Chapter 25

12.3K 598 2
                                    

“aliii...... cepetan dong!!" teriak kaia dari luar rumah. menunggu ali yang masih berganti pakaiannya karena baru pulang dari sekolah.

Sore ini, ali mengantar kaia ke salahsatu tempat ngGym di jakarta.

“bawel ah. " sahut ali yang kini sudah berada diambang pintu rumahnya dan membenarkan sepatunya.

“yaudah yuk!! Cepettt" kaia menarik ali masuk ke dalam mobil membuat ali kesal .

'Sial banget gue... Punya adek nyebelin, punya kakak lebih-lebih nyebelin...' gerutu ali dalam hati

Setelah mengenakan safebelt , ali mulai menghidupkan mobilnya yang sudah terlebih dahulu dipanaskan oleh pak yanto. Supir keluarga ali.

“dimana tempatnya?" tanya ali sambil memajukan mobilnya keluar melewati gerbang rumahnya.

Setelah kaia memberikan alamat tempat ngGym kepada ali, langsung saja ia menancap gas mobilnya. Karena memang jalanan jakarta sore ini agak sesikit senggang.

“lo kalo mau mati, mati aja sendiri jangan sambil bawa gue" dumel kaia sambil menoyor kepala sang adik.

“apaan sih ka? Sakit tau..." cibir ali mengusap kepalanya.  **duhh si ali kena toyoran mulu

“makanya kalo bawa mobil yang bener!!!!!!!!"omel kaia lagi.

“hh.. Iyaa bawel banget sih lo"

“yee..  Batu banget lo"

---------

“al..." panggil bunda maya dari luar kamar anak sulungnya itu.

“iya bun...." sahut al dari dalam sambil membuka pintu kamarnya,

“nanti malem prilly sibuk gak?" tanya sang bunda yang kini tengah duduk di sofa yang ada dikamar tersebut.

“gatau bun.. Al belum nanyain, kenapa emang?" tanya al heran

“bunda mau ajak prilly dinner, malam ini el juga dul mau kesini" tutur bunda maya tersenyum

“ko tumben el gak ngasih tau al?" al mengernyitkan dahinya, sedangkan sang bunda hanya menganggkat bahu.

“kamu lagi ngapain ini? Ko kamar jadi kayak kapal pecah gini sih?" tanya bunda maya ketika sadar bahwa kamar sang anak memang sudah betantakan daritadi juga.

“al lagi ngerjain PR lah bun, sekalian ngapalin... Besok mau ada QUIZ " jawab al santai.

“yaudah, nanti kamu hubungin prilly, sibuk apa enggaknya" perintah bunda maya lalu beranjak keluar dari kamar sang anak.

“iya bun.."

******

Sore ini, gritte dan michelle sedang berada di airport soe-tta untuk menjemput kedatangan oma mereka yang baru pulang pengobatan dari luar negri.

Di tempat kedatangan, gritte dan michelle duduk di kursi tunggu, karena sang oma dan ibu mereka take off dari singapura pukul 16.02 .

“kak. Gue mau ke toilet dulu ya.." pamit gritte langsung berlari tanpa menunggu jawaban dari michelle.

“kebiasaan banget lo tte, " dengus michelle lalu memainkan iphonenya untuk menghilangkan rasa bosannya.

Sementara itu.....

Di depan toilet, gritte tak sengaja bertubrukan dengan seorang pria yang sepertinya tengah 'kebelet' .

“eh sorry..." ucapnya sambil membantu gritte berdiri.

Gritte membenarkan bajunya yang sedikit berantakan, lalu menatap pria tersebut.

Namun, pria itu langsung masuk ke dalam toilet.

“dasar cowo.." cibir gritte lalu beranjak pergi dari sana, dan kembali ke tempat dimana kini michelle tengah menunggu.

*******

Kini ali juga kaia sudah berada di tempat yang mereka tuju. Sebenarnya ali males untuk ngGym hari ini.. Moodnya sedang tidak enak, harusnya dia kini tengah berada di caffe dan nongkrong bareng teman-temannya.

Namun bukan kaia namanya jika ia tidak bisa memaska adik 'tengil'nya yang ini. Kaia menyeret ali masuk, bahkan ia tak peduli kini orang-orang menatapnya dengan tatapan 'aneh'.  *tega banget kaia ihhhh :3:$

Setelah ganti baju, ali juga kaia kini masuk ke tempat pemanasan, saat ali masuk. Ia melihat seorang gadis yang tak asing lagi baginya, yang kini tengah melakukan pemanasan.

'Prilly?'pekik ali

“li? Ayooo" lagi-lagi kaia menarik ali yang malah diam

“iyaaaaa" lagi-lagi ali hanya pasrah.

“prilly......" panggil kaia seraya melambaikan tangannya ke arah gadis yang sedari tadi ali pandang.

Orang yang kaia panggil langsung menoleh, dan tebakan ali benar. Dia prilly, gadis yang menjadi partner kerjanya.

“kaia......" prilly dan kaia berhamburan berpelukan, melepas kangennya.

“soryy ya ka.. Kemarin gajadi.. Hehe"  ucap prilly sambil melepas pelukannya.

“iya, gapapa ko.. Sorry lama, tadi nih ade gue lama banget mandinya" ucap kaia sambil menunjuk ke arah ali dengan dagunya

Prilly memandang ali dengan tatapan tak percaya, sementara yang dipandangi hanya membuang muka.

'OMG Heloooooow jadi dia adiknya kaia? Yang kaia bilang manja kalo dirumah? Bwahahaha gak nyangka  gue kalo seorang aliando syarief yang dikenal cuek disekolah ternyata anak manja juga? Hhaha' prilly tertawa puas dalam hati.

'Kenapa harus si cewe 8 oktaf sih temennya si kaia.' gerutu ali dalam hati.

“oh... Okee gapapa ko, oh jadi si ali ini adek lo? Yang lo bilang manja itu?" tanya prilly sambil menahan tawa membuat ali seketika membolakan matanya, lalu menatap tajam kaia. Sedanhkan kaia hanya cengengesan.

'Kaiaaaaaa ah shiitt! Malu-maluin gue banget. Pake acara aib gue dibilang-bilang ke orang lagi'dumel ali tak henti-hentinya.

“iya.. Hahahah. Eh yaudah yuk.. Temenin gue pemanasan lagi"

------

Di area parkiran bandara, saat gritte menutup bagasi mobilnya lagi-lagi dia ditubruk oleh laki-laki yang tadi di toilet.

“elo.. Yang tadi kan?" tanya gritte sambil mengingat-ingat.

Laki-laki itu tersenyum. Lalu mengangguk.

“iya.. Sorry ya buat yang tadi, buat sekarang juga. . gue gak lihat-lihat jalan" ucapnya tersenyum.

Gritte mengangguk, “oke.. Lain kali hati-hati. Kalo lagi jalan gausah mainin hp mulu" sindir gritte membuat laki-laki itu menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“iyaa sorry.."

Gritte mengangguk..

“gue el...." dia menyodorkan tangannya untuk bersalaman.

“gritte.." 

Gritte membalas salamannya el.

“gue duluan..." gritte berpamitan langsung masuk ke mobilnya

El menatap punggung gritte yang kini sudah masuk ke dalam mobil, el tersenyum kecil..

“menarik.." gumam el.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang