Chapter 13

13.1K 710 3
                                    

BRUKKKK

“aduhhhhhh pantat gue" rintih gritte sambil mengusap-ngusap pantatnya yang sakit.

“makanya mba! Kalo jalan tuh yang bener! Bukan malah ngendap-ngendap kayak maling" bentak salah satu petugas toko buku yang sedang membereskan buku-buku.

Jadi, yang dilakukan gritte  tadi saat mengendap-endap membuntuti al dan ariel adalah berjalan mundur sambil matanya tetap memandangi al dan ariel. Sehingga saat petugas toko tersebut berjalan ke arah gritte, gritte malah menubruknya hingga semua buku yang dibawa juga petugas toko jatuh ke lantai bersamaan dengan gritte.

“shutttttttttttt" gritte mengisyaratkan petugas toko tersebut memelankan suaranya.

Namun, sial. Petugas tersebut malah marah-marah kepada gritte.

“syutttt!! Mba,diem dulu gausah banyak ngoceh deh" gritte menutup mulut petugas tersebut secara paksa dengan tangannya.

“saya bukan maling! Saya cuma lagi nyelidikin pacarnya sahabat saya yang lagi jalan bareng mantannya" jelas gritte. Merasa sudah tenang, akhirnya gritte melepaskan bekapan tangannya.

“oh jadi gitu!" ucapnya sambil manggut-manggut.

Gritte kembali menatap ariel dan al yang masih sibuk memilih buku.

'Untung aja masih ada tuh orang ' gritte menarik nafas lega.

“eh mba, saya kasih tau ya! Kalo pacarnya sahabat mba jalan sama mantannya, apalagi hanya berdua seperti itu. Harus waspada mba! Ada kemungkinan mereka bakal clbk lagi" ucap petugas toko tersebut menasehati gritte sambil ikut mengintip apa yang gritte intip.

Sontak langsung saja gritte menoleh ke petugas toko tersebut.

“Hah? Yang bener mba?"  tanya gritte kaget

Petugas toko tersebut mengangguk. “iya, apalagi jika sering ketemu. Makin banyak peluang untuk clbk" lanjutnya. Gritte hanya manggut-manggut.

'Apa iya al bakal clbk sama si ariel? Ah mana mungkin, al kan cinta sama prilly. Tapi...... ' gumam gritte dalam hati namun keburu ditegur oleh sang petugas toko.

“mba? Ko malah bengong?" tanyanya sambil melambaikan tangannya di depan muka gritte.

“eh, iya! Yaudah makasih nasehatnya ya mba! Saya pergi duluan! Bye" pamit gritte bergegas pergi dari toko tersebut dengan berlari kecil.

“eh mba! Tunggu dulu. Bantuin saya beresin buku" teriak petugas tersebut berdiri ingin mengejar gritte, namun keburu kehilangan jejak.

-------

“eh pril! Ali mana?" tanya milla saat berpapasan dengan prilly yang menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

“dibawah! Males gue, lo temenin aja tuh cowo freak!" ucap prilly dengan nada yang sangat malas, dan kemudian masuk ke dalam kamarnya. Sedangkan milla hanya geleng-geleng sambil tersenyum

“dasar tuh anak" gumam milla sambil berjalan menuju ruang keuarga.

Sementara itu.. Dikamar, prilly terus saja mencuci bibirnya di wastafel kamar mandi sambil memandangi bibirnya yang mungil lewat cermin yang ada disana.

“OMG Helooooooow! Kenapa bisa-bisanya tadi gue gak berontak sih?" makinya pada cermin dengan suara yang sedikit dipelankan.

Ia terus saja mencuci bibirnya yang terkena insiden tak disengaja.

“apa tadi ada orang yang lihat? Duhhhhh gawat kalo sampe ada yang lihat! Tapi semoga aja engga deh" gumamnya kembali. Dan beranjak menuju bathtub untuk berendam

*****

Dibawah, terlihat milla dan ali sedang mengobrol.

“eh gimana duetnya? Jadi? Lo yakin mah duet sama si prilly?" tanya milla sedikit bercanda.

“males sih sebenernya. Tapi mau gimana lagi? Besok udah harus siap buat recording mil" jawab ali santai sambil memainkan iphonenya.

“yaudah sih, semoga aja deh si prilly gak ngacauin, hehe" canda mila. Ali tertaw mendengarnya.

TING TONG

Bel pintu rumah milla&prilly berbunyi.

“eh bentar ya li, gue kedepan dulu" ucap milla berjalan menuju pintu utama untuk melihat siapa yang bertamu kerumahnya.

CEKLEKKKKK

“hai sayang" sapa orang tersebut, yang ternyata adalah kevin.

Milla tersenyum.

“hai" jawab milla tebar senyum “ko tumben gak ngasih tau dulu mau kesini?" tanya milla sambil menutup pintu.

Yang jelas kevin sudah masuk yaa! Masa iya ditinggal diluar. :v

“handphone aku lowbatt sayang" ucap kevin sambil mengusap rambut mila kemudian merangkul bahu milla.

“pantesan aja aku whatsapp kamu gak dibaca" dumel milla.

Kevin tersenyum gemas dibuatnya.

“oh iya. Yang didepan mobil siapa yang?" tanya kevin penasaran.

“oh .. Mobil ali" santai milla namun membuat kevin melotot tak percaya ke arah sang pacar.

“ali?" tanya kevin menautkan sebelah alisnya.

“iya, murid baru yang dikelas prilly" jawab milla jujur.

Sepertinya kevin bingung, terlihat dari raut wajah tampannya itu.

“dia ada urusan sama prilly, gausah cemburu, gausah nethink oke yang" ucap milla yang sepertinya tau kebingungan kevin. “yaudah yu" mereka melanjutkan langkahnya menuju ruang keluarga.

*******

Prilly terlihat tengah mengeringkan rambutnya yang basah, kemudian memoleskan sedikit bedak juga lipgloss  .

Setelah selesai kemudian prilly berjalan keluar menuju ke bawah.

“eh ada ka kevin, baru dateng ka?" sapa prilly ramah ketika melihat kevin di samping ali.

“iya pril, mau numpang makan hehe seperti biasa" canda kevin diiringi tawanya yang khas

“iya-iya ntar gue masak deh! Hehe. Oh iya li, lo jangan pulang dulu. Ikut makan sama kita" ucap prilly. Entah sadar atau tidak.

'Tumben ni cewe baik ngajak makan segala lagi?  Eh tapi gapapa deh, gue kan emang belum makan! Hehe sekali-kali gapapa dong' ucap ali dalam hati.

“bentar ya, eh mill! Bantu gue napa? Jangan pacaran mulu lo" cibir prilly

“hhh iya-iya bentar!" milla mendelik kesal. Kemudian mengikuti langkah prilly ke dapur.

Sementara itu, kevin dan ali masih ngobrol-ngobrol diruang keluarga.

“eh lo sebenernya ngapain kesini?" tanya kevin.

“gue lagi ada project bareng prilly" jawab ali asal.

Kevin manggut-manggut.

“lo suka sama prilly?" ceplos kevin

Membuat ali membolakan matanya kaget. Bisa-bisanya dia bicara seperti itu.

“gue...."

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang