Enjoy uri readers ku 💜😈
.
.
.
"Wait? Pappoús? Kalian tau dia? Zam? Lo tau Pappoús?" Azura bertanya dengan heboh, dia bingung, mengapa adik, juga teman-teman adiknya mengetahui perihal Pappoús itu.Azzam mengangguk, "Azzam tau, Azzam juga dapet pesan pesan dari Pappoús itu juga, sama kaya Kak Zura."
Azura menutup mulutnya tak percaya, "Dan lo tau kalo gue juga dapet pesan dari Pappoús? What the-? Kalian komplotan ya?"
Yuga menimpali, "Sembarangan aja Ra, dengerin dulu napa, maen heboh sendiri aja, heran."
"Kan kaget Yug ceritanya? Kok kalian tau?"
Azzam mengambil nafas panjang, ia akan menjelaskan tentang kejanggalan kejanggalan mengenai Pappoús.
"Sebelum Azzam jelasin apa yang terjadi, Azzam mau nanya dulu ke kak Zura."
"Kak Zura dapet pesan pesan kayak gitu dari Pappoús sejak kapan?"
Terlihat Azura yang tengah berpikir, mengingat-ingat kapan pertama kali ia mendapatkan pesan seperti itu, "Eum... dari gue kelas 10, itupun karena gue baru punya hp Zam."
"Waktu SMP? Engga ada gitu kejadian yang mirip mirip gini kak?"
Azura menggeleng, "Engga, cuma itu aja kayaknya."
Setelah diam beberapa saat, Azura kembali mengangkat bicara, "Kalo lo? Sejak kapan?"
"Lima atau enam tahun yang lalu?"
"Lama juga ya."
"Azzam rasa, Pappoús ini yang merencanakan terpisahnya kita berdua kak."
"Gue juga kepikiran begitu Zam, dari cara dia mantau lo berdua, pesan pesannya si Pappoús yang seolah wejangan ke lo kalo Azura itu ada, dan kalo pesan yang di Azura gue belum tau, tapi ini memungkinkan banget engga sih?" Andrea mengomentari dugaan Azzam, tapi ini memang masuk akal, pikirnya.
"I think so too, pasti ada kaitannya antara gue, Azzam, sama Pappoús."
"Harus di usut tuntas ini mah Zam, Ra, pasti ada maksud tertentu dari si Pappoús itu." Usul Yuga.
"Tapi gimana caranya?" Tanya Azzam frustasi.
"Besok kita pikirin, sekarang istirahat dulu, kalian besok sekolah kan?"
Mereka mengangguk serentak, "Tidur dulu aja, tuh si bocah satu aja udah merem melek gitu." Azura menunjuk Gio dengan dagunya.
>>>><<<<
Keesokan harinya, tak terlalu berbeda dari hari hari sebelumnya, Azura sudah menyelesaikan tugas rumah, mulai dari memasak, dan membuatkan Azzam bekal, seperti rutinitas pagi biasanya.
Bedanya, personilnya yang bertambah, ada Andrea, Yuga, dan Gio. Mereka berlima kini berada di meja makan, tengah menyantap sarapan pagi di hari yang matahari saja pasti belum memunculkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/232579408-288-k10466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A [COMPLETED]
أدب المراهقينSejauh apapun semesta memisahkan, jika garis takdir mereka adalah bersama, maka Perpisahan ini takkan abadi. Dipisahkan oleh semesta lalu dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dan semesta memang satu kesatuan , tapi mereka tak selamanya berada di...