Chapter 23

11.9K 606 1
                                    

Ghina berjalan menuruni anak tangga yang menghubungkan antara lantai satu dengan lantai dua rumah tersebut.  *iyalah, masa rumah tetangga :$

Ghina terdiam mematung melihat siapa yang tengah duduk bersama dengan kedua orang tuanya di meja makan.

“ghin... Ko malah dien disitu sih sayang?" tanya sang papa membuat ghina sadar dari lamunannya.

Ghina berjalan menuju meja makan dan duduk di sebelah sang mama.

“hai ghin.." sapa pria yang sedari tadi membuat ghina terdiam.

Ghina menoleh sebentar kemudian beralih fokus ke piringnya yang sudah disiapkan mamanya.

Melihat sang anak seperti itu tanpa membalas sapaan dari tamunya, mama ghina menyenggol lengan sang anak. Seakan mengerti maksud mamanya, ghina mendengua kesal.

“hay..." malas ghina dengan senyum kecut.

“maaf ya randy, mungkin ghina sedang banyak fikiran soal sekolahnya" ujar mama ghina merasa tak enak hati.

Yaps! Dia Randy, Randy Martin . Mantan 'TTM' ghina, cowo yang membuat hubungan ghina dengan ali kandas.

“gapapa tante, aku juga ngerti ko☺ " jawab randy ramah,

'Kenapa dia bisa ada disini? Bukannya dia di Aussie?' batin ghina bertanya-tanya.

“yaudah kita mulai makannya, ayo cobain masakan tante. Udah lama juga kan randy gak kesini? Hehe" ucap mama ghina.

“iya tante makasih"

Setelah selesai makan, ghina langsung mengajak randy ke taman belakang. Dan duduk di kursi kayu yang terpajang disana.

“lo ngapain kesini lagi?" dingin ghina. Tanpa menoleh ke randy yang duduk disampingnya.

“aku mau ketemu kamu"  santai randy

“bukannya lo sekarang ada di aussie bareng bokap nyokap lo?" lanjut ghina

“Ada hal penting yang ingin aku sampaikan sama kamu.." ucap randy kali ini membuat ghina menatap wajah tampan randy.

“apa..?" tanya ghina penasaran.

******

Oh yaudah gapapa, next time ya pokoknya kita harus ketemu.
....................
Okeee, eh sorry ya udah gangguin lo yang lagi syuting. Ehehe
.........
Oke bye!

Kaia menutup telfonnya dan kembali menyirami bunga kesayangannya. Yang dibawa dari rumah lamanya oleh mama resi. Bunga tulip yang beberapa tahun lalu ia dapatkan dari hadiah ulangtahunnya dari tantenya yang berada di belanda. Yaps! Tanah yang ada di pot juga bunga tulipnya asli belanda. No KW super!!! :$ wkwkwk

“kaia.." panggil adik tengilnya dari arah balkon.

Kaia menoleh ke arah ali, “apa?"

“sini dulu lo nya!" pinta ali sedikit berteriak

'Ck! Baru juga gue beberapa hari disini, gue udah dibikn kesel aja sama si ali' dumelnya berkacak pinggang.

“gak sopan banget lo sama kaka sendiri! Lo aja yg kesini" dumel kaia kesal

ali menghampiri kaia. Lalu duduk di ayunan dekat kolam renang.

“ada apa?" tanya kaia to the point setelah ali duduk diayunan kayu tersebut.

“lo mau tinggal disini apa bakal balik lagi ke aussie?" pertanyaan yang membuat kaia menatap tajam ke arah ali.

“lo ngusir gue?" pekik kaia kesal

Ali nyengir dibuatnya. “siapa yang bilang ngusir? Gue cuma nanya doang"

“sekolah gue disana udah beres." santai kaia sambil memotong ranting tanamannya yang menurutnya akan mengganggu pertumbuhan tanamannya.

“oh.., eh iya apa kabarnya cowo lo?" tanya ali sambil memainkan ayunan tersebut.

Kaia melangkah ke arah ali, dan duduk di kursi ukir sebelah ayunan tersebut. Wajahnya sedikit tak bersahabat, lalu ia letakkan gunting tanaman tadi diatas meja kayu.

“gue udah putus sama dia.." kaia tersenyum getir. Sontak ali mengentikan ayunan tersebut menatap kakak tersayangnya dengan wajah tak percaya.

“serius lo? Bukannya..."

“dia selingkuh.." ucapan ali terpotong oleh kaia, karena ia tau pertanyaan apa yang akan adik tengilnya lontarkan.

Membuat ali melotot tak percaya.

“sialan dia! Awas aja kalo sampai ketemu sama gue. Habis lo math.." emosi ali.

“udah lo gausah memperkeruh suasana. Gue udah ikhlasin dia. Lo jangan nyari masalah deh" ucap kaia. Karena ia tau betul sifat adik 'tengil'nya itu .

Ali terlihat kesal, karena ia juga pernah diperlakukan seperti itu oleh orang yang dia sayang. Yaps! Siapa lagi kalo bukan 'Ghina'

Orang yang pernah menghancurkan hidupnya.

“eh li, besok lo pulang sekolah jam berapa?" tanya kaia seraya memainkan iphonenya.

“sore. Tapi gatau pasti jamnya. Soalnya besok gue ada kumpul anggota futsal sama basket dulu, gue kan masih baru disana" ucap ali,

“yaudah gapapa, yang penting sepulang sekolah lo harus wajib anterin gue. Okeee" perintah kaia sambil mengguncangkan lengan ali, ali mengangguk.

“selalu gue. Kenapa gak minta anter si raja aja sih." sewot ali, membuatnya kembali kesal mengingat sepatu yang ia mau telah dipakai duluan oleh Sang adik.

“ya gak mungkin lah. Si raja masih smp! Belum dapet sim!" kini kaia menoyor kepala ali lalu tertawa.

“hh.. Iya.. Emg lo mau ketemu siapa sih?" tanya ali masih mengusap2 bekas toyoran kaia. *sini li, gue aja yang usapin :D bhakkkkk

“temen gue, temen ngGym gue" jawab kaia santai. Ali hanya ber'oh' ria.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang