Chapter 67

11.9K 516 51
                                    


Ali menatap kosong ke laut lepas yang kini ada dihadapannya, fikirannya berkecamuk. Otaknya dipenuhi oleh prilly.
Saat ini ali sedang menjalani syuting sinetron yang masih ia dan amanda bintangi di pantai ancol.
Dulu, 3 tahun silam.. dirinya juga pernah syuting sinetron yang membuat namanya makin terkenal seperti sekarang dipantai ini. Namun dengan suasana dan situasi yang berbeda, ralatt. Sangat berbeda.

Jika dulu ia syuting bersama dengan gadis yang sampai saat ini mengisi hatinya, prilly. Tetapi sekarang ia kembli ke tempat tersebut bersama dengan orang yang berbeda, ia bersama amanda.

“bang, makanannya udah ada tuh. Cuss makan” ucap ressa, -asisten ali-menghapiri ali dengan gaya gemulainya

“nanti gue ke mobil,” sahut ali

“Yaudah, jangan lama-lama bang. Jangan sampe tuh maagh balik lagi” pesan resa sebelum berlalu dari samping ali.

Ali mengangguk, ressa tak pernah lupa mengingatkannya untuk tidak telat makan. Apalagi setelah tiga hari yang lalu ali yang sedang syuting tiba-tiba harus dilarikan ke rumah sakit karena terserang maagh yang hebat akibat pola makan yang tidak teratur karena syuting yang selalu running dan tentu saja kurang istirahat.

Amanda berjalan menghampiri ali,
“ lagi ngapain li, gak makan?” tanya amanda

“nonton badut, ya lihatin laut lah. Lo ini aneh-aneh aja nanyanya” jawab ali diselingi tawanya,

Amanda mengembangkan senyumnya, setelah seharian ia tak melihat ali tertawa seperti itu.
“makan yuk?” ajak amanda,

“lo duluan aja deh, gue masih pengen disini” sahut ali, amanda menghela nafas

“lo gak mau kan maagh lo kambuh? Dan bikin tante resi cemas?” tanya amanda menatap ali yang diam menatap lautan lepas
“huffff, yaudah li. Kali ini lo gak bisa yaa cegah gue buat temuin prilly” lanjut amanda dan kali ini sukses membuatnya menoleh ke arah amanda.

“Amanda Arzaletta, jangan sampe gue musuhin lo deh,” ketus ali justru membuat amanda terkekeh.

“gue gapapa kok elo musuhin, asal lo sama prilly baik-baik aja” sahut amanda.

Ali tersenyum kecut, “gue sama dia baik-baik aja kali. Lo aja yang sotoy! Huh”

“dihhh, orang lo yang cerita sendiri juga. Hahahaha” tawa amanda, ali mengerucutkan bibirnya kesal.

“Tapi kan lo yang maksa” elak ali

“lah, terus kenapa lo kasih tau gue? Hayoo” ucap amanda tak terima

“kan elo yang maksa”

“lo yang bego,ngapain ngasih tau ke gue”

“ahh udah ah, laper gue. Dasar egois, gamau ngaalah” gerutu ali berlalu dari hadapan amanda membuat amanda ceikikan.

Amanda memandangi ali yang kini sedang berjalan ke arah dimana mobilnya diparkirkan.
Bikin kamu kesel kayak gini adalah cara aku supaya kamu gak galau terus li’ gumam amanda dalam hati.
 
  
 
------
  
  
  
Malam ini tak seperti malam-malam sebelumnya, malam ini verrel menginap diapartemen sang mama sendirian. Biasanya ia selalu ditemani athala sang adik jika menginap ditempat mamanya, karena athala sedang menjalani study tour ke aussie.

Verrel sama halnya dengan Al. Mereka sama-sama tak memiliki keluarga yang lengkap, dikarenakan kedua orangtuanya sudah berpisah semasa mereka kecil. Dan itulah salah satu alasan yang membuat al dan verrel bisa bersahabat sampai sekarang.

“mah, verrel pengen cerita deh.” ujar verrel saat dirinya tengah tiduran dipangkuan sang mama didepan televisi ruang tengah karena memang mereka sedang menonton film.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang