Heyyo everyone!
Enjoy 😈💜Jangan lupa Vote sama komen ya cinta 😈💜
.
.
.Pukul setengah empat sore, semuanya sudah siap berada di rumah Azura, Ada Andrea, Gio, dan Yuga yang siap menemaninya si kembar nantinya.
Mereka kini tengah menunggu jemputan, Pappoús bilang, akan ada orang suruhannya yang datang menjemput.
Lagi-lagi di ruang tengah rumah Azura mereka berkumpul, dengan karpet permadani dan beberapa makanan ringan menemaninya perbincangan kali ini.
Dengan Azzam yang tak banyak bicara dan selalu ingin berada di dekat Azura.
Lalu ketiga teman Azzam yang berisiknya tak tertolongkan.
"Nanti gue sama yang lainnya nunggu agak jauh sama kalian aja kali ya Ra?"
Azura mengangguki saran Yuga, "Iya bener, lo nunggunya agak jauhan aja."
"Maaf ya jadi ngerepotin kalian semua." Ujar Azura tak enak hati.
"Engga apa apa Ra, namanya juga temen, harus saling bantu."
Ctak
"Adaw bangsat! Apaan sih Gi, sokap deh."
"Geli oon, lo ngapain sok bijak nyet, najong Yug."
"Bacot, kali kali biar gue keliatan kul di depan cewe, iya engga Ra." Yuga mengedipkan sebelah matanya ke arah Azura.
"Jauh jauh lo dari kakak gue." Azzam menatap tajam Yuga yang mencoba menggoda Azura.
Yuga langsung beringsut mundur, ia tau suasana hati Azzam yang kurang baik, jadi tak akan melanjutkan perdebatan tadi.
Mereka masih mengobrol, dengan Azzam yang hanya diam, tak tertarik sama sekali dengan arah obrolan teman-temannya.
Azzam menyenderkan kepalanya ke pundak Azura, ia berbisik kecil, "Kak takut."
Azura yang mendengar itu menengok ke arah Azzam yang tengah memejamkan matanya, "Ada gue, ada temen-temen lo juga, lo engga sendiri Zam, tenang ya, engga perlu takut."
"Azzam engga ikut aja gimana?" Bisiknya lagi.
"Kalo gitu, batalin aja ya kalo engga mau ketemu Pappoús?"
Azzam menggeleng ragu, "Engga, jangan di batalin."
Azura mengambil tangan Azzam, digenggamnya tangan yang sedikit lebih besar dari tangannya itu, "Kalo emang engga sanggup, engga apa Zam, toh pilihan sepenuhnya ada di lo, gue di sini cuma sebagai penguat lo."
Azzam tak menjawab, ia mencerna kalimat kakaknya yang mengatakan bahwa pilihan sepenuhnya berada di tangannya, lalu Azura yang bilang ia hanya sebagai penguat Azzam.
Apakah ia lagi-lagi akan kembali berjuang sendirian?
Maksudnya, Azzam bersusah payah dan sekuat tenaga mencoba menemukan kakaknya dulu, harapannya tentu saja ia ingin saat kakaknya ditemukan, ia kembali menjadi figur kakak yang sangat ia kagumi. Yang tidak hanya sekedar menjadi penguat dirinya, tapi juga menjadi bagian dari keluarganya lagi.Perkataan Azura tadi seolah mengatakan, ia tak begitu peduli dengan persoalan ini, seolah memberatkan semuanya kepada Azzam, seolah tak mau tau baik atau buruknya kejadian ini kedepannya.
Seolah, hanya Azzam yang merasakan gundah dan resah hati sejak teror Pappoús ini, seolah hanya Azzam yang tersakiti, seolah hanya dirinya yang mengharapkan semuanya kembali utuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOUBLE A [COMPLETED]
Novela Juvenil🚫Bagi sebagian orang cerita ini sudah tidak relevan karena ditulis pada saat author masih kecil🚫 🚫Yang sudah baca beberapa part dan suka bisa langsung baca ke book 2 nya "come back to me"🚫 Sejauh apapun semesta memisahkan, jika garis takdir mere...