Chapter 24

12.5K 615 2
                                    

“ada yang ingin aku bicarain sama kamu.."

“apa?" tanya ghina penasaran dengan apa yang akan randy bicarakan.

“aku pengen kamu bantu aku biar bisa dapetin lagi prilly" jawab randy percaya diri.

Dan itu membuat raut wajah ghina yang awalnya penasaran menjadi sedikit murung.

'Apa dia masih nyimpen rasa buat prilly?' batin ghina bertanya-tanya.

Randy yang melihat raut wajah ghina yang berubah seakan mengerti, dia tersenyum sinis.

“bukannya kamu sekarang ngejar-ngejar lagi mantan kamu itu? Siapa namanya...."

“ali.." lirih ghina.

“kenapa?" tanya randy hati-hati.

“l..lo masih cinta sama prilly?" tanya ghina lirih, kini ia menunduk.

Randy tertawa, membuat ghina kembali mendongakkan kepalanya menatap heran randy.

“ko malah ketawa?"

“aku dari dulu emang cinta sama prilly, bahkan sampai sekarang.."

Deg! Rasanya hati ghina saat ini seperti terkena ribuan pisau yang tajam.

kenapa hati gue sakit gini sih? Apa iya rasa gue sama randy masih ada? Tapi kan gue maunya sama ali. Ah shitt' rutuk ghina dalam hati.

“o..ohh," mendadak lidah ghina kelu untuk berbicara.

-----

Pagi ini, prilly tengah siap dengan seragam sekolahnya dan kini ia tengah sarapan bersama milla juga sang mama, uli.

“semangat banget sih sarapannya.." goda milla menyenggol lengan prilly.

“apaan sih.. Biasa ajaa..." kini pipi chubby prilly terlihat bersemu merah.

“iya... Iya... Yang udah baikan.. Ya gak mah... Hahah" kini milla bertukar pandangan dengan sang mama. Uli.

“udah.. Udah.. Cepet sarapannya. Nanti al sama kevin keburu jemput" lerai mama uli.

“iyaa maah"

TIN TIN ....

Terdengar suara klakson mobil dari depan, prilly maupun milla kini terburu- buru meminum susu segar yang telah mama uli siapkan untuk mereka. Lalu berhamburan cipika cipiki juga salim kepada mama uli.

“prilly duluan ya maa, bye. Mmmuach" pamit prilly mencium pipi sebelah kiri mama uli

Begitupun juga dengan milla. “milla juga duluan ya mah. Mmmuach" milla mengecup pipi kanan sang mama.

“hati-hati ya..." ucap sang mama sedikit berteriak karena milla juga prilly yang kini sudah berada di ambang pintu ruang makan menuju ke halaman depan rumah mewah tersebut.

“iya..."

******

“kayaknya mereka baru baikan" gumam seseorang dari balik pohon yang ada di area parkiran sekolah.

Sepertinya dia sedang mengintip antara al prilly atau kevin milla. Karena hanya mereka berempatlah yang berada di parkiran sekolah.

“lo bakal rasain apa yang belum elo rasain. Sakit hati gue harus lo bayar, prill..." lanjutnya lagi.

Sementara itu, di dalam kelas. Terlihat gritte yang sedang mengobrol dengan tobi juga ali. Ralat, ali hanya jadi pendengar disini.

“eh.. Eh.... Tau gak?" tanya tobi ke gritte.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang