Chapter 41

10.8K 477 13
                                    

Berbeda dengan suasana di dalam mobil ali dan gritte yang heboh, justru didalam mobil al dan prilly hening tanpa percakapan membuat prilly bete maksimal. Terlihat dari wajah cantiknya yang terus ditekuk.

“kenapa bie? Kok kayak yang bete gitu?” tanya al menegur prilly,

Prilly menoleh ke arah al, karena sedari tadi dia hanya menatap ramainya jalanan ibukota yang sudah sangat padat. “gapapa" singkat prilly, namun masih dengan nada betenya.

“ah boong” al mencubit hidung prilly.

“ihh sakitttt” rengek prilly manja dengan mengelus-elus hidungnya yang menjadi kemerahan karena ulah al.

“abisnya, muka kamu bete gitu.. Kenapa sih? Hem?” tanya al.

“kamu nyebelin, dari tadi diem mulu! Ngobrol ke, dengerin lagu kek, apa kek, biar aku gak bete” dumel prilly. Al terkekeh.

“kamu yang lebih nyebelin” ucap al pura-pura ikut marah.

“ko aku?” tanya prilly heran

“iya, siapa lagi coba” gerutu al, membuat prilly tertawa kecil.

“iya, emang aku kenapa? Kamu pake bilang aku nyebelin segala lagi hah?” tanya prilly

“kamu kenapa selama di LA gak bisa dihubungin? Aku skype gak kamu respon! Whatsapp cuma dibales doang! Apalagi ditelfon, sama sekali gak ada jawaban!” dumel al, membuat prilly terkekeh.

“kamu kayak anak kecil ah, aku kan disana sibuk syuting. Ngejar target biar bisa cepet selesai” ucap prilly

“kalo sibuk kenapa bisa kamu skypean sama si ali?! Yang notabenenya bukan siapa-siapa kamu” kesal al dengan nada cemburunya

“udah ah, ngapain sih ngedumel terus? Kapan turunnya? Yang lain udah pada nunggu tuh” ucap prilly menunjuk keluar ke arah sang mama, manager, juga milla yang baru keluar dari mobilnya.

Mungkin karena keasikan bicara, al sampai lupa jika mereka sudah sampai

“yaudah, yuk” ajak al saat setelah memarkirkan mobilnya.

Kemudian keduanya turun, menghampiri mama ully, milla juga riri disana. Tak lama setelah menghampiri sang mama, gritte keluar dari mobil ali. Namun ali tak ikut turun dan hanya membuka kaca mobilnya saja.

“suer lo gak mau masuk? Ntar nyesel loh. Hahhaha” ledek gritte saat ia baru turun dari mobil ali, dan saat setelah ali membuka kaca mobilnya

“kalo gue masuk. Gue bakal nyesel” kesal ali. Membuat gritte terkekeh.

“haha yaudah thanks ya li” ucap gritte,ali tersenyum

“sipp” sahut ali pada gritte.

“li, gak masuk dulu?” tanya mama ully pada ali

“aduh, maaf nih tan. Bukan maksud ali nolak kebaikan tante.. Tapi ali masih ada urusan nih tan, hehe. Next time aja ya tante” ucap ali, mama ully tersenyum lalu mengangguk.

“yasudah kalo emang gak bisa. Makasih ya li” lanjut mama ully, ali mengangguk.

“so sibuk banget lo. Yaudah! Hati-hati ya li” sambar prilly, ali tersenyum

“iya! Thanks cil. Haha. Yaudah semuanya, ali pamit dulu. Gritte, li” ali menutup kaca mobilnya lalu melajukan kembali mobilnya meninggalkan halaman depan rumah prilly.

kok gue ngerasa ada yang aneh sama si prilly ya? ’ tanya ali dalam hati saat setelah menjauh dari depan rumah prilly.

-------

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang