🥀 ENDING 🥀

39K 1.7K 124
                                    

Sesulit itu ya cuma tap bintang dan komentar apapun yang bisa ningkatin mood penulis, yang baca Alhamdulillah dan yang bikin mood penulis naik astaghfirullah, ngelus dada gue :)

Curhat bentar, happy reading dan good bye, see you di lapak sebelah 🥀

Lelahnya menjaga Alana tuh kadang terbayar dengan semua sikap Alana yang manja seperti ini.

"Saya tuh sukaaa... Pake banget"

"Suka apa?"

"Mama suka. Ehm... Suka mama, mama... Kok Alana gak inget apa-apa?"

Tangan Alfa terulur untuk menangkup pipi Alana sembari mengelusnya pelan.

"Tidak usah mencoba mengingatnya, ayo ikut saya, kita pergi ke suatu tempat"

"Siyap komandan!"

Melakukan postur hormat, Alana berjalan menuju kamar sembari membawa perut yang sudah terlihat membesar. Hamil tua, hitungan hari, bagi yang ada di perut Alana pasti akan keluar dan melihat manis pahitnya dunia.

"Mau kemana?" Alana sudah duduk di samping kursi pengemudi, mengunyah kuaci. Alana ini tipe yang suka dengan sesuatu yang ribet, contohnya kuaci, cemilan satu itu adalah kembaran kacang. Iya emang bener kalau mereka enak tapi bukanya itu loh, cape.

"Hmmm.. lihat saja" Alfa melajukan mobil dengan kecepatan rata-rata. Mengelus punggung tangan Alana dan mengecupnya dalam.

Menarik tangan, Alana menyumpalkan kuaci yang belum di kupas, pada mulut Alfa. Istri durhamidun memang seperti ini. Alfa tidak tahu kenapa dia secinta ini dengan Alana. Kadang Alana itu manis, kadang juga tipikal orang yang senang menganiaya suami sendiri. Alfa sebagai korban mengucapkan Alhamdulillah dan astaghfirullah bersamaan.

"Sayang kamu kasar"

"Astaghfirullah, gak pa-pa sabar ya sahabat. Bawaan bayi" kilah Alana cengengesan, Alfa hanya mampu mengangguk. Sudah dibilang kan kalau Alfa ini bucin akut dengan Alana. Yang nulis dan yang baca sabar, tau kok gak ada yang bucinin. Miris. Ambil sedikit tisu bersedihlah secukupnya.. tapi kalau mau nangis, nangis aja jangan ditahan.

"Iya saya selalu sabar" Alana berinisiatif mengurut dada sang suami. Dia tahu Alfa akan melakukan hal itu, jadi Alana lebih dulu melakukannya.

"Aaaa.. jadi sayang, bapak sayang gak sama saya?" Alana mengerjabkan mata menggemaskan. Alfa memberhentikan mobil saat lampu berubah warna menjadi merah dan mencium bibir Alana dalam.

"Tidak usah bertanya"

"Kya... Sayang bapak juga"

"Iya, saya lebih sayang"

Sementara itu mobil dan motor yang ada di samping mereka langsung melaju menembus lalu lintas. Bisa dipastikan mereka dan yang baca sakit hati. Yang nulis enggak kok, tapi broken heart.

Keluar dari mobil, Alana mencium pipi Alfa singkat. Tempat ini adalah tempat yang dari dulu ingin Alana kunjungi. Festival kuliner, iya Alfa membawa Alana kesini. Perempuan itu terus menggenggam tangan Alfa, membawa sang suami menjelajahi seluruh area.

"Mau beli boleh?" Telunjuk Alana terarah pada mie dengan warna merah menyala membuktikan rasa pedas yang ada disana. Alfa sudah ingin menggeleng, tapi mata Alana yang berkedip menggemaskan itu tak bisa ditolak. Alfa mengangguk saja, pasrah saat ibu bunting super aktif itu membawanya ke salah satu tenda makanan uang ingin dia coba.

"Beli satu saja Alana" peringat Alfa. Alana menoleh sebentar kemudian mengangguk patuh.

Setelah mendapatkan mie yang dia beli, Alana membawa Alfa kesebuah photo copyan.

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang