🥀 dua puluh delapan 🥀

20.2K 1.8K 115
                                    

Gue kerja keras karena gue sadar kalau, gue gak punya tuyul.

_penulis, Wina_

"Wahai kau burung dalam sangkar, beta--" nyanyian Alana terhenti saat Evan duduk di sampingnya.

"Kenapa kak?"

"Ehmm, rumah Elva dimana?"

"Kak Zoelva?" Evan mengangguk.

"Aciye... Udah suka ya sama kak Zoe, panggilannya juga khusus. Elva, hemm cocok sama kak Evan" Evan memalingkan wajah, lalu tersenyum penuh arti.

"Belum. saya ada urusan dengannya" sanggah Evan membuat Alana menaikturunkan alis.

"Ehmm... Belum ya? Okay, nanti pasti bakalan jatuh cinta Alana yakin kok. Ehm.. rumah kak Zoe ada di dekat rumah sakit kasih bunda, rumahnya agak di dalam, kadang kak Zoe juga buka praktek" papar Alana yang dibalas deheman dari Evan.

"Terima kasih"

"Sama-sama, good luck ya kak. Oh ya Alana minta izin mau pergi, jadi kalau baliknya lama gak pa-pa kan?"

"Saya akan suruh seseorang menjaga kamu" Alana menghentikan Evan yang sudah ingin mengambil telepon di saku celananya.

"Enggak usah! Alana bisa sendiri"

"Tap-"

"Percaya Alana kak, i can!" Evan menghela nafas kemudian mengangguk.

"Kalau ada apa-apa, jangan lupa hubungi kakak" pesan Evan membelai rambut Alana yang dibalas perempuan itu dengan anggukan hingga rambut panjangnya bergoyang.

Alana mengambil cargopants dan kaos oblong berwarna hitam lalu memakai semuanya dan bersiap melawan dinginnya malam. Gini nih susahnya jadi orang yang gak bisa pakai motor atau mobil, kalau gak ada yang bawa, harus usaha sendiri, jalan kaki.

Sementara Alana pergi, Alana gak pergi ke tempat yang aneh kok. Mana tahan perempuan itu tidak memakan ciki. Pastilah malam malam begini cari ciki untuk diri sendiri dan Fino juga Allysa.

Evan memakai baju santai seperti yang Alana katakan.

"Perempuan zaman sekarang mana mau jalan sama om-om"

Jadi waktu itu Evan membawa Alana untuk berbelanja sekaligus me-makeover seorang Evander Arkana.

Dari atas sampai bawah Alana yang memutuskan penampilan Evan. Kata Alana Evan sedikit brewok, kalau Alana tidak suka dengan itu, jadilah dia menyarankan agar bulu-bulu halus yang ada di pipi sampai ke bawah rahang itu di cukur habis.

Untuk rambut juga Alana menyarankan agar dipangkas saja. Laki-laki itu harus merelakan rambutnya yang bisa diikat kebelakang demi acara makeover yang berhasil.

Baju yang Alana sarankan juga tidak mencerminkan Evan selama ini. Stelan jas yang biasa Evan gunakan malah Alana suruh agar memakai baju yang Casual untuk orang dewasa dengan kemeja ataupun baju kaus dan untuk bawahan celana bahan dengan warna hitam ataupun warna gelap lainnya.

Semua saran dari Alana Evan turuti hingga jadilah Evan yang sekarang.

"Ah benar kata Alana saya lebih fresh" Evan menyemprotkan parfum yang biasa dipakainya. Kunjungannya kali ini adalah untuk makan bersama dengan Zoelva. Sekaligus membicarakan ehem, ehem! You know that.

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang