06. secercah harapan

7.6K 625 19
                                    

⚠️ Sudah di revisi 💜 ⚠️

Dirumah sendiri, tak ada kegiatan, dan membosankan. Sungguh, siklus seperti ini yang Azzam alami setiap harinya.

Setelah mengerjakan tugas sekolah, kegiatan Azzam total kosong.

Jadi ia hanya rebahan santai dengan matanya yang mengantuk sebari menonton YouTube.

Tengah asik menonton Chanel survival di YouTube, ponsel Azzam tiba tiba menerima pesan singkat dari teman sekolahnya.

Andrea

Zam, join ga.

Setelah berpikir selama dua menit, Azzam memilih untuk mengiyakan ajakan Andrea.

Azzam.
Lokasi

Andrea
[📍Send Location]

Tanpa berpikir dua kali, Azzam langsung meraih jaket hitamnya, segera meluncur ke tempat yang  dimaksud.

Saat menuruni anak tangga, matanya melirik kearah sofa ruang tengah. Ada Raidan yang tengah mengerjakan tugas, dengan laptop serta segelas kopi, jangan lupakan kertas kertas yang berhamburan dimana mana.

"Bang, Azzam mau keluar."

Raidan menengok ke arahnya. "Udah malem, mau kemana?"

"Ke tempat temen bang." Sebari menjawab pertanyaan abangnya, ia sibuk mencari dimana helmnya berada.

"Pulang kemaleman engga gue bukain pintu."

Setelah mengiyakan serta helmnya yang sudah ditangannya, Azzam segera melesat pergi, menghilang dari pandangan Raidan secepat kilat.

>>><<<

Azzam sampai di tempat yang Andrea maksud, sebuah kedai sederhana yang nyaman, Azzam suka ini. Ia menghampiri teman temannya yang sepertinya sudah lama berada di sini.

"Kirain ga bakal datang Zam." Ujar Gio heboh, sebari Azzam yang  bertos ria dengan temannya.

Lalu mengambil kursi dan duduk di samping Andrea, "Tumbenan hadir, biasanya sibuk." Ujar Andrea berbasa-basi. Mereka ini bisa dibilang kenal sejak kelas 10 tapi tidak terlalu dekat, namun akhir-akhir ini Azzam jadi lebih membuka mata soal pertemanan.

"Engga ada kerjaan gue." Ucap Azzam cuek. Ia mencomot gorengan pisang di hadapannya. Mereka kini ada di warung kopi sederhana.

"Ngopi engga lo Zam?" Berpikir sejenak, lalu Azzam mengiyakan, "Boleh deh, kopi susu ya."

"Ah babi, Hp gue mati, pinjem Hp dong Yug." Andrea menggerutu, dikarenakan ponsel miliknya lowbat dan berakhir mati seperti sekarang ini.

"Nih, engga ada kuota tapi gue."  Yuga menyerahkan ponselnya pada Andrea, namun kembali ditolak mentah-mentah karena tak berguna.

DOUBLE A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang