Malam yang cerah namun dingin ditemani bintang yang kerlap-kerlip dan bulan yang tinggal separuh namun masih bercahaya, para remaja itu menghabiskan malam dengan berkumpul di taman belakang.
Seperti rencana yang mereka buat, bakar-bakaran katanya.
Dengan berbagai kegiatan mereka yang berbeda, tapi obrolan mereka tetap satu dalam obrolan random.
Sudah ada beberapa sosis dan baso yang mereka tusuk dengan tusukan sate telah siap tersaji diatas piring.
Bumbunya mereka pisahkan dalam wadah kecil, jadi nanti saat mereka akan memakannya tinggal dicelupkan saja.
"Heh itu jangan diabisin dulu ya, gue sama Rizal yang ngipasinnya aja belum kebagian." Ucap Putra ketika melihat para manusia lain yang kelaparan
"Tau nih, cape nih gue kipas-kipas lo pada tau makan aja. Tunggu mateng semua aja napa sih?" Tambah Rizal
"Kelamaan klo nunggu mateng semua, keburu dingin entar sosisnya." Balas Ariel yang langsung mengambil dua tusuk sekaligus.
"Udah dulu aja bikinnya, lagian masih banyak jugakan sosis sama basonya. Makan dulu aja sini Zal, Put." Ucap Luna yang kasihan juga melihat dua kawannya yang ke lelahan mengipasi api sedari tadi.
"Tanggung Lun, nih dikit lagi mateng yang ini." Balas Putra.
Mereka melanjutkan menikmati makanan itu ditemani bajigur yang dibeli oleh Febby dan Riani tadi.
Tak lama kemudian, Putra dan Rizal ikut bergabung bersama yang lain.
Semuanya terlihat sibuk menikmati makanan dan minuman yang ada tanpa adanya obrolan. Hingga akhirnya sebuah melintas dipikiran Ariel untuk membuat suasana lebih hangat dan ramai.
"Ih diem-diem bae ini teh, main game yuk?" Ajak Ariel.
"Game apaan?" Tanya Riani mewakili semua temannya yang ingin tahu.
"Gini-gini." Ariel memberi jeda, "kita main, dare or dare aja gimana? Tapi gue punya cara yang berbeda." Ucap Ariel.
Semuanya nampak bingung dengan Ariel.
"Oke gue jelasin. Jadi gini, nanti lo harus tulis nama nih dikertas ini, tulis nama lo sendiri. Nanti diacak lagi satu orang ambil satu, nah darenya pertama, lo harus ngabisi waktu selama-- hm berapa menit ya, 10 menit aja deh sama orang yang lo dapet itu." Jelas Ariel
"Kalau misalkan orang yang kita dapetin, gak dapet nama kita gimana Riel?" Tanya Febby
"Ya itu terserah orang yang kita dapet Fe, orang itu mau mulai duluan sama kita atau mau sama nama yang dia dapet." Jelas Ariel lagi, semuanya terlihat nampak berpikir lagi entah apa yang mereka pikirkan. "Dah ya yu mulai."
"Eh bentar, nanti dare keduanya apaan?" Tanya Syahira
"Ada dehhh, yok tulis dulu nama kalian disini nanti gulungin yaa." Ucap Ariel dengan membagikan kertas yang sudah dipotong-potong.
"Niat banget lo Riel guntingin kertas." Cibir Putra
"Ingat! Segala sesuatu harus diawali dengan niat." Balas Ariel sok bijak. "Eh tapi pensilnya ada satu doang, gantian aja ya. Gue dulu." Ucap Ariel
Dengan tertib mereka bergantian menggunakan pensil yang Ariel bawa. Tak berapa lama mereka selesai dengan urusan tulis menulisnya.
"Nih masukin sini." Ariel mengasongkan plastik hitam yang ada disana.
Semuanya menurut pada Ariel untuk memasukan kertas yang telah mereka tulis dan gulungkan pada plastik itu.
Ariel mengkocok isian tersebut sebelum membagikannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Brother✔
Fiksi Remaja[COMPLETED] (HARAP FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA) Memang ya, jika hati sudah sayang rasa benci tidak akan semudah itu untuk merubah rasa sayangnya. Kesalahpahaman yang terjadi dimasa lalu membuat kakak beradik ini menjadi renggang. Kehangat...