Ribet

963 183 37
                                    

Alolaaa~~
Heheheh ada yang masih bangun?




















Makin Hari, Handong makin deket sama Woozi. Itu adalah hal yang bikin Sangyeon ketar - ketir sekarang.

Di pikirannya, Gimana bisa Si Mungil yang dingin banget itu jadi hangat pas sama Handong. Sangyeon kan Cemburu.

Sekarang, Sangyeon lagi ada di kamar Zelo. Biasa, markas para Lelaki waras yang hobinya curhat tentang masalah cewe. Nah sekarang giliran Sangyeon yang mesem - mesem mulu.

"Yeon, Lo jangan sampe jadi kayak Doyoung yaaa. Fiks jangan sampe," kata Jun yang bikin Doyoung natap dia tajam.

"Apasih anjim, gue mulu perasaan yang lo bilang," kata Doyoung yang di balas tembakan cinta dari Jun.

Sekarang di kamar Zelo ada yang punya kamar, Wonwoo, Jun, Doyoung, Sangyeon, Wooseok sama Satu si Seungyoun yang pengen gabung karna males gada temen. Yang lain pada keluar.

"Tapi Serius Woy. Astaga gue kesel karna kalah Start mulu," kata Sangyeon yang mukanya udah frustasi banget.

"Yaa Tembak lah. Gimana sih," kata Wonwoo yang ikutan kesel juga.

"Tapi gue nggak enak juga sama Lu Won, kan si Woozi sepupuh Lu," kata Sangyeon sambil natap Wonwoo.

"Beda kalo itu. Kalo mau berjuang yaa berjuang aja, nggak usah mikirin siapa - siapa. Kan nanti keputusan juga ada di tangan Handong. Tapi gue tetep dukung Lo karna Lo yang duluan suka sama Handong," kata Wonwoo panjang lebar.

"Nah bener tuh. Kalo Lo mau sama dia dan Lo bener - bener sayang sama dia, tunjukin ke dia dengan cara Lo berjuang. Buktiin ke dia kalo Lo serius," kata Doyoung. Jun yang denger rasanya mau ketawa.

"Pffftt.." Doyoung natap kesel kearah Jun. Makhluk impor ini emang minta di ikat pake Tali punya Santi di halaman belakang.

"Tahan gue seok, tahan gue. Jangan sampe Jun mati di tangan gue," kata Doyoung sambil minta Wooseok buat nahan tangannya. Wooseok yang lagi mabar bareng Seungyoun nggak perduli.

Alhasil, Jun ketawa lagi sampe bengek.

"Udah jelas dari kemarin - kemarin kalo Handong suka sama Lo. Yaudah Lo tinggal atur waktu dan tempat aja. Tapi gue saranin jaga hatinya Handong dengan baik, penjaganya serem bor," kata Wooseok yang dapat anggukan dari semuanya.

"Gue gada niatan mau nyakitin dia. Gue setiap ngeliat dia bawaanya pengen Jagain gitu," kata Sangyeon sambil natap plafon kamar Zelo.

Zelo kemarin abis pasang AC.

"Tembak besok aja. Makin cepat makin bagus," kata Seungyoun yang dari tadi sibuk nyimak sambil mabar bareng Wooseok.

"Anjim Kalah Youn..!" Seungyoun ketawa aja denger Wooseok. Iya mereka kalah main game.

"Kalo Lo Doy, gada niatan ngajak Yujin balikan?" tanya Seungyoun.

"Kenapa emangnya?"

"Mau gue tikung," kata Seungyoun sambil nyengir. Doyoung auto naik darah.

"Jangan lah anjir. Serius woy, astaga gue nggak niat mau Move On. Malahan gue lagi nyoba pelan - pelan. Jangan dia Youn, cari aja yang lain. Si Dita kek," kata Doyoung. Seungyoun yang denger nama Dita, malah ketawa pelan.

"Dia udah punya Cowo, gimana mau jadiin dia gebetan."

"Apa?! Dita Punya Cowo?!"

***

Nggak ada yang lebih nikmat daripada Minum Es Kepal Milo di siang hari yang amat sangat panas ini.

Itu yang sekarang Sana, Momo, Yujin, Jennie sama Sejeong lakuin. Mereka lagi ngantri di tukang Es Kepal Milo yang ada di depan Gerbang Perumahan.

"Aduh panas banget anjir," kata Jennie sambil ngipas - ngipas mukanya pake tangan.

Nggak jauh beda sama yang lain, mereka juga ngipas - ngipas muka pake tangan. Rasanya Matahari Jakarta sekarang lagi ada di radius 10m.

"Mas, mas nyimpen matahari cadangan yaa? Kok makin panas sih ini," tanya Sejeong random ke mas - mas yang jualan Esnya. Si masnya malah ketawa ganteng.

"Apasih gaje," kata Yujin sambil ketawa kecil.

Setelah nunggu hampir setengah abad, mereka akhirnya Pulang sambil bawa es kepal milo yang mereka beli dengan sepenuh hati seperti anak sendiri.

"Fiks banget kalo ada yang minta, gue nggak bakal ngasih. Perjuangan buat dapetinnya cuy," kata Momo yang dapat anggukan dari yang lain.

Pas mereka udah nyampe di depan gerbang, tiba - tiba Sepupu Yujin nahan mereka.

"Kenapa usok?" tanya Yujin ke sepupunya. Wooseok mau ngomong sesuatu, tapi masih ada temen - temennya Yujin.

"Mau ngomong sesuatu kak," kata Wooseok. Yujin yang ngerti, nyuruh temen - temennya masuk duluan.

"Duluan aja, aku mau ngobrol dulu." Mereka ngangguk dan jalan masuk ke dalam kosan.

Pas mereka udah masuk, Yujin nanya lagi ke Wooseok.

"Jadi kenapa Usok?" tanya Yujin penasaran. Soalnya muka Wooseok kelihatan gelisah.

"Anu kak, penyakit Dato kambuh lagi."

Deg..

Yujin benci kabar ini.

***

Hoshi nganter Chungha sampe di Fakultasnya, Chungha berangkat Hari ini. Dan bentar lagi Busnya datang.

"Bang, titip Chungha yaa. Kalo bandel Jewer aja kupingnya," kata Hoshi ke salah satu temennya yang merupakan Kakak tingkat Chungha.

"Iyaa, sip itu mah. Entar sampe di sana Chungha gue iket deh biar nggak kemana - mana," balas Cowo itu. Minhyuk namanya.

"Apasih, emang gue Sapi di iket - iket," Chungha natap mereka berdua kesel. Hoshi sama Minhyuk ngakak doang.

"Yaudah deh. Kalo gitu aku pamit yaa, di sana jangan bandel. Denger apa kata Bang Minhyuk," kata Hoshi yang di balas anggukan dari Chungha.

"Bang, titip Chungha yaa. Pamit dulu nih," Minhyuk juga ngangguk.

Abis itu Hoshi bener - bener pamit.

***

Chanmi pulang dari Kampus, cape banget soalnya dia ada mata kuliah tambahan.

Dengan langkah Gontai, Chanmi jalan kearah Gerbang Kosan. Chanmi jalan sambil Nunduk, dia nggak sadar kalo ada yang nungguin dia di gazebo depan.

"Dek, bisa bicara sebentar?"

Plis, Chanmi lagi capek. Ujian apa lagi ini Tuhan?























EHEHEHEHEHHEHEHEHEHEH😃
ENAKNYA, DOUBLE UP ATAU GAUSAH?

Kira - kira siapa Pacarnya Dita?😃

Btw,
Dato = Nenek

Satu Nusa (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang