Farel berjalan gontai dikoridor yang memang sudah sepi karena jam pelajaran sudah dimulai. Pagi tadi Farel jadi mendonorkan darahnya untuk Febby, setelah semalam dia memaksakan diri untuk beristirahat.
Niat hati Farel tak ingin masuk sekolah, tapi Andra memaksanya untuk masuk katanya Farel sudah kelas tiga ujian sudah makin mendekat Farel harus fokus dengan belajarnya.
Andra tadi sudah meminta izin pada walikelasnya Farel, bahwa Farel akan hadir sedikit telat.
Dan ya, Farel datang ke sekolah tiga puluh menit sebelum bel istirahat pertama berbunyi.
"Tanggung banget Rel masuk jam segini, gak usah masuk aja sekalian." Ucap Ariel yang nenyembul dari belakang
"Dia bukan lo ya Riel." Sahut Putra yang berada disamping Farel. "Eh gimana Febby? Semalam lo balik jam berapa?" Tanya Putra.
"Masih belum sadar." Jelas Farel sangat singkat. Farel tak mood untuk beraktivitas hari ini.
Putra hanya mengangguk paham. Paham dengan suasana hati Farel.
Pikiran Farel melayang, tidak bisa fokus dengan pelajaran hari ini.
Hari ini Farel sengaja membolos untuk pelajaran tambahan diakhir pembelajaran sekolah.
Tak mungkin juga dia memaksakan untuk terus berada disana dengan pikiran yang kemana-mana.
Farel mampir ke toko bunga, membeli sebuket bunga lily. Salah satu bunga favorit Febby.
"Makasih mas." Ucap Farel setelah menerima buket bunga yang telah siap.
Farel meninggalkan toko bunga itu, menjalankan motornya menuju rumah sakit. Farel juga tak pulang dulu kerumah untuk sekedar ganti baju.
Di pikirannya dia ingin segera sampai ke rumah sakit.
Lima belas menit berikutnya Farel sampai di rumah sakit. Baru saja Farel turun dari motornya, ponselnya berdering.
Nama Luna tertera dilayar ponselnya, dengan segera Farel mengangkat telepon itu.
Farel menjawab telepon itu hanya dengan iya-iya saja. Lagi pula Luna sendiri hanya memberitahu Farel bahwa Luna akan kerumah sakit untuk menjenguk Febby.
Tanpa mengetuk pintu, Farel masuk ruangan Febby. Ada Citra yang menjaga Febby disana.
"Udah pulang?" Tanya Citra pada Farel.
Farel hanya tersenyum dan mengangguk membalasnya. "Mama udah makan?" Tanya Farel.
"Belum sempat, tadi Mama mau keluar tapi takut Febby kenapa-napa jadi Mama nungguin dia dari tadi." Ucap Citra.
"Yaudah Mama makan dulu aja, biar Farel yang jaga Febby."
"Kamu udah makan?"
"Udah tadi siang dikantin."
Akhirnya Citra meninggalkan Farel untuk menjaga Febby.
(((Play lagu diatas ya, gaharus tpi aku suka aja lagunya gitu🥺)))
Farel menarik kursi samping bangsal Febby kemudian duduk disana. Farel menggenggam satu tangan Febby yang terbebas dari infusan.
Mengelus lembut punggung tangan Febby. Mafa Farel tak lepas dari wajah cantik Febby. "Selamat ulang tahun Fe." Ucap Farel.
Ya. Hari ini adalah ulang tahun Febby. Tapi Febby belum juga membuka matanya dihari istimewanya ini.
"Bangun dong Fe, gak asik banget hari ulang tahun malah tidur panjang." Ucap Farel menahan dirinya tak menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Brother✔
Teen Fiction[COMPLETED] (HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) Memang ya, jika hati sudah sayang rasa benci tidak akan semudah itu untuk merubah rasa sayangnya. Kesalahpahaman yang terjadi dimasa lalu membuat kakak beradik ini menjadi renggang. Kehangat...