"Farel!" Seorang gadis sepantarannya melambaikan tangannya saat Farel menoleh.
Gadis itu memanggil Farel setengah berteriak sehingga yang menoleh bukan cuma Farel sang pemilik nama, namun yang lainnya juga ikut menoleh karena penasaran dengan sumber suara yang sedikit membisingkan.
Farel nampak terkejut namun sedetik kemudian dia bisa menetralkan kembali ekspresinya. Yang jelas disitu bukan hanya Farel yang terkejut.
Hampir semuanya terkejut melihat kedatangan gadis itu kemari, kecuali Luna dan Rizal yang malah terheran dengan gadis itu.
Mereka saling memandang satu sama lain. Febby saling lempar pandangan dengan Riani, Putra dengan Ariel, bahkan Citra dan Andra yang masih di depan pintu saling lempar pandangan.
Syahira? Dia lebih terkejut dengan kedatangan gadis itu-- yang dikenal sepupunya-- lebih cepat dari dugaannya.
"Shahila?" Farel seakan tak percaya dengan seseorang yang dihapannya ini.
Yap. Shahila yang diduga sebagai biang dari kepergian Febby dulu.
"Ngapain lo disini?" Tanya Farel.
"Ah ngga kok, tadinya gue mau main-main aja kesini udah lama jugakan gue gak main kesini. Tapi kayanya lo mau pergi ya?" Shahila melirik yang lainnya yang menatapnya dengan tatapan sinis.
"Hm gue mau liburan bareng mereka, mau ikut?"
Ariel yang mendengar ucapan Farel terlihat geram. "Rel!" Bentakan berikutnya tertahan karena Putra segera menahan Ariel untuk tidak cari ribut.
"Eh gak usah gapapa kita bisa ketemu lagi setelah lo balik liburan kok Rel, gak enak juga lagian teman-teman lo kayanya gak suka gue ikut." Shahila masih memamerkan senyumnya seakan dia baik-baik saja dengan segala perlakuan teman-teman Farel yang bahkan itu temannya juga.
Farel hanya mengangguk saja kemudian tersenyum. "Lo disini sampai kapan?" Tanya Farel, mungkin hanya untuk sekedar basa-basi?
"Oh, gue udah balik lagi kesini kok Rel. Jadi kita punya banyak waktukan untuk sekedar ngobrol atau main-main, sama yang lainnya juga."
Bugh
Bukan. Itu bukan suara bogeman atau tonjokan. Itu suara pintu bagasi mobil yang ditutup dengan kencang, sekencang menutup pintu angkot. Dan oknum dibalik pintu mobil itu adalah Ariel.
Suara itu mampu membuat semuanya terjekut, namun setelahnya Riani tertawa sinis karena kelakuan Ariel
"Yaudah gue pamit kalau gitu, lo juga kayanya udah siap buat pergi. Semuanya gue duluan ya, permisii!" Ucapnya kemudian berlalu.
Ada satu hal yang Farel dapati saat Shahila menatap teman-teman yang lain. Mata Shahila menajam seakan memberikan ancaman lewat matanya dan berpesan 'tunggu permainan selanjutnya'. Namun Farel tak mendapati pada siapa mata itu tertuju.
Yang Farel lihat mata itu menuju ke arah dimana disitu ada Riani, Syahira, dan Febby.
Farel tak tahu jelas itu untuk siapa. Tapi yang Farel yakinkan, itu tak mungkin untuk Riani. Dugaannya kali ini adalah Syahira dan Febby.
Apakah akan ada yang terluka setelah ini antara mereka? Atau keduanya?
Pikirannya kemudian terpecahkan saat Syahira bersuara.
"Gue boleh nyetir gak? Dimobil siapa aja deh yang penting isinya anak cewe semua." Ucap Syahira seakan dalam kalimatnya terdengar permohonan.
Rizal dan Ariel yang sudah siap untuk masuk mobil masing-masing sesuai yang sudah ditentukan kembali berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Brother✔
Teen Fiction[COMPLETED] (HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) Memang ya, jika hati sudah sayang rasa benci tidak akan semudah itu untuk merubah rasa sayangnya. Kesalahpahaman yang terjadi dimasa lalu membuat kakak beradik ini menjadi renggang. Kehangat...