Prilly's POV
Iya, gpp.
“OMG Helooooooooooow!! Pasti al marah nih sama gue" gerutu gue saat membaca balasan dari al.
“apa gue telfon al aja kali ya?" fikir gue langsung menekan-nekan iphonenya dan menelfon al.
“ko gak diangkat ya?" gumam gue ketika al tidak mengangkat telfon gue.
“apa al lagi ada show kali ya?" lanjut gue , gue berinisiatif untuk menelfon bundanya al. Gue yakin Jika beberapa minggu kedepan al,menginap dirumah bundanya.
'Hallo? Bunda? ' sapa gue ramah saat telfon tersebut diangkat.
'Iya prill? Ada apa nih? Tumben nelfon malem' tanya bunda maya tak kalah ramah.
'Emmm, illy ganggu bunda ya? Maaf ya bun' jawab gue sedikit gaenak sama bunda maya
'Eh engga sayang, justru bunda seneng banget kamu telfon, udah lama juga kamu gak telfon bunda. Sibuk terus sih' sindir bunda, gue hanya tertawa
'Sebenernya sih bun, illy mau tanya. Al lagi ada show ya? Soalnya illy telfon daritadi gak diangkat' tanya gue to the point
'Al tadi ada, cuman kayaknya kecapean aja abis dari kantor label langsung ada show lagi' ucap bunda membuat gue sedikit lega, seenggaknya gue tau kalo al ada dirumah.
'Oh yaudah gapapa. Kalo gitu illy tutup dulu ya telfonnya bun, lagian juga takut ganggu bunda nih hehe' lanjut gue sedikit basabasi.
'Yah, padahal bunda masih kangen loh sama illy' ujarnya sedikit memelas ,
'Yaudah, kapan-kapan illy maen deh kerumah bunda' gue terkekeh,
'Janji ya? Ditunggu loh' ucapnya meyakinkan gue.
'Iya bun, yaudah illy tutup dulu yaa. See you bund, bye!',gue tutup telfon lalu berjalan menuju ranjang, bergegas untuk tidur.
*******
AL's POV.Gue bingung sama perasaan gue yang campuraduk kayak gini. Kenapa ariel ngasih care ke gue kayak gitu? Berlebihan! Kenapa tiba-tiba nama ariel ikut berenang difikiran gue. Apa iya gue masih suka sama dia? Ah shitt! Tapi gue udah ada prilly, yang udah bisa bikin gue move on dari ariel . hmm
Gue teringat sesuatu, gue langsung masuk ke dalam kamar nyari iphone yang tadi gue lempar ke sembarang tempat. Nah! Iphone gue ketemu, gue lihat notif di iphone gue. Terdapat sekitar 7 panggilan tak terjawab dari prilly,
“prilly nelfon balik?" gumam gue,
Jujur gue gabisa lama-lama nyuekin cewe chubby itu. Gue terlalu sayang dia.
-------
Normal POV .07.00
Pagi ini prilly sudah berada disekolah, ia berangkat diantar supirnya. Lagi dan lagi, prilly terus saja melirik iphonenya.
Prilly berharap pagi ini al menyapanya lewat Line, atau kalau enggak whatsapp .
“nyebelin banget sih, telfon engga whatsapp engga, kemana sih kamu al. Padahal aku berharap banget kamu nyapa aku pagi ini" dumel prilly yang kini tengah berada di dalam kelas.
“kenapa harus lewat telfon, whatsapp atau line, kalo akunya ada disini"
Suara yang khas, yang sangat tak asing lagi bagi telinga prilly. Ia menoleh ke belakang, tersenyum lebar, melihat siapa yang ada dibelakangnya.
“al? Sejak kapan kamu disana?" tanya prilly heran
“tuh kan, pacarnya lewat aja kamu gatau" ali mencubit hidung prilly gemas.
“awww sakittt al" rengek prilly manja.
“maaf ya malem aku ketiduran" dusta al, prilly mengangguk, kemudian tersenyum
“gapapa ko, semalem bunda juga bilang ko" ucap prilly tersenyum.
“ciyee yang makin deket sama bunda aku" goda al dan berhasil membuat pipi chubby prilly bersemu merah.
“ya gapapa dong, bagus kan?" PeDe prilly, lagi-lagi al terkekeh
Al tersenyum “gapapa ko"
Tak lama ali datang barengan dengan gritte.
“tumben lo jam segini baru dateng?" tanya prilly, gritte hanya memanyunkan bibirnya lalu duduk dikursinya.
“ka galang ninggalin gue, untung ada ali. Jadinya nebeng deh sama dia, ya gak li?" gritte menyenggol tangan ali
Alimengangguk, lalu duduk dikursinya.
“ko bisa bareng ali sih?" pekik prilly kepada gritte.
“loh, elo gatau? Ternyata rumah si ali satu arah sama rumah kita. Tadi gue nunggu taxi didepan" jelas gritte. Prilly hanya ber'oh' ria.
******
Hah, serius?
......
Ko bisa sih?
.......
Oh oke kalo gitu, kalian harus ikutin gerak gerik mereka
......
Gue gak peduli, mau dia sahabat gue ataupun kakak gue sekalipun
.......
Oke! Kalo gitu, gue tunggu info selanjutnya.
.......
PIP .“owh, jadi yang bakal duet bareng ali itu prilly?" ucap seorang wanita dengan raut muka yang kurang enak.
“bukannya prilly harusnya ada di LA ya? Tapi gapenting dia mau ada dimana juga, yang jelas gue harus mastiin kalo prilly udah punya cowo" lanjutnya kembali.
*****
Siang ini rencananya al dan prilly akan nonton di salahsatu mall di jakarta.
“eh prill, lo mau kemana sama al?" tanya gritte kepo,
“kita mau jalan sebentar tte," jawab prilly sambil memainkan iphonenya
“oh yaudah, have fun! Gue duluan ya" pamit gritte meninggalkan kelas,
“okeee" jawab prilly
“yaudah yu" ajak al menggenggam tangan prilly.
Prilly bangkit dari duduknya, “ayo"
Kemudian keduanya berjalan meninggalkan kelas tersebut yang sudah kosong menuju parkiran sekolah,
“ehh, tte" panggil seseorang membuat langkah gritte terhenti. Gritte menoleh,
“iya, riel?" ternyata yang memanggilnya adalah ariel.
“itu si al sama prilly mau pada kemana? Tumben barengan?" tanya ariel penasaran.
“wajar sih mereka jalan berdua barengan. Toh mereka kan pacaran. Kalo jalan berdua sama lo, nah baru gak wajar" sindir gritte.
Ariel sedikit tertegun mendengar ucapan sahabatnya barusan.
'Maksud ni orang apa sih? Nyindir gue?' batin ariel bertanya-tanya
“kenapa diem? Lo kesinggung? Yaelah gue kan cuma becanda doang kali" tutur gritte yang sebenarnya malas untuk mengatakan becanda .
Ariel menarik nafas lega, 'gue kira dia udah mulai curiga sama gue' batin ariel
'Gue ikutin dulu permainan lo' batin gritte.
“engga ko, yaudah kalo gitu gue duluan ya tte" pamit ariel
-------
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be Here..
Hayran KurguCinta tau kemana seharusnya ia berlabuh... Siapakah yang sebenarnya ada didalam hati prilly? Al Ghazali? Aliando? Ataukah Verrel Bramasta?..