Prilly’s POV
Banyak yang bertanya tentang perasaanku pada ali sekarang bagaimana, huhhh. Entahlah...
Setelah accident di acara talkshow kemarin sore, rasanya hatiku jadi campuraduk. Ali yang bilang sudah move on, ali yang lebih memilih amanda, rasanya hatiku mati seketika.
Antara al dan ali, jujur aku lebih memilih ali . Setelah pertemuan tanpa sengaja ditaman kota dekat apartemenku di berlin, aku dan al kembali dekat. Bahkan al sempat mengutarakan perasaannya padaku sebelum kita kembali ke Jakarta, namun aku menolaknya karena memang aku hanya menganggap dia sebagai sahabat.
Jika lebih dari sahabat, itu adalah sebagai kakak. Permasalahan perasaanku dengan al sudah selesai, tinggal permasalahan perasaanku dengan ali. Aku masih sayang sama dia, tapi... setelah accident itu aku kembali berfikir, apa yang dibilang ali itu jujur atau sekedar gimmick? Ah, tapi gak mungkin kalo gimmick, ali bukan orang seperti itu.
PING!!!
Iphone ku berdering tanda ada bbm masuk,
Aliando :
Prill, sore bisa ketemu?Ali? Oh iya yaa, kemarin sore kan kita sempat tukeran pin sama nomer hape.
Prilly :
Bisa, dimana?Aliando :
Caffe deket butik kaia, bisa?Prilly :
Oke.Setelah balasan terakhir, aku langsung letakkan kembali iphoneku diatas nakas.
---
“Sorry, tadi macet” ujarku saat setelah memasuki caffe yang dimaksud ali dan duduk dimana ali kini duduk.
“gapapa, mau pesen apa?” tanya ali, setelah seorang pelayan menghampiri meja kami
“Lemon tea aja satu” jawabku,
“makanannya?” tawar ali , aku menggelengkan kepala
“lagi pengen itu aja” jawabku sedikit dingin, ali mengangguk mengerti.
“yaudah, kalo gitu orange juice sama cheese cake satu ya mba” pesan ali, setelah selesai mencatat pesanan, pelayan tersebut berlalu dari hadapan kita.
“Gak sibuk li? Tumben ngajak ketemu?” tanyaku sambil menatapnya,
Ali balik menatapku, membuatku kikuk.
“loh, kenapa emang? Al gak marah kan?” tanyanya dengan raut muka khawatirAku terkekeh mendengarnya, “bukan al yang marah, tapi amanda. Apa dia tau kalo sekarang kamu lagi sama aku?” aku bertanya balik pada ali, kulihat ali mengernyitkan dahinya bingung
“buat apa dia tau? Toh tau ataupun enggaknya juga gak ngaruh apa-apa” jawabnya,
“so, ada apa seorang Aliando Syarief ngajak aku ketemu?” tanyaku kini to the point.
“tadinya sih mau ngenalin kamu sama amanda, dia nagih janji sama aku kalo kamu pulang ke Jakarta pengen dikenalin sama kamu” jawabnya, aku mengernyitkan dahiku bingung. Aku menatapnya seolah meminta penjelasan lebih atas jawabannya barusan.
“amanda itu fans kamu, dia pernah nanya tentang kamu sama aku, dan dia pengen banget kenal sama kamu..” lanjut ali seakan tau maksud dari tatapanku tadi
“terus amandanya mana?” tanyaku bingung karena memang ali hanya sendirian disini
“lagi ada kerjaan di luar kota, kalo besok aku kenalin kamu sama amanda, keberatan gak?” tanyanya lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be Here..
FanficCinta tau kemana seharusnya ia berlabuh... Siapakah yang sebenarnya ada didalam hati prilly? Al Ghazali? Aliando? Ataukah Verrel Bramasta?..