Chapter 54

9.8K 458 16
                                    

Michelle berjalan tergesa-gesa menuju kelasnya, berharap milla sudah tiba dikampus. Sepanjang koridor kelas, banyak pasang mata yang menatap michelle dengan tatapan aneh namun michelle tak menghiraukannya.

“milla....milla....milla....” panggil michelle sambil berjalan kearag bangku milla dan duduk dimeja kursi sampingnya.

Milla menatap michelle bingung, “lo kenapa chelle? Kok kayak yang abis lari-lari gitu?”

Michelle menetralkan nafasnya, karena sedari tadi ngos-ngosan .

“Hhh- lo tau gak mill?” tanya michelle kepada milla yang sedang membaca buku pelajaran

“enggak lah, orang lo belum cerita” santai milla sambil membuka lembaran buku untuk kembali dibacanya

Michelle mendengus sebal, menutup buku yang sedang milla baca.

“makanya dengerin dulu dong!!!”

Milla menatap kesal michelle dengan menopang dagu, “yaudah, apa?”

“tadi pas gue nganter si gritte ke sekolahnya, gue ketemu sama si al. Dan lo tau? Buat yang pertama kalinya, gue lihat si al bawa motor” sewot michelle,

“ah, serius lo? Tapi kata si prilly ya, bunda maia gapernah tuh ngijinin al buat bawa motor loh, chelle ” ujar milla tak percaya

“dua rius mill, terus penampilan al yang euhh pokoknya ancur dehhh!! Disebut anak sekolahan aja gak pantes! Apalagi artis” lanjut michelle, milla membulatkan matanya sempurna

“hah?! Gak mungkin deh, chelle. Yang gue tau, al itu orangnya perpectionist banget!!” protes milla

“nah, itu dia! Gue juga sempet gak percaya! Tapi kata gritte itu memang al” ucap michelle yang kini membuat milla sedikit percaya, *sedikit percaya? LohhX_X

“kalo emang bener, itu al. Kok bisa gitu?” tanya milla penasaran. Michelle mengangkat kedua bahunya

“ya mana gue tau, mill”

Keduanya saling diam dengan pemikiran masing-masing

=============

“mau kemana ghin?” tanya mama ghina yang sedang duduk disofa ruang keluarga sambik membaca majalah saat melihat ghina turun dari tangga dengan pakaian yang rapi dari biasanya.

Gadis berlesung pipit itu tersenyum, mendekat kearah sang mama.

“mau ada pemotretan mah, tadi di telfon managemen katanya langsung ke kantor agency” jawab ghina, sang mama mengangguk mengerti

“yaudah, hati-hati ya” ucap sang mama, ghina mengangguk kecil.

“iya, yaudah. Ghina berangkat dulu ya ma” pamit ghina, mengecup pipi sang mama lalu beranjak pergi

-----

Hari ini, prilly ada schedule buat pemotretan model fashion di salahsatu kantor agency ternama di indonesia. Disana bukan hanya prilly, tapi juga banyak lagi artis muda yang berbeda managemen. Prilly tahu itu, tapi prilly tak mengetahui jika ghina juga ikut dalam pemotretan ini.

Prilly sudah tiba dikantor agency, diruang make-up , prilly cukup humble dan langsung bisa berbaur dengan para artis lainnya.

“hai, prilly apa kabar?” sapa salah satu artis yang ikut pemotretan dengan ramah sambil cipika-cipiki.

“alhamdulillah kak, baik. Hehe” balas prilly tak kalah ramah

Begitupun dengan artis-artis lainnya. Prilly memang tak pernah sulit untuk dapat akrab dan berbaur dengan sekitarnya.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang