50. Binder

703 48 3
                                    

Ayooooo votee dulu sebelum baca!

Vote

Vote

Vote

Vote

2 chapter menuju ending guys

Enjoy!💜😈

Eits jangan lupa Vote ya cinta!

.
.
.













Sssttt.... VOTE!!!



Kembali lagi ke beberapa hari terakhir, dimana hari itu Andrea dan yang lainnya baru mengunjungi kediaman Azura lagi setelah sekian lama.

Terakhir mereka meninggalkan Azura dengan keadaan yang tertidur akibat pengaruh obat.

Ternyata selang beberapa jam kemudian, Geovano datang ke kediaman Azura.

Azura total tidak tahu baik itu kepulangan teman-temannya atau kedatangan Kakeknya. Entah berapa lama pula Kakeknya itu sudah ada di rumahnya.

Ia terbangun pada pukul setengah lima dini hari, ketika akan menuju kamar mandi ia terkejut dengan keberadaan seseorang yang tengah duduk menyender di lantai dengan laptop di pangkuannya.

Juga satu orang lagi yang meringkuk tertidur lelap disampingnya.

"Loh Kakek? Sejak kapan disini Kek?" Tanya Azura terkejut.

Geovano menurunkan kacamatanya, bukannya menjawab ia malah kembali melontarkan pertanyaan kepada Azura.
"Sudah bangun Zura? Gimana panasnya udah turun, nak?"

Azura kemudian duduk di sisi lain Geovano, "Udah mendingan Kek."

"Kakek dari kapan loh disini? Kenapa engga bangunin Zura?"

"Dari semalam Zura." Tangan Geovano untuk menyentuh kening Azura, berniat mengecek suhu Azura sekarang.

"Sholat dulu sana, habis itu kita cari sarapan." Ujar Geovano.

Azura mengangguk, "Iya ini mau sholat."

>>><<<

Sekitar pukul enam pagi Azura baru keluar lagi dari kamarnya, setelah sholat, mandi, dan bersiap berpakaian rapih.

"Loh kok udah ada makanannya?" Tanya Azura heran.

"Sudah sini nak, kita makan dulu." Azura menurut, ia pun duduk di antara Kakek juga Henry di lantai yang beralaskan permadani.

Peralatan makan, air minum, juga makanannya pun sudah siap entah siapa yang menyiapkan ini semua.

"Katanya mau cari sarapan di luar? Ko tiba-tiba sudah siap aja ini Kek?" Tanya Azura yang penasaran.

"Salahkan Henry Zura, dia banyak alasan untuk tidak keluar."

Henry melotot tak terima, "Ucapan mu itu pak tua, tidak berperikemanusiaan sekali."

"Aku menemanimu sepanjang malam dan ini balasanmu huh? Cih kalo begini caranya aku akan cepat mengurus surat resign."

"Oke, kalau perlu ku beri tanda tanganku sekarang sebelum surat resign mu jadi." Balas Geovano tak ingin kalah.

DOUBLE A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang