28. What

849 83 4
                                    

⚠️The new Chapter 😈💜⚠️
Enjoy everyone and every two ehehe 😈!
.
.
.

"Gue hari ini engga kerja Zam, izin."

"...."

"Iya, ada kerkom soalnya Zam."

"..."

"Lo mau ke sini? Boleh, ke sini aja Zam."

"..."

"Gapapa, ajak aja Zam."

"..."

"Yaudah hati hati ya."

"Siapa Ra?"

Azura meletakkan teleponnya, lalu menjawab pertanyaan Aera, "Oh itu, Azzam."

"Mau kesini dia?"

"Iya, nanti mungkin bakalan rame, soalnya dia bawa temennya. Engga apa kan?"

"Engga apa Ra, rumah lo ini." Ujar Lexa menimpali.

"Btw gue udah selesai, istirahat dulu ya, entar gue bantuin gambar juga deh." Pinta Lexa.

"Cape Xa?" Tanya Aziel.

"Iya, punggung gue sakit banget bang." Adunya pada Aziel.

"Eh, lo mau istirahat di kamar gue dulu engga? Biar bisa nge-rebah gitu?" Tawar Azura.

Wajar saja mereka kelelahan, sudah empat jam berlalu, mengerjakan tugas tanpa henti, tapi mereka belum juga rampung.

"Boleh?"

"Boleh lah, ayo gue anter." Azura berdiri, diikuti Alexa yang menyusul.

Sementara di ruang tengah, temannya yang lain masih berkutat dengan tugas masing masing.

"Tapi kamar gue kecil Xa, engga apa?"

"Ya emang kenapa Ra, yang penting gue bisa rebahan dulu."

Azura membuka kenop pintu kamarnya, mempersilahkan Alexa untuk masuk.

"Gih istirahat dulu, gue balik ke depan ya Xa."

"Iya, makasih Ra."

Azura menutup pintu perlahan, lalu berbalik untuk kembali ke ruang tamu.

"Oyy lo pada laper engga?" Tanya Azura, dia baru ingat,
belum menawari teman-temannya makan.

"Alah siah Ra, kenapa baru nanya sekarang?" Ujar Aera.

Azura duduk tepat di samping Arshaka, "Oh emang laper?" Ia mengambil pewarna, lalu mulai mewarnai gambar hasil buatan Arshaka.

"Mau gue masakin? Tapi entar deh, tanggung ini dikit lagi."

"Go food aja." Saran Aziel.

"Boleh, ada yang punya aplikasinya engga?" Tanya Azura.

Aziel dan Aera menggeleng, "Yeuh engga usah ngomong." Cerca Azura.

"Lo punya engga Sha?"

"Huh? Oh pu-punya Ra." Raut wajah Arshaka seperti orang yang terkejut.

"Mana sini hp lo." Azura menyodorkan tangannya, meminta ponsel Arshaka.

"Eum itu hp aku mati."

"Lo juga samanya, engga usah ngomong."

"Ma-maaf Ra."

"Yaudah selesaiin dulu ini baru makan, ntar gue masak."

DOUBLE A [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang