🥀 tiga puluh 🥀

21.6K 1.6K 70
                                    

Kadang hubungan gak mandang seberapa lama kamu mengenal seseorang, tapi seberapa nyaman dan yakin kamu dengan orang itu.

_Alfano Wisnuarya Winata_

Kening Alfa bertaut kala melihat om-om yang dia tahu memiliki hubungan dengan Alana, kini lebih melakukan hal yang tidak pantas lagi dengan mahasiswa kesayangannya itu.

"Maaf apa saya boleh tau anda siapa?" Evan yang sedang menyeruput kopi buatan Alana dengan dekorasi awal yang eungh, sedikit menjijikkan tapi sudah lumayan karena corak itu Evan rusak. Menatap Alfa dari atas sampai bawah.

"Kamu yang siapa? Ada keperluan apa dosen berkunjung ke rumah mahasiswa sepagi ini?" Evan yang mengalihkan pembicaraan membuat Alfa geram dan ingin meninju wajah datar layaknya triplek itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu yang siapa? Ada keperluan apa dosen berkunjung ke rumah mahasiswa sepagi ini?" Evan yang mengalihkan pembicaraan membuat Alfa geram dan ingin meninju wajah datar layaknya triplek itu. Untung saja malaikat Alfa sudah datang dengan baju, sial.. baju Alana menggoda iman.

"Mau kemana kamu?"

"Alana mau pergi sama pak Alfa jalan-jalan" Alana mengangkat cellphone bag sekaligus casing untuk ponsel sembari menyalimi tangan sang kakak.

"Pergi dulu, babay my honey!" Alana melemparkan flying kiss untuk Evan membuat laki-laki itu terkekeh dan fokus pada kegiatan awal yaitu menikmati kopi sambil melihat mobil Alfa menjauhi pekarangan rumahnya.

"Pergi dulu ,babay my honey!" Alfa menirukan suara Alana pada Evan tadi membuat Alana bingung sendiri. Alfa kayaknya perlu diruqyah.

"Pak kita mau joging kan?" Alana mengambil ikat rambut yang terselip di belakang ponsel lalu mencepol rambut asal.

"Joging? Ehm , ah iya boleh" Alfa memberhentikan mobil di kawasan pusat kota sebelum Alana keluar dari mobil, Alfa melemparkan kemejanya pada Alana.

"Loh-"

"Pakai saja itu untuk menutupi punggung kamu" Alfa memalingkan wajah saat Alana memakai bajunya. Ini seperti Alfa melihat Alana memakai baju setelah memakai pakaian dalam.

Bagaimana bisa perempuan itu hanya memakai baju pendek saat keluar rumah? Batin Alfa tidak habis pikir. Pasalnya, Alana hanya memakai crop Hoodie dengan bawahan celana pendek bahan kotak-kotak. Menampilkan kaki putih jenjang, jangan lupakan lehernya yang terpampang indah, mampu memanjakan mata saat melihat bulu-bulu halus di sekitarnya.

Kalau Alfa yang normal ini saja se-ngiler itu bagaimana dengan laki-laki lain?

"Ayo pak lari!" Alana lebih dahulu berlari, sebelum itu Alana sudah memasang earphone. Alfa tidak usah ditanya, dia sudah nangkring di bangku tidak ingin lelah dan malah tebar pesona. Huh, Alana ingin mutilasi tuh kembaran setan.

Jdug.

"Awduhhh... syakit pakai bhanget nih dhedhek" Alana berjengit, ini manusia satu kenapa lebay banget? Mana ringisannya pengen bikin Alana mau muntah, tunggu tuh si Galang, kenapa nyamperin nih perempuan? Oh ternyata emaknya.

Alana - My mahasiswi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang