Usai& lg di publish bertahap. Baca dulu sampe bab 30. . . . Ketiga anak dengan luka cacat masing-masing saling menatap dalam kebisuan. Berdiri dari sisi ke sisi. Membuat sebuah bentuk pola segitiga dikegelapan. Cowok dengan separuh wajah buruk rupa, menutupi sebagian mata yang merasakan sakit sejak beberapa waktu lalu menyorot dingin pada dua manusia berbeda gender. "Bener-bener picik," desisnya muram. Suara dengan nada dingin itu membuat cowok dengan sebelah mata yang terluka tertawa sumbang sebelum mengubah ekspresinya sedetik kemudian. "Merasa terluka?" tanyanya menusuk. Tidak dapat menilik dengan cara apa lagi ia menjelaskan tentang takdir yang sekejam ini memporak-porandakan hidup mereka. Sedangkan gadis pincang yang menjadi ujung dari garis segi tiga masih terdiam dengan tongkat bambu yang menompang tubuhnya. Ia lantas tersenyum. Menatap dua laki-laki yang menatapnya rendahan. "Mari bertaruh, yang pergi lebih dulu dia pemenangnya." Tertarik untuk membaca kisah dari tokoh-tokoh cacat ini? Dua cowok buruk rupa dan buta bertemu gadis pincang untuk membuatnya semakin berdarah. Karena selanjutnya korban luka terberat adalah penikmat dari kisah ini. Untuknya sang pemain kisah dan untukmu si penikmat kisah. . . . || Ide ceritanya ini murni dari pemikiran saya sendiri. Kalau ada kesamaan dalam hal apapun, itu unsur ketidaksengajaan. Mohon pengertiannya. ||Tidak menerima copy-an dalam bentuk apapun. Tolong hargai karya orang lain sebagaimana kamu nyaman membaca kisahnya. Enjoy.. Mulai: November Akhir Selesai: - ©Reveusez_
81 parts