Chapter 69

10.1K 442 72
                                    

 
Mata ali terbelalak ketika melihat tanggal dan bulan di handphonennya pagi ini. Bagaimana mungkin ia bisa lupa dengan tanggal istimewa itu?
Ali langsung membuka aplikasi media sosial instagramnya, setelah me-Log In akunnya, notifikasi yang masuk ke akun ali langsung membludak. Tentu saja perihal foto perayaan ulang tahun prilly yang prilly dan verrel unggah.
 
 
Prilly mengunggah foto dengan pose dirinya yang tengah meniup lilin kue ulang tahunnya yang dipegang oleh kevin dengan caption berikut,

@prillylatuconsina96 thank you so much, this is a surprise really a surprise!
 
 
Dan yang membuatnya tak kalah kaget adalah, sebuah postingan foto milik verrel yang membuat darah ali memanas. Rahangnya mengeras, tangannya mengepal kuat. Bagaimana tidak? Verrel memposting foto dimana dirinya tengah mengecup kening prilly dalam posisi verrel dan prilly saling berpelukan.
 
 
@verrellbramasta happy birthday Prilly. Sorry for making you worry, but hopefully you like to surprise♥
 

"Shit!! Kurang ajar si verrel!! Beraninya dia nyium2 prilly gue!!" Umpat ali,

"Sejauh apa hubungan mereka?!! Kenapa si verrel sampai nyusulin kesana???? Kenapa juga prilly.. err bahkan mereka pelukan?! Apa prilly bener-bener udah move on dari gue?" Lanjutnya dengan tangan yang masih mengepal kuat

"Gue gaboleh tinggal diem. Cukup selama ini gue diem, gue harus kejar cinta gue! Yaa harus." Ali menghempaskan tubuhnya disofa yang berada didalam kamarnya
 
 
"Aku juga sayang kamu, kita sahabat selamanya"
 
 
Tiba-tiba perkataan terakhir prilly sebelum mereka benar-benar berpisah terngiang dikepalanya. Membuat ali kembali bingung.

"Prillyyyyy!!! Lo buat gue bingung, gue harus gimana sekarang? Gue gabisa gitu aja lepasin lo sama verrel. Tapi apa nanti pengorbanan gue bakal lo hargain, prill? Apa lo akan kembali nerima gue?" Gumam ali frustasi, ia mengacak rambutnya.

Handphone ali berdering, ada panggilan masuk dari sang manager -riri-.

"Hallo, kenapa mba?"

"......"

"Oh, yaudah nanti ali nyusul kesana"

Ali menutup telfonnya, ia mengusap wajahnya gusar.

"Kenapa jadi serumit ini sih?!" Gumamnya kesal.
 
 
 
--
 
 
 
"Happy birthday.. happy birthday.. happy birthday prilly" 

Milla, kaia, michelle, gritte, el, dan billy bernyanyi dihadapan laptop milik milla. Mereka tengah ber-skype-an dengan prilly siang ini.

"Maaf ya prill, kita baru sempet skype-an sama lo. Tau sendiri kan selisih waktu jakarta-berlin berapa. Hehe" kaia memulai percakapan setelah bernyanyi bersama.

"Gapapa, thank you so so much guys! Kalian ternyata masih inget ya" jawab prillu disebranh sana dengan pipi uang sudah dibanjiri air mata harunya.

"Kita gabakal pernah lupa sama lo, prill. Meski sekalipun lo menetap disana juga" sahut billy yang langsung mendapat timpukan dari semua yang ada disana.

"Woooyyy!!! Stop! Stop! Stop! Aduhhh gausah keroyokan juga dong, udah kayak ujan aja" gerutu billy yang justru membuat prilly tertawa dibalik layar laptop tersebut.

"Makanya jaga ucapan lo. Hahaha" ledek el,

"Dek, Gimana kamu disana? Baik kan? Verrel gak macem-macem kan sama kamu?" Tanya milla yang kini menyadari kehadiran verrel di samping sang adik yang hanya mengenakan kaos dalam saja tanpa baju.

"Cuma satu macem doang kok, kak. Ya gak?" Sahut verrel membuat prilly mendelik kearah verrel.

"Apa?" Tanya milla penasaran.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang