Karena ada prolog jadi aku bikin epilog hehe
Yg mau extra chapter silahkan komen ya hehe
Jangan lupa Vote dan komen!
Enjoy!
.
.
.Penantian, hal yang dengan sabar Azzam lakoni sejak empat tahun lalu, meski belum membuahkan hasil apapun Azzam tetap setia menunggu waktu dimana ia dan Kakaknya kembali di pertemukan.
Sebelumnya ia sudah mengalami hal seperti ini, dan dengan usahanya semesta merestui pertemuannya dengan Azura, meski dengan tertatih-tatih ia membuktikan pada dunia bahwa ia mampu.
Dan hal serupa sekarang kembali terjadi. Jika sebelumnya mampu, lantas mengapa yang kedua kali ini harus merasa putus asa?
Baru lima bulan sejak ia lulus perguruan tinggi ia sudah diangkat sebagai pemimpin perusahaan Reswara group, yang sekarang ini sudah resmi berganti nama menjadi A2 Company, bergerak di bidang furniture.
Meski meninggalkan banyak pertanyaan di benak Azzam atas apa yang diakukan Geovano, Kakeknya itu enggan memberinya alasan mengapa ia sudah diangkat sebagai pemimpin sedangkan Azura belum kembali.
"Hari minggu loh ini Zam, kerja mulu."
Azzam hanya melihat sekilas ke arah Jenni, ia kembali fokus pada laptopnya lalu berkata, "Refreshing ini namanya Jen."
Jenni mendengus kesal, "Yang ada makin stress Zam."
"Mending kita jalan yuk, ke Mall pengen belanja aku Zam." Tutur Jenni lagi.
"Mau belanja apa?" Tanya Azzam tanpa mengalihkan pandangannya.
"Pengen beli buku, baju, terus makan, hmm nonton juga boleh tuh." Jawab Jenni dengan penuh semangat.
"Yaudah tunggu, aku siap-siap dulu."
"Beneran mau?" Jenni memandang Azzam tidak percaya dengan begitu terpancar.
"Iya sayang." Ucapnya lembut, ia mengusap sayang rambut hitam legam milik Jenni, yang berhasil membuat perempuan itu tersipu malu.
Ya, siapa sangka jika Azzam akan menjadi kekasih Jenni. Berawal dari amanah Azura yang menitipkan Azzam padanya, berakhir dengan terjalinnya kasih antara Jenni dan Azzam.
Seperti rencana awal mereka yang akan menghabiskan waktu di mall dengan menonton film dan berbelanja, dan di sinilah mereka berada di sebuah store baju.
"Cari aja yang kamu suka Jen."
"Aku boleh beli dua?"
"Boleh, tiga juga boleh." Azzam memandangi wanitanya yang sedang memilih baju dengan riang gembira, senyum Jenni selalu bisa membuatnya tenang.
Meskipun tidak ada yang bisa mengalahkan manisnya senyum Azura.
Azzam melangkahkan kakinya, ia tertarik untuk melihat-lihat. Matanya berbinar melihat jejeran gaun-gaun cantik yang terpajang, ia tersenyum tipis membayangkan bagaimana jika Azura yang memakai gaun itu.
Maafkan jika pikiran Azzam hanya tertuju pada Azura, karena sampai saat ini Azura lah dunianya.
Pertemuan mereka terlalu singkat, masih banyak hal yang ingin Azzam lakukan bersama Azura.
Namun lagi-lagi ia harus kembali menunggu.
>>><<
Setelah bersenang-senang beberapa saat lalu, Azzam kembali pulang ke rumahnya. Rumah sederhana yang cukup mewah, hasil jerih payahnya selama ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A [COMPLETED]
Dla nastolatkówSejauh apapun semesta memisahkan, jika garis takdir mereka adalah bersama, maka Perpisahan ini takkan abadi. Dipisahkan oleh semesta lalu dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dan semesta memang satu kesatuan , tapi mereka tak selamanya berada di...