Farel sampai dirumah menjelang malam, senja diufuk barat sudah tak terlihat bayangannya menyisakan malam yang dingin bersama sisa-sisa air hujan sore tadi.
Dengan gontai Farel melangkah menuju kamarnya. Sore itu rumah nampak sepi, Andra mungkin masih perjalanan pulang, Citra sedang dikamarnya barang kali sebab Farel tidak menemukan ibunya didapur atau didepan televisi tadi. Febby juga tak terlihat dirumah, mungkin masih mengerjakan tugas kelompok bareng teman-temannya.
Tanpa babibu lagi Farel masuk kamar mandi badannya sudah terasa lengket sejak tadi. Terlalu banyak beraktivitas dia disekolah.
Tak lama kemudian Farel kembali turun dari kamarnya untuk menunggu makan malamnya. Entah mengapa saat itu perasaan Farel tak enak. Sekilas Farel melirik kamar Febby disebelahnya.
Namun Farel menyangkal hal-hal aneh yang ada dipikirannya, melanjutkan langkahnya menuju ruang makan.
Sambil menunggu Farel merebahkan tubuhnya disofa ditemani televisi yang entah menyiarkan program apa.
"Lah, udah dateng kamu?" Sapa Citra yang menemui Farel.
"Farel disini ya berarti udah pulang Ma." Balas Farel.
"Febby mana?" Tanya Citra yang menyusun piring-piring yang berisikan menu makan malam merekan.
"Mana Farel tau."
"Emang gak barengan gitu keluarnya?"
"Kelas Farel sekarang nambah jam belajarnya."
Citra hanya mengangguk-angguk saja mendengar jawaban. "Dia gak bilang mau pergi kemana gitu, sama kamu?" Tanya Citra lagi
Farel hanya menggeleng sebagai tanda kalau Febby memang tidak bilang padanya. "Dia gak bilang Mama juga?" Tanya Farel.
"Ngga, makanya Mama khawatir mana jam segini belum pulang. Udahlah kita makan dulu, nanti kamu coba tanya dia ya Rel."
Makan malam berjalan dengan tenang jika dilihat. Namun, berbeda dengan apa yang Farel rasaka dan pikirkan.
Pikiran Farel terus tertuju pada Febby, karena tak biasanya anak itu pergi tanpa memberitahu orang rumah. Setelah selesai Farel menutuskan untuk kembali ke kamar lebih dulu.
Jangan pikir Farel akan bodoamat dan tak perduli dengan Febby. Dia tetap peduli kok dengan adiknya itu.
Karena masih banyak tugas yang harus Farel kerjakan, Farel mencoba menyibukan dirinya dengan mengerjakan tugas-tugas yang sempat dia tunda beberapa minggu yang lalu.
Ditengah fokusnya mengerjakan tugas, Citra masuk dengan gurat khawatir yang lebih besar dari sebelumnya.
"Rel, nomornya Febby kok gak aktif ya. Kamu udah coba hubungin Febby?"
"Udah, tapi emang gak dibalas, gak dibaca juga chat dari Farel." Jawab Farel dengan melihat roomchatnya dengan Febby.
"Kemana ya Febby? Kamu coba tanyain sama Riri deh atau Rizal, siapa tau lagi sama mereka."
Farel mencari nama kontak Rizal dengan segera Farel meneleponnya.
"Zal."
'Iya bang, kenapa?' Balas Rizal dari sebrang telepon
"Lo sama Febby?" Tanya Farel to the point
'Ha? Ngga, gue dari balik juga gak bareng dia. Soalnya tadi gue disuruh ke kantor bokap.'
"Serius?"
'Iya, kenapa emang? Febby belum balik?"
"Iya, gue sama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Brother✔
Teen Fiction[COMPLETED] (HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) Memang ya, jika hati sudah sayang rasa benci tidak akan semudah itu untuk merubah rasa sayangnya. Kesalahpahaman yang terjadi dimasa lalu membuat kakak beradik ini menjadi renggang. Kehangat...