa ternyata tidak ada hubungan dengan Alfa, hidup Alana kok seperti ada bunga-bunga cinta? Alana halu nih.
"Alan!" Menoleh, Alana tersenyum manis.
"Apaan pak?" Ketus Alana kemudian, manusia satu ini namanya saja yang bagus kalau disambung jadi Alfa-tihah coba kalau enggak ada tihahnya ya tetap aja gak ada akhlak.
Percayalah, walaupun ini sedikit musyrik karena mempercayai Alana, tapi menurut mata batin Alana, dia akan mengeluarkan dekrit dospret alias dosen kampret kurang belain penuh dengan siksaan sebentar lagi.
"Kamu ini selalu begitu dengan saya, gak ada manis manisnya gitu?"
"Mau manis ya gimana saya emang udah manis, takutnya bapak diabetes. Mau yang manis ya minum Le mental aja pak!" Sungut Alana, ayolah Alana ini cape juga lama-lama jadi babu, tapi gak bisa berhenti, kalau gak dibabuin kayak ada yang kurang. Alana bingung, yang nulis dan yang baca juga bingung. Disana gunung, disini gunung, ditengah-tengahnya pulau Jawa- astagfirullah . Nah kan jadi ingat OVJ.
"Kamu pasti negatif thinking tentang saya kan?"
Kapan sih Alana pernah positif thinking dengan Alfa. Jangan ngada-ngada, ruangan Alfa saja dia letakkan kamera pengawas, positif thinking dari mana? Tujuan Alana memasang kamera pengawas itu untuk mencari bukti kalau Alfa tidak sebaik yang dibayangkan orang-orang, tapi entah kenapa Alfa selalu terlihat baik, ya kecuali.. ngupil.
"Sok tau! Kenapa manggil saya?"
"Kangen" lirih Alfa pelan sambil cekikikan melihat wajah Alana yang memerah, ini dia salah satu kelebihan orang yang memiliki kulit keputihan, kok gak enak ya, kulit putih aja deh mereka tuh dikit-dikit aja kalau ada perubahan ketahuan. Beda sama yang nulis, gak usah dijelasin, kadang suka sedih.
Jika Alfa mengira Alana memerah karena tersipu atau merona malu, itu salah besar. Alana malah bergidik, takut kalau Alfa kembali menyuruhnya mengoreksi jawaban para mahasiswa dari yang setingkat dengan Alana atau sampai dibawahnya. Merinding.
"Gak usah ngadi-ngadi lu Junaedi" Alfa tergelak.
"Jam 8 malam saya tunggu di cafe flora's" Alana mengurut dada, syukurlah Alfa tidak memberinya tugas. Tapi tunggu, bagaimana kalau Alfa membooking tempat hanya untuk mengoreksi atau mengerjakan soal di sana. Kalian tidak lupa kan? Alfa pernah membooking tempat hanya untuk menceritakan kalau dia dijodohkan.
"Siapin banyak pulpen dan mata Alana!" Peringat Alana pada diri sendiri.
°°°
Tote bag Alana sudah diisi dengan earphone kalau dia bosan dengan ocehan unfaedah Alfa. kipas angin portabel jika panas dekat-dekat dengan setan, ya siapa lagi , Alfa. Tak lupa pulpen dan isi instannya.
"Mau kemana kamu?" Evan memakan es krim buatan Alana. Kata perempuan itu, dia membuat ini kalau ingin makan mie tapi gak mau lelah ngipasin karena panas ya gini, ternyata rasanya lumayan, maka dari itu Evan masih memakannya. Unik.
"Ya mau kemana lagi?"
"Nyari laki-laki? Sukses dulu, ya walaupun kamu gak perlu kerja karena ada saya. Tapi, sebaiknya lulus dari kampus dulu, biar konsentrasi kamu tidak terganggu"
"Siapa yang mau cari cowok kak? Alana mau ngerjain tugas yang kayaknya bakalan bejibun. Dah ya mau pergi dulu" Alana mengikat rambut panjangnya membentuk kuncir kuda lalu turun dengan mang ojol yang sudah siap sedia jadi garda terdepan dalam urusan antar jemput, asal dibayar. Apalagi ada tip nya, Alhamdulillah pakai banget.
"Okay, jangan terlalu malam!"
"Mang tau gak bedanya mang ojol sama mang bakso?" Mang ojol nampak berpikir dan menggeleng.
"Gak tau neng, emang apaan?"
"Kalau mang ojol itu gak jualan bakso dan kalau mang bakso itu gak ngojek" sabar pak, sabar. Penumpang seperti Alana memang langka. Limited edition.
"Haha lucu neng" tawa mang ojol pecah, ketawa kepaksa, ini Alana lagi ngelawak kan?
"Jangan ketawa kalau gak lucu pak, oke nih saya kasih pertanyaan lagi!" Alana cemberut, Alana memang tidak berbakat jadi pelawak.
"Sok, apaan?"
"Mang ojol tau gak apa persamaan kang somay sama kang sate?"
Mang ojol nampak berpikir keras sebelum menggeleng "gak tau neng, emang apaan?" Alana terbahak dulu sebelum menjawab pernyataan dari mang ojol. Motor mang ojol berhenti di cafe flora's dan Alana langsung menyerahkan helm.
"Jadi mang persamaannya adalah kang somay sama kang sate mereka sama-sama gak.. jual bakso" Alana langsung ngacir setelah menyerahkan uang sebanyak lima puluh ribu.
"Kembaliannya ambil mang!!" Teriak Alana masuk kedalam cafe, membuat pengunjung menatapnya dengan pandangan heran. Jadi Alfa tidak membooking tempat ini?
"Untung ada tipnya neng, kalau enggak mamang gorok lehernya eneng!" Mang ojol langsung membalikkan motor, bersiap menjemput penumpang yang semoga saja tidak seperti Alana. Perjalanan memang tidak terlalu membosankan jika dengan penumpang seperti alana, tapi bikin kesel.
"Eh, pak, mana tugasnya?" Alana meletakkan tote bag lalu duduk di depan Alfa yang menatapnya aneh.
"Tugas apa? Saya ke sini mau makan bareng sama kamu" Alfa menyerahkan buku menu.
"Pilih sepuasnya, saya yang traktir"
Tangan Alana melambai, mengisyaratkan agar Alfa mendekat yang langsung Alfa turuti "bapak pengen apa sampai nekat ajakin saya makan? Jangan-jangan bapak ada rencana racunin saya ya?" Alfa terkekeh dan menggeleng.
"Tidak Alana" Alfa menurunkan kunciran kuda rambut Alana.
"Eh.. engh.. in-"
"Saya tidak suka sesuatu yang sudah saya klaim menjadi milik saya dilirik oleh orang lain" jantung Alana dugem, tolong.
"Pak jangan kayak gini, saya takut jatuh"
"Kalau jatuh cinta sama saya, pasti saya balas"
Sialan si Alfatihah.
Tangan gue pegel banget dear, kemarin gue habis ke wilayah kayak hutan gitu kan, ini lahannya baru dibuka, terus gue di sana main sama adik gue, tangan gue semenjak balik ke rumah udah gak beres, itu yang sakit tangan kanan, malamnya yang sakit ganti jadi tangan kiri. Takut,hiksd...,doain gue baik-baik aja ya dear, nyesel juga ketawa-ketawa di sana. Taburan bintangnya jangan lupa🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
Alana - My mahasiswi
Teen FictionWajahnya memang kalem bin dingin dan terkadang terkesan ketus. Tapi sesungguhnya Alana tidak bisa di anggap sebagai orang yang pendiam jika kalian tidak dekat dengannya. Alana Kanara adalah perempuan yang mempunyai tingkat ke-barbar-an level pro. A...