38. Resah

664 54 9
                                    

Hayyie! I'm back!
Enjoy yaa cintaku
Jangan lupa Vote sama komen loooh, biar aku tambah semangat yaaa😈💜
.
.
.



"Jadi bi Hanum lagi izin? Terus yang masakin sarapan anak anaknya mamah siapa?"

"Idan lah mah, siapa lagi coba yang bisa diandalkan selain Idan."

"Idan emang berani nyalain kompornya? Bukannya kamu takut kompor ya nak?"

"Oh itu mah, yang nyalain kompor si Ray, yang masak mah tetep Idan mah."

Azzam berdecih mendengar percakapan antara ibu dan anak itu, "Abang pencitraan terus."

"Masakan bang Idan ga enak mah, pait asin kayak garem gosong." Azzam merebut ponsel Aidan yang tengah melakukan panggilan video dengan Mamahnya.

"Tuh mah liat, gosong sama asin ini mah rasanya, kalo mamah makan ini, Azzam yakin mamah langsung naik tensi darahnya."

Aidan yang tak terima hasil karyanya pagi ini dihina pun tak terima, "Masakan gue engga seburuk itu ya bocah!"

"Jangan di makan lagi Zam, takut kamu sakit perut sayang, udah udah jangan di makan lagi kalo engga enak ya nak." Ucapan Zhafira terdengar jelas ada siratan rasa khawatir.

"Mamah nih emang kadang kadang, tadi aja dukung Idan, sekarang malah mihak Azzam, males ah."

"Mamah engga pernah dukung kamu tau Dan, lagian masakin Ade Ade nya engga bener, kalo pada sakit perut gimana coba Dan?"

"Masakan bang Idan lumayan mah, iya emang bener keasinan, tapi masih bisa di makan kok mah." Itu Raidan yang ikut angkat bicara.

"Tuh kan, ini mah Azzam nya aja mah yang julid ke Idan mah."

Azzam mulai acuh tak acuh dengan kedua abangnya, ia kini hanya berfokus pada Zhafira, Mamahnya yang kini sangat ia rindukan.

"Mamah kapan pulang sih? Betah amat di Swiss, engga ajak ajak Azzam pula."

"Loh nak, mamah udah di New Zeland, bukan di Swiss lagi, emangnya Abang abangmu engga bilang ke kamu?"

"Mamah di New Zeland? Ngapain? Ish? Bulan madu ya sama papah?!"

"Ngaco kamu Zam, emangnya kamu mau punya ade lagi?" Ujarnya jahil.

"Ya engga, lagian lama banget di luar negeri, sampe lupa anak gitu."

"Mana ada mamah lupa anak Zam, buktinya ini mamah telepon kamu, nanyain kabar kan? Maaf ya nak, mamah disini sibuk nemenin papahmu bisnis kesana kemari, kasian dia, sibuk terus akhir akhir ini Zam."

"Iya mah maaf, mamah jangan sampe sakit ya, harus sehat sehat, cepet pulang ya mah."

"Iya sayang, mamah bakal jaga kesehatan, mamah pulang setelah ke Jepang dulu beberapa hari ya nak."

"Iya mah." Azzam menyerahkan kembali ponselnya kepada Aidan, dan di terima olehnya.

"Azzam udah selesai sarapannya, Azzam berangkat ya bang."

Kedua abangnya melihat ke arah Azzam prihatin, "Mamah bakal cepet pulang kok Zam, jangan sedih gitu napa."

Azzam menyalami tangan Aidan untuk berpamitan, "Nih Abang tambahin jajannya, jangan cemberut lagi." Azzam menerima lima lembar uang kertas berwarna merah muda itu.

"Iya, makasih bang."

Kemudian Azzam menghampirinya Raidan, iya juga sama menyalami tangan abangnya yang satu ini.

DOUBLE A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang