Kritik sangat diperlukan.....
_______
Perjalanan yang cukup melelahkan untuk semua murid kelas XI SMA BHAKTI KARYA . karena setelah selesai berobservasi di museum fatahillah kini mereka langsung melanjutkannya ke museum geologi–Bandung .
Cuaca bandung yang berbeda mengakibatkan para murid mengenakan jaket yang dibawanya. Begitupun dengan prilly dan gritte.
“prill, lihat deh tuh si ali.." tunjuk gritte kearah kursi tobi juga ali, ali yang sepertinya sedang melamun.
“kenapa?" tanya prilly tak mengerti
“lihat noh, ngelamun mulu dari tadi perasaan" ujar gritte, prilly menoleh ke tempat dimana ali duduk.
“terus gue peduli? Gak!!" santai prilly lalu kembali fokus ke iphonenya.
Ternyata prilly sedang mengupload foto kegiatan hari ini . Dia mengupload foto pas dirinya dicandid oleh ali tanpa sepengetahuannya. Terus ko fotonya bisa ada di prilly? Dia meminjam kamera ali lalu mengcopy diam-diam foto tersebut.
Foto prilly yang tengah sibuk menyatat.
Lalu ia upload dengan caption :
Tugas yang melelahkan....
Tak lupa ia juga mentag foto ke akun ig gritte, tobi, dan ali.
Perjalanan menuju museum geologi membutuhkan waktu beberapa jam. Hingga pukul 16.00 mereka baru tiba di museum.
Mengobservasi di museum ini tidak membutuhkan waktu lama, ±2 jam . setelah selesai, kini mereka tengah berada di lapang gasibu gedung sate. Mereka mampir kesana sebentar karena memang jarak dari museum ke lapang gasibu yang dekat.
Mungkin bagi yang lain aman-aman saja jalan-jalan sore sejenak disana, tapi tidak bagi prilly, ali, gritte, al, tobi dan ariel. Yang dikarenakan profesi mereka sebagai entertainer . para pengunjung disana yang sekedar berolahraga sore ataupun hanya jalan-jalan langsung menyerbu prilly dan yang lainnya untuk berfoto.
Hari menjelang malam, lampu-lampu jalanan mulai menyala. Mereka belum pulang, kesempatan ini dimanfaatkan al untuk berpacaran dengan prilly setelah seharian ini mereka terpisah.
“beb, lihat deh.. Lampunya lucu-lucu ya!" ujar prilly kagum melihat pemandangan didepannya.
Mereka tengah duduk ditangga, prilly dan al sedang menikmati pemandangan didepannya. Pemandangan yang belum pernah ia lihat. Yaitu menyalanya gedung sate.
Yaps! Setiap menjelang malam, gedung khas ibukota Jawa Barat itu selalu dipenuhi lampu-lampu warna-warni yang menyala dan bergantian tiap satu menit sekali.
Bukan prilly tak pernah melihat gedung sate, namun ia belum pernah melihat gedung peninggalan belanda tersebut berkerlap-kerlip setiap menitnya berubah warna, dari semua warna yang menyala.
“kamu belum pernah lihat seperti ini kan sebelumnya?" tanya al, prilly menggelengkan kepalanya.
“kalo kita ada diatas sana, kita bisa lihat kota bandung ini loh.." lanjut al, sambil menunjuk ke atas menara gedung sate.
“wow! Aku pengen dong kesana..." rengek prilly manja
“kapan-kapan aja ya sayang.. Waktu itu juga karena diajak firly yang ikut papa" tutur al.
Yaps, mengingat papanya firly juga papa tiri al adalah seorang pejabat.
“hmm .. Beb, yang lain mana?" tanya prilly ketika tak melihat sahabatnya.
“yang lain lagi pada makan, kamu juga mau makan?" tanya al
Prilly menggelengkan kepalanya cepat, “gak.."
“kenapa?" tanya al mengerutkan dahinya.
“masih pengen sama kamu" prilly kini menyandarkan kepalanya di bahu al.
Al mengusap puncak kepala prilly dengan amat sangat lembut.
******
Sedangkan dipinggir jalan yang terlihat ramai oleh pedagang makanan, terlihat anak murid SMA BHAKTI KARYA yang sedang menikmati santapan malam mereka, begitupun dengan ali tobi gritte juga ariel.
Mereka melahap jajanan khas sunda yang mereka beli, bahkan banyak yang nambah lagi. Termasuk tobi, dia sudah lima kali nambah siomaynya. Ck! Itu perut atau karet?
Namun tidak dengan ali, dia memesan bakso tahu. Namun sedari tadi dia tidak memakannya, yang ada hanya memainkan sendok juga garpu yang ia pegang.
Kenangan beberapa tahun lalu berputar bermain-main diotak dan fikiran ali.
Saat dirinya masih berstatus pacar dari seorang ghina salsabila . saat itu mereka belum mejadi seorang artis besar seperti sekarang.
Terlihat dua orang murid smp tengah menikmati makanan mereka di salahsatu pedagang yang ada dipinggir jalan.
Mereka tengah melahap bakso tahu yang mereka pesan,“li... Aku udah kenyang nih.." rengek gadis tersebut kepada pemuda yang ia panggil -li- tersebut.
Yang dipanggil hanya tertawa, bukannya menjawab ucapan gadisnya tadi membuat sang gadis kesal dan mencubit lengan pemuda tadi.
“apasih.. Cubit-cubit..hemmm" ucap pemuda tersebut sambil mengacak poni gadis itu.
“ih. . ali jangan dirusak dong," kesal gadis tersebut yang melipat kedua tangan didadanya.
“yaampun... Becanda doang sayang.." ucap pemuda tersebut mengelus rambut gadis tadi dengan halus.
“li..." ucap gadis tersebut sedikit pelan
“apa?" tanya pemuda tersebut
“pulang yuk.. Malu dilihatin orang" ucapnya sedikit menahan tawa.
"Kirain apaan. Haha yaudah yuk.." pemuda tersebut lalu menarik tangan gadisnya dan membawanya ke tempat parkiran dimana dia memarkirkan motornya.
Ali tersenyum kecut mengingat kenangannya bersama ghina saat dia masih tinggal di daerah bandung. Hatinya terasa sesak jika mengingat kejadian beberapa bulan silam. Dimana dia mengakhiri hubungannya dengan ghina.
“li.." panggil ariel, namun tak disahut
“li.." panggil gritte lagi, namun tetap tak disahut
Gritte dan ariel saling lempar pandang lalu mengangkat kedua bahunya menandakan gak tau .
“woy!! Li..." teriak tobi dan berhasil membangunkannya dari lamunan tersebut.
“apa?!" cuek ali menatap kesal tobi
“yaelah lo.. Daritadi kita manggil lo tapi gak nyaut-nyaut!!" cibir gritte, ariel mengangguk.
“tuh makanan mau lo anggurin?" tobi menaik turunkan kedua alis matanya.
“lo makan aja nih. Tiba-tiba gue jadi gak mood buat makan nih bakso tahu! Gue mau beli minuman aja" ujarnya lalu pergi menuju pedagang minuman hangat.
“kayaknya tuh bocah lagi ada masalah.. Soalnya gue lihat daritadi,dia ngelamun mulu. Semenjak perjalanan kesini" ujar tobi, gritte menganggukinya tanda setuju.
Namun bukan hak mereka membicarakannya. Mereka kembali meneruskan makannya.
------------
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be Here..
FanfictionCinta tau kemana seharusnya ia berlabuh... Siapakah yang sebenarnya ada didalam hati prilly? Al Ghazali? Aliando? Ataukah Verrel Bramasta?..