5

3.1K 167 2
                                    

Kini kelima remaja--Febby, Farel, Riani, Putra, dan Ariel-- sedang berkumpul diruang tengah rumah Farel. Rumah Farel dan Febby sedang sepi, Citra sedang menemani Andra di acara kantornya.

Niat hati Farel ingin menghabiskan siang liburnya ini dengan kegiatan yang sudah menjadi sebuah hobi kedua baginya, yaitu tidur. Sedangkan Febby berniat untuk menghabiskan siang liburnya dengan menonton drakor dan fansgirling.

Namun semua keinginan keduanya harus dikubur dalam-dalam untuk hari ini, karena kalau bukan ulah ketiga temannya yang datang mendadak kerumahnya dan mengganggu kegiatan mereka apa lagi? Sunggu menyebalkan bagi Farel dan Febby.

"Anjrit gabut!" Teriak Ariel sambil melemparkan satu butir chiki yang dibeliny sebelum kerumah Farel. "Gak usah nyampah juga dong anj*ng" refleks Farel menampol kepala Ariel dengan bantal sofa. "Tahu nih, capek tahu nyapunya." Balas Febby sambil mencubit lengan Ariel.

Kelimanya hanya menonton siaran di televisi yang tidak tahu alurnya bagaimana. "Gak ada kerjaan banget sumpah!" Sekali lagi Ariel mengaduh kesal. Riani memutar bola matanya jengah dengan ocehan Ariel. "Main Charlie Charlie kuy." Ajak Putra sambil memainkan ponselnya yang menampilkan tampilan aplikasi instagram.

"Seru deh kayanya." Lanjut Putra sambil memasukan chiki kedalam mulutnya. "Gak percaya gue sama mainan kea gitu." Ucap Farel acuh. "Alah tetap aja kalau berhasil lo ikut jerit-jeritan." Cibir Riani melempar kulit kacang kearah Farel. "Tahu huuuu~ kuy lah sekalian gue ngevlog deh buat video dichanel gue." Balas Ariel kemudian mengeluarkan kamera vlog miliknya yang selalu dia kemanapun.

Putra dan Riani ikut duduk dibawah bersama Febby dan Ariel, sedangkan Farel acuh dan tetap menonton televisi. "Ayok Rel." Ajak Riani. Farel hanya menggeleng. "Setahu gue kalau main ini, semuanya harus ikut." Ucap Febby, "kata siapa lo? sotoy banget." Ariel menyenggol Febby.

"Gue liat vlogannya Ria Ricis waktu main ini." Jawab Febby. Ariel dan Riani beroh dan Putra menggangguk paham. "Buruan Rel bawa kertas sama pensilnya dua." Putra menarik paksa celana boxer pendek yang dikenakan Farel, dengan terpaksa Farel berdiri dan mengambil kertas dan pensil di kamarnya.

Tak lama, Farel kembali dengan membawa kertas dan dua pensil ditangannya. Farel ikut duduk melingkar dengan yang lain kemudian menaruh kertas dan pensilnya ditengah mereka.

"Ets jangan dulu mulai, pembukaan dulu." Tahan Ariel sambil menyalakan kameranya. "Dasar youtubers!" Cibir Riani sambil kembali memakan kacangnya. Tak lama kemudian Ariel sudah berpose didepan kamera dan mengucapkan sapaan ala youtubers. "Hallo gengs welcomeback to my chanel, divideo kali ini gue sama teman-teman gue bakalan main permainan Charlie Challenge."

Sambil menunggu Ariel selesai dengan pembukaan videonya Febby berjalan menuju dapur untuk mengambil minum untuknya. Farel membuntuti Febby hingga dapur. "Kenapa?" Tanya Febby saat mendapatkan Farel sedang menatapnya saat dia minum. "Mau minum juga." Jawab Farel, Febby hanya beroh.

"Sejak kapan Ariel punya chanel youtube?" Tanya Febby lagi sambil menunggu Farel. "Belum lama" jawab Farel datar, "banyak gak subscribersnya?" Tanya Febby lagi. "Lumayan" Farel berlalu meninggalkan Febby dan akhirnya Febby mengikuti Farel menuju ruang tengah.

"Yaudah gengs daripada gue ngebacot mulu, mending kita mulai aja kuy." Ucap Ariel pada kamera. "Iya lo emang bacot mulu. Pusing gue dengernya." Ucap Putra sambil mengambil kertas dan pensilnya.

Farel dan Febby ikut duduk melingkar dikarpet. Setelah selesai menggambar kotak yang bertuliskan 'YES' dan 'NO' Putra menyimpan kertasnya ditengah dan menyusun pensilnya menyilang. "Meram ya matanya." Titah Febby. "Kenapa harus meram?" Tanya Riani heran. "Biar gak kaget aja pas pensilnya gerak" jelas Febby.

Riani mulai memejamkan matanya dan diikuti Ariel kemudian Febby. Saat sudah siap, Putra siap memejamkan matanya, namun dia kembali membuka matanya saat Farel masih membuka matanya. "Meram lo Rel." Titah Putra. Farel berdecak sebal, namun tetap memejamkan matanya.

Kali ini hanya kamera Ariel yang menyala dan menjadi cctv pensil itu. "Charlie Charlie are you there?" Ucap Putra saat memejamkan matanya. Setelah pertanyaan itu telah dilontarkan semuanya membuka matanya. Dan... tidak ada perubahan dari pensil itu. "Kok gak bergerak?" Tanya Ariel. "Coba sekali lagi" usul Riani dan diangguki semuanya kecuali Farel, tapi Farel tetap mengikuti permainannya.

Kelimanya kembali memejamkan matanya dan Putra kembali mengucapkan pertanyaan yang sama, "Charlie Chareli are you there?" Semuanya kembali membuka matanya dan melihat tidak ada perubahan dari pensil itu. "Kok tetap gak bergerak?" Tanya Febby heran, "udah gue bilangkan cuma gak akan berhasil." Ucap Farel kesal. Riani dan Ariel menghela nafas kecewa. "Coba kita pake pertanyaan yang beda sekali lagi." Usul Putra dan diangguki yang lain kecuali Farel yang berdecak sebal.

Semuanya menutup mata kecuali Farel. "Meram Rel." Kesal Putra, Farel akhirnya memejamkan matanya. Setelah semuanya telah menutup mata Putra ikut menutup matanya. Putra menghela nafas dahulu sebelum mengucapakan pertanyaannya. "Charlie Charlie can we play?"

Semua mata kembali terbuka dan menatap kertas dan tumpukan pensil diatasnya. Tak ada yang bicara, semuanya memperhatikan kertas itu. "Tuhkan gue bilang juga ap--ANJ*NG PENSILNYA MUTAR!" Sebelum Farel menyelesaikan kalimatnya pensilnya berputar kearah tulisan 'YES'

Riani histeris berteriak dan berlari keluar, Febby ikut berlari sambil tertawa mengingat ekspresi terkejutnya Farel tadi walau Febby merasa takut juga, Putra ikut berlari mengikuti Farel yang masih berteriak takut dan terkejut. "Kok bisa mutar sih anj*ng, kaget sumpah gobl*g" ucap Farel berlari keluar.

Ariel juga ikut berlari dengan membawa kameranya sambil berbincang didepan kamera dan tidak perduli bagaimana ekspresi terkejutnya. "Gengs pensilnya bergerak gengs. Astaga astaga astaga." Rusuh Ariel sambil berlari mengikuti yang lain.

Sampai diluar kelimanya menetralkan jantung mereka yang tak karuan. Febby masih tertawa mengingat bagaimana terkejutnya Farel tadi. "Sumpah gue ngakak liat komuk lo tadi Rel. Wahahahahah" Febby memegang perutnya yang keram akibat tertawa. "Lo pada lihat gak? Hahah" sekali lagi Febby tertawa. Namun yang lain menatap Febby heran. Disaat semuanya tegang, bisa-bisanya dia tertawa cekikikan seperti menonton stand up comedy.

"Berisik lo, kaget tahu gue sumpah." Ucap Farel dengan memegang dadanya. "Yuk liat lagi kedalam." Ucap Putra sambil berjalan paling depan. "Ini kita gak akan digangguin kan?" Tanya Riani yang masih takut. "Gak tahu." Ucap Putra sambil berjalan mengendap-endap.

"Kalau di vlogannya Ricis sih diganggu gitu." Ucap Febby membuat suasana semakin tegang. "Lo bisa gak sih gak usah bikin suasana makin tegang!" Kesal Farel. "Ya maaf."

Semuanya kembali melingkar dikarpet dengan tegang. Sebelum memulai kembali Febby menatap layar televisi yang mati. "Rel lo tadi matiin tvnya gak sih?" Tanya Febby dengan air muka yang ketakutan dan pucat. Farel menggeleng pelan dan menatap temannya bergantian dan menatap televisi didepannya. "Gue aja gak tahu remot tvnya dimana." Ucap Farel lirih.

Tak ada yang berbicara, semuanya saling menatap bergantian. Tak lama kemudian lampu ruang dapur mati, memang ruang dapur tak terlihat dari ruang tengah namun cahaya lampu dari dapur akan menyorot ke ruang tengah dari pintu dapur.

Dibuat kembali dengan hal itu, kelimanya langsung berbirit lari keluar. "Gue gak kuat sumpah. Udahan aja lah Put." Ucap Riani yang sudah lelah dan pucat diwajahnya. "Iya anjir udahan ajalah capek gue." Ucap Farel lagi.

Semuanya kembali masuk kedalam rumah dengan lelah dan kembali duduk melingkar dengan sangat takut. Serempak semuanya memejamkan matanya. "Charlie Charlie can we stop?" Setelah pertanyaan itu dilontarkan, kelimanya membuka kembali mata mereka. Pensil kembali berputar ke kata 'YES', televisi dan lampu dapur kembali menyala.

Farel meraih pensil dan kertasnya. Kertasnya ia sobekkan dan dia buang bersama pensilnya. "Permainan yang konyol." Kata Farel sambil menyenderkan punggungnya disenderan sofa. "Tetap aja lo takut." Ucap Riani. "Lo juga sama takutnya." Farel tak terima.

"Yo gengs segitu dulu aja video gue kali ini, so don't forget to hit like and subscribe. See you next video. Bye."





-

Yo gengs jan lupa untuk comment and vote(:

Fyi, aku tuh gapernah main mainan yang kea begituan lho wkwk.

Aku gatau permainan yang diatas aslian atau engga, kalian pernah cobain ga?

Gimna hasilnya? Wkwkwk komen yaa

See you next chapter gaes. Thank you.

My Cold Brother✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang