46

736 56 32
                                    

Masuk semester 2. Dimana bukan waktunya main-main bagi semua siswa, terlebih siswa kelas 12 yang akan menghadapi segala macam ujian masa depan.

Pagi itu kantin sekolah menjadi hidup kembali oleh para warga sekolah yang belum sempat sarapab dirumahnya dan warga sekolah yang malas untuk langsung pergi ke kelas.

Seperti halnya Febby, Riani, Kian dan Fani yang meramaikan kantin pagi itu. Tidak sih. Mereka hanya ramai berempat saja dan itu yang membuat kantin pagi itu bagaikan pasar tumpah.

Riani dan Fani lah yang membuat suasana pagi itu seru. Sedangkan Kian dan Febby hanya pelengkap tawa mereka yang membuat para penghuni kantin menoleh pada meja mereka kala mereka tertawa.

"Parah banget sih lo Ri HAHAHAHAHAHAH!" Tawa Fani mengelegar memenuhi kantin. Belum lagi Febby dan Kian yang tak kalah mengakaknya dengan Fani.

"Ya lagian suruh siapa gangguin gue, yaudah gue dorong aja tuh cowo sama motornya sampe masuk got. Mampus" ucap Riani yang masih sedikit emosi dengan kejadian yang menimpanya beberapa hari yang lalu.

"Kasian anjir, haha." Ucap Kian dengan tawa yang mulai mereda.

"Ngapain dikasianin anjir, kasian tuh sama guenya." Sahut Riani

"Terus itu cowo baik-baik aja gak?" Tanya Febby setelah tawanya sudah berakhir.

"Tau dah, abis itu gue pergi aja ninggalin. Bodo amat tu---"

Belum selesai dengan kalimatnya, seseorang menggebrak meja yang mereka tempati membuat keempatnya terkejut.

"Woi!" Katanya sambil menggebrak meja. "Rame amat, ngapain sih?" Tanyanya menatap isi meja itu.

"Ngagetin aja lu Ra." Ucap Fani yang mengusap dadanya lantaran saking terkejutnya.

"Heheh sorry-sorry." Balas Syahira.

"Duduk Ra." Riani menggeserkan tubuhnya memberi ruang untuk Syahira duduk.

"Sendiri aja Ra? Buntut lo mana?" Tanya Riani yang membuat Syahira kebingungan. "Teman-teman lo maksudnya, yang barengan sama lo terus." Jelas Riani.

"Ohhh.... udah pada dikelas kayanya. Gue baru datang aja tadi, terus dengar kantin rame banget gue kira ada apaan ternyata lo pada." Ucap Syahira.

"Haha, biasalah Ra. Si Riani sama Fani kalau udah ketawa suka gak tau aturan." Ucap Kian.

"Lo pada gak ke kelas?" Tanya Syahira mencomot satu gorengan yang tersisa, yang ada dimeja milik Fani. "Eh ini punya siapa? Bagi ya." Ucapnya setelah gorengan itu ada ditangannya.

"Punya gue, abisin aja. Kenyang." Jawab Fani.

"Males liat kelas, masih pengen liburan jadi ya piknik di kantin aja nih kita. Lagian masih lama juga bel masuk." Ucap Febby yang disetujui yang lain.

Mereka melanjutkan obrolan yang sempat tertunda tadi karena kedatangan Syahira.

Bersamaan dengan waktu yang terus berjalan, siswa-siswi bahkan guru-guru pun mulai berdatangan. Dan sekolah pun ramai kembali.

Tiba-tiba dari arah pintu gerbang utama terdengar suara klakson yang dibunyikan dengan berkali-kali hingga panjang menuju parkiran membuat semua warga sekolah menatap heran satu motor dari tiga motor yang datang berbarengan itu.

Sebagian guru yang menangkring dilobi menggeleng ketika melihat salah satu siswanya yang kurang kerjaan pagi itu. Entah kurang kerjaan, entah terlalu bersemangat untuk kembali bersekolah.

Begitu pun kelima gadis yang ada dikantin. Tahu siapa pelakunya, mereka hanya memijat kepalanya.

"Ada-ada aja kelakuannya kakel satu ini." Ucap Kian menatap siswa yang membuat kebisingan itu.

My Cold Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang