26. Tugas

2.4K 239 6
                                    

⚠️ Sudah di revisi 💜⚠️
Enjoy uri readers 😈!
.
.
.


Pukul empat dini hari, Azura terbangun, ia merasa ada yang bocor, Azura akhirnya bangkit dari tempat tidur, berniat untuk mengganti pembalut.

Tak membutuhkan waktu lama, Azura sudah beres dengan urusannya di kamar mandi, ia kembali duduk di bibir kasur.

Matanya sudah segar, biasanya pun Azura terbangun sekitaran jam empat, paling lambat setengah lima.

Ia memperhatikan Azzam, adiknya yang tertidur di lantai, dengan beralaskan karpet bulu, anak itu terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya.

Tak tahu apa yang harus ia lakukan, Azura pun mengambil ponselnya. Seketika ia ingat sesuatu.

"Oh, Pappoús." Gumamnya.

Azura kembali membuka pesan dari Pappoús.

Pappoús
Azura,jika kau masih meragukan Azzam adalah adikmu, maka izinkan saya untuk memberitahu satu fakta padamu.
Saya bisa menjamin, jika Azzam ini adalah adikmu, satu satunya keluarga yang kau miliki.

Azura
Hah
Lo kok tau nama gue?
Tau Azzam?
Tau dia Ade gue?
WTF
Maksudnya apa?
Anj bales

Ia membaca pesan pesan sebelumnya juga dengan Pappoús, jika diperhatikan dari tanggal dan isi pesannya.

Pesan itu selalu sinkron dengan keadaan Azura waktu itu. Tunggu, apakah Pappoús ini mengintainya? Apakah Pappoús adalah mata mata?

Azura bergidik ngeri membayangkan kemungkinan kemungkinan itu, jika memang benar, berarti hidupnya selama ini diintai oleh oknum bernama Pappoús itu.

"Terlepas dari siapa Pappoús ini, gue seneng akan satu hal."

"Tau kalo lo itu bener bener adek gue, itu bikin gue seolah hidup."

"Bikin gue ngerasa punya keluarga lagi, kedepannya gue cuma pengen bahagia, bareng lo." Ujarnya dalam hati, sebari menatap penuh makna ke arah Azzam.

Azura menghembuskan nafasnya, ia bangkit, lalu menghampiri Azzam, mengecup pelipisnya sekilas, lalu mengusapnya. "Tidurnya nyenyak banget, pasti kecapean ya Zam."

Tiga menit memandangi Azzam, Azura kembali bangkit, ia memilih untuk mengerjakan pekerjaan rumah, ia akan memasak, supaya bisa membekali Azzam juga nantinya.

Ia tahu, Azzam akan pulang setelah sholat subuh nanti. Maka dari itu, ia harus segera bergegas sekarang.

Sampai di dapur, segera ia mengambil alat dan bahan yang di perlukan. Ia berniat untuk memasak perkedel kentang, beberapa nuget dan sosis untuk bekal Azzam dan dirinya, lalu nasi goreng telur ceplok untuk sarapan nanti.

Pertama ia mengupas kentang, menyiapkan panci, juga air. Mulai menyalakan kompor, ia memasukkan satu persatu kentang yang sudah di kupas.

Sebari menunggu kentang matang, ia menyiapkan wajan juga minyak, di kompor yang satunya, ia akan memasak nuget dan sosis.

Sebari menunggu minyak panas, ia memotong-motong sosis supaya tak terlalu besar. Tak berapa lama, minyak sudah panas, Azura mulai menggoreng, ia melakukan semuanya dengan cekatan.

DOUBLE A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang