⚠️Sudah di revisi 💜⚠️
.
.
.
.
.Sudah dua hari ini Azzam menginap di rumah Azura, setiap habis subuh dia pasti baru berkemas untuk pulang ke rumah.
Seperti sekarang ini, Azzam tengah menunggu Azura membuatkan dirinya sarapan, yang nantinya akan dia bawa ke sekolah.
"Kak, Azzam ngerepotin kakak engga?"
Azura yang tengah berkutat dengan alat dapur pun menyahuti, "Kalo emang lo ngerepotin, engga akan ini gue bela belain masak buat lo Zam, pagi pagi buta lagi."
"Makasih ya kak Zura, Azzam suka dimasakin kakak."
"Padahal masakan gue biasa aja Zam."
Azzam menggeleng sebagai tanda penolakan, "Engga, ini enak nya melewati batas, mungkin kak Zura masaknya pake cinta, kan kan?"
Lagi, Azura terkekeh mendengar penuturan Azzam, "Iya pake cinta Zam, dua baskom."
"Nanti Azzam overdosis dong kak."
"Biar aja, biar lo sayang terus ke gue Zam." Ujarnya sebari terkekeh lagi, ah bisa bisanya dia menimpali terus terusan ocehan Azzam yang random ini.
"Tapi Azzam bakalan tetep sayang ke kak Zura, meskipun engga di suruh."
"Iya iya gue percaya Zam."
"Kak nanti Azzam jemput kakak ya, janji Azzam mandinya engga lama."
Azura mulai menghidangkan masakannya, di tepak makan berwarna merah yang mencolok.
"Engga usah, terlalu jauh kan Zam, kasian lo nya, ntar kesiangan."
"Tapi Azzam pengen nganterin kak Zura."
"Nih, udah sana pulang aja dulu, kalo keburu ya lo ke sini dulu Zam."
"Bener ya? Jangan pergi dulu kakaknya, Azzam ga lama kok."
"Iya Azzam, udah nanti malah makin siang."
>>><<<
Seperti ucapannya beberapa saat lalu, ia berniat untuk menjemput kakaknya, dan berangkat ke sekolah bersama.
Azzam kini dengan motor kesayangannya tengah menunggu Azura di halaman depan.
"Kak! Ayo buruan!" Teriak Azzam untuk yang kesekian kalinya.
Dengan tergopoh-gopoh Azura menghampiri Azzam,"Engga sabaran banget sih, tau gini mending lo ga usah jemput gue Zam."
"Iya maaf, ayo naik kak."
Azura menurut, ia segera naik, dari pada adiknya ini mendumel lagi, tak Sudi dia mendengarkan dumelan Azzam di pagi yang cerah ini, itu terlalu merusak hari baru nya.
"Kak, rok lo kependekan, engga ada rok lain apa?"
"Engga ada Azzam, udah ayo berangkat, katanya mau cepet cepet gimana sih."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A [COMPLETED]
Fiksi RemajaSejauh apapun semesta memisahkan, jika garis takdir mereka adalah bersama, maka Perpisahan ini takkan abadi. Dipisahkan oleh semesta lalu dipertemukan kembali oleh takdir. Takdir dan semesta memang satu kesatuan , tapi mereka tak selamanya berada di...