Chapter 37

11.6K 476 17
                                    

Kini milla dan michelle sedang berada didepan rumah bergaya klasik berlantai 2 dua, milla dan michelle masih stand by didalam mobilnya.

“mill, udah telfon aja si kaianya. Lama kalo nunggu dia keluar dan inget ada janji sama kita” cerocos michelle yang kesal karena sudah sedari tadi mereka berdiam dalam mobil tanpa kepastian.

“berisik ah..” cibir milla dan mengamati pagar besi yang berbaris tertutup itu,

“yeh.. Batu lo emang” dumel michelle dan kembali melirik jam tangannya.

16.00

“kita disini udah 25 menit loh.. 5 menit lagi kita genap ½ jam nunggu..” dumel michelle lagi, namun tetap tak digubris oleh milla.

Tak lama pintu gerbang besar itu terbuka perlahan, terlihat satpam yang membuka pintu gerbang itu juga gadis yang ia tunggu-tunggu dari tadi berdiri tepat disamping satpam tersebut, dan tak lama berjalan menghampiri dan mengetuk kaca mobil milla.

“kenapa kalian gak langsung masuk sih?” tanya Kaia ramah seperti biasanya.

“gue maunya gitu, cuma nih cewe.. Lo tau sendiri kan batu-nya kek gimana?”cerocos michelle membuat milla menatap intens kearahnya,

Kaia menatap milla, sedangkan milla yang ditatap hanya cengengesan.

“hehe, ya sorry”

“yaudah yu, kunci mobilnya kasih ke pak yanto aja. Biar dia yang parkirin mobilnya didalam” ucap kaia, michelle juga milla langsung keluar dari mobilnya dan menyerahkan kuncinya ke pak yanto. Satpam dirumah kaia.

---

Kaia membawa michelle dan milla ke ruang keluarganya yang dilantai atas,karena kebetulan diruang keluarga lantai satu tengah dipenuhi oleh teman arisan mamanya kaia.

“ka, temennya ka kaia ya?” tanya raja saat keluar dari kamarnya dan melihat milla dan michelle sedang menunggu kaia diruang keluarga atas.

“iya, ko tau ya?” tanya michelle dengan polosnya

“iyalah, soalnya mana mungkin kalo bang..”

“raja... Bantuin gue” teriak seseorang dari bawah yang diyakini adalah suara laki-laki.  Membuat milla dan michelle merasa heran karena seperti kenal akan suaranya.

“iya bang.. Bentar”

“bang siapa?” tanya milla penasaran

“nanti aku lanjut ya kakak-kakak cantik ;)” pamit raja sambil  mengedipkan sebelah matanya kearah michelle dan milla. Sedangkan milla dan michelle hanya tertawa melihat kelakuan raja.

“eh sorry ya lama, tadi pembantu dirumah gue lagi nyiapin hidangan buat tamu arisan nyokap.. Hehe” kaia datang dengan membawa nampan berisi tiga gelas mango juice dan beberapa cemilan ringan.

“gapapa, eh iya tadi ade lo ya?” tanya michelle,

“yang mana?” tanya kaia bingung

“itu yang unyu-unyu..haha” sambar michelle

“dih genit lo, cuma gara-gara dikedipin doang juga..” cibir milla

“oh itu, hehe iya.. Dia adik bontot gue. Sorry ya, dia emang genit.. Beda sama abangnya yang cuek bebek” ucap kaia,

“abang? Oh iya.  Tadi adik lo siapa namanya?” tanya milla

“lo nyuruh jangan genit ke gue, lo sendiri malah nanyain namanya..” dumel michelle

“yaudah sih, kenapa emang? Gue kan cuma nanya doang” ketus milla

“haha udah, gausah diributin. Dia raja, adik kedua gue” ujar kaia, milla dan michelle hanya ber'oh' ria

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang