"Berikan senyuman terindahmu pada orang yang kamu sayangi, walau itu sangat menyakitkan." Begitulah pesan Husna, ibu Aiza sebelum beliau wafat. Hari-hari yang selalu diiringi canda tawa telah pupus sebelum masanya. Aiza selalu mengingat pesan itu, tapi apakah Aiza bisa menerima kenyataan bahwa seseorang yang ia sangat kenal merebut segalanya? Bahkan sebuah senyuman untuk membuatnya pulih? "Semua palsu, semuanya semu. Yang aku percaya ternyata hanya dusta belaka." *** Note : Cerita ini mengandung bawang, siapkan hati dan mental!
46 parts