Di waktu istirahatnya, prilly meluangkan waktu untuk membuka media sosial yang ia punya. Tentu sebagai mahasiswi kedokteran dirinya sangatlah jarang mempunyai quality time dengan akun medsosnya karena terlalu sibuk dengan praktik dan juga tugas.Ada satu postingan yang menarik perhatiannya, yaitu postingan foto ali yang sedang berdiri di jalan Ku'damm.
Ia kembali teringat kejadian kemarin sore saat pertemuannya bersama dengan ali dan kevin di salahsatu caffe kawasan ku'damm .Flashback On-
"Lama banget sih pril ke toiletnya" ucap kevin saat prilly baru kembali dari toilet,
"Hehe, toiletnya penuh kak." Sahut prilly yang kembali duduk dikursinya,
Namun saat ia mendongakkan wajahnya ke samping, terlihat ali yang tengah duduk manis disana. Dan tentu saja prilly sangat kaget."A..ali?!" Pekik prilly kaget,
"Hay pril," ucap ali diiringi senyum manisnya, namun terlihat sedikit kikuk.
"Eh, hay. Ko kamu..." ucapan prilly menggantung, kemudian menoleh ke arah kevin yang duduk santai.
"Kakak sengaja ngajak kumpul. Mumpung dianya lagi di berlin, kalo kita ke Indo kan susah banget buat ketemu artis fenomenal gini. Ya gak? Hahaha" jelas kevin dengan diiringi tawa,
"Gausah berlebihan bang" sahut ali
"Ooh gitu.."
"Eh iya happy birthday ya prill, ini untuk kamu. Semoga suka" ujar ali seraya memberikan sebua kotak kado ukuran sedang dengan pita diatasnya.
"Thanks ya" ucap prilly setelah menerima kado tersebut.
"Eh bentar ya gue ke toilet dulu li." Pamit kevin membuat prily mengerucutkan bibirnya kesal.
"Kamu kesini dalam rangka apa?" Tanya prilly setelah kevin menghilang dari hadapannya
"Project film. Dan mungkin ini bakalan jadi flm terakhir aku" jawab ali membuat prilly kaget,
"Aku pengen lebih fokus sama yg bakal ngejamin masa depan, kasian kuliah aku terbengkalai terus hehe" jelas ali sebelum prilly angkat bicara,
"Ohh gitu, semoga itu keputusan terbaik kamu. Good luck ya" ucap prilly seraya menampilkan senyum manisnya.
Flashback Off-
Prilly menatap jam tangan berwarna hijau tosca yang melingkar dilengan kirinya, yap jam tangan pemberian dari ali.
"Waktu adalah harta yang paling berharga"
Ia selalu mengingat ucapan ali, yaa karena memang waktu tidak akan bisa diubah kembali. Bahkan oleh apapun dan siapapun. Sama halnya dengan hubungan percintaannya bersama ali, entah bisa kembali bersama atau tidak.. karena memang jauh dilubuk hatinya ia masih menyimpan rasa itu.
"Hello? Prilly? Are you okay?" Tegur cassie sambil melambaikan tangannya didepan muka prilly yang sukses membuyarkan lamunan prilly,
"I'm fine!" Sahut prilly membenarkan posisi duduknya,
Cassie terkekeh, "Let me guess, verrel daydreaming right?" Tebak cassie
"No" sahut prilly,
"Hemmm, okay i give up!" Ucap cassie dengan nada pasrahnya, prilly terkekeh
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be Here..
FanfictionCinta tau kemana seharusnya ia berlabuh... Siapakah yang sebenarnya ada didalam hati prilly? Al Ghazali? Aliando? Ataukah Verrel Bramasta?..