YO WASSALAM! HEHE WASSAP!!
ENJOY!!!
JANGAN LUPA VOTE AND COMENT!!!
.
.
.SATU CHAPTER MENGANDUNG BEBERAPA PERASAAN AHAHAHAHA
SORRY KALO GA SESUAI EKSPETASI!!!!
Hari ini penentuan atas apa pilihan yang diberikan kedua orang tuanya. Azzam merasa sangat gugup, takut jika keputusannya adalah hal yang salah.
Namun, jika tidak dicoba Azzam sendiri tidak akan tahu akan hasilnya. Maka dari itu, di malam hari ini setelah makan malam selesai semua keluarga berkumpul di ruang tengah, mendiskusikan akan permasalahan yang tengah menimpa kedua orangtuanya.
Bahkan Zaidan sekalipun,hadir meski hanya lewat video call.
Azzam hanya terduduk lesu diam dengan segala pemikirannya, sebenarnya apa yang harus Azzam lakukan?
Zhafira mulai membuka suara, ia menjelaskan setidaknya ada 5% bantuan yang terkumpul dari hasil kerja kerasnya bersama sang suami tempo lalu.
Azzam tak mendengarkan apapun, sampai tepukan halus di tangannya menyadarkan Azzam.
"Nak? Kenapa sayang?" Tanya Zhafira lembut.
Azzam segera membenarkan posisi duduknya, "Ah engga mah, kenapa?"
Wanita paruh baya itu tersenyum tipis, "Engga dengerin mamah ngomong dari tadi humm?"
Azzam tersenyum tipis mendengarnya, "Sorry Mamah."
"Nak, Mamah mau tanya jawaban dari pilihan Mamah ke kamu tempo lalu boleh?"
Azzam mengangguk kecil, ia kemudian berkata, "Tapi Azzam boleh nanya dulu ke Mamah?"
"Nanya apa sayang?"
Azzam ragu, sangat. Tapi ini harus. "Soal pilihan pilihan Mamah itu, antara Azzam menandatangani surat yang Azzam engga tau apa atau Azzam yang nerima perjodohan buat bisa nyelametin perusahaan papah."
Ketiga Abang Azzam terkejut mendengar penuturan Azzam, karena jujur saja mereka benar-benar tidak tahu menahu akan hal yang baru saja Azzam katakan.
"Mah maksudnya apa ya?" Tanya Aidan heran, "Perjodohan apa? Tanda tangan apa Mah Pah?" Tanya Aidan lagi.
Zhafira dengan gestur tubuhnya meminta Aidan untuk diam dulu, kemudian fokusnya kembali untuk Azzam. "Iya Azzam boleh tanya."
Azzam menunduk, memilin bajunya karena gugup, "Kalo semisal Azzam milih buat di jodohkan, Azzam mau tanya, kenapa Azzam?"
"Maksudnya gimana sayang?"
Azzam menelan ludahnya susah payah, "Maksudnya, kenapa dari empat anak Mamah, Mamah pilih Azzam buat dijodohkan?"
"Padahal ada bang Zay yang dari segi apapun sudah siap? Atau bang Idan yang engga jauh beda sama bang Zay, atau juga bang Ray yang umurnya juga sudah lumayan matang?"
"Kenapa mamah pilih Azzam sebagai orang yang akan dijodohkan sama orang yang bahkan Azzam engga tau dia siapa?" tiba-tiba saja emosi Azzam tidak terkendali, memuncak begitu saja padahal beberapa detik lalu Azzam masih dilanda kegelisahan dan keraguan.
"Nak, dengerin Mamah dulu."
"Bang Zay engga Mamah kasih opsi buat di jodohkan karena dia di sana lagi melanjutkan study S2 nya, sambil menjalankan bisnisnya Zam, kebayang bagaimana pusingnya dia Zam?"
![](https://img.wattpad.com/cover/232579408-288-k10466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A [COMPLETED]
Novela JuvenilSejauh apapun semesta memisahkan, jika garis takdir mereka adalah bersama, maka Perpisahan ini takkan abadi. Dipisahkan oleh semesta lalu dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dan semesta memang satu kesatuan , tapi mereka tak selamanya berada di...