Chapter 17

14.2K 683 1
                                    

Sore ini ali tengah berada disalah satu Label musik yang akan ali dan prilly jadikan buat tempat recording. Ali kini tengah memainkan gitarnya, diruang khusus buat take vokal nya.

“duh si prilly mana sih? Lama banget!" dumelnya sambil melirik jam ditangannya.

Ali kaget bukan main, ternyata masih ±2 jam lagi mereka recording . ali memukul pelan dahinya.

“pantes aja lama, orang gue dateng kecepetan!" lanjutnya lagi.

'Ko gue jadi gini sih? Waktu masih lama juga! Kenapa tiba-tiba gue kayak yang kangen gini sih?! Eh ko malah ngelantur lagi. Gara-gara accident kemarin nih otak gue jadi gak beres! Shitt' fikir ali dalam hati.

“mending gue kebawah! Siapa tau ada yang bisa gue jailin" gumam ali, lalu menaruh gitarnya dan beranjak keluar ruangan tersebut.

------

Setelah beres nonton, al dan prilly kini tengah berada disalahsatu food court yang ada di mall tersebut. Sisi kekanak-kanakannya prilly keluar saat tengah memakan ice cream. Bibir mungilnya belepotan, al yang melihatnya hanya terkekeh. Menurut al, saat Prilly seperti ini dia terlihat makin menggemaskan . prilly yang merasa al kini tengah menertawainya langsung angkat bicara.

“ko ketawa sih beb" tanya prilly yang masih tak menyadari bahwa dirinya lah yang membuat al tertawa.

“kamu kalo lagi gini ngegemesin tau gak sih?" jawab al yang masih asik terkekeh, prilly mendengus sebal. “sini, tuh bibir kamu cemong " lanjut al dengan mengelap bibir prilly yang belepotan tersebut dengan tissue.

Prilly tersenyum, “ih care banget sih sama aku" goda prilly.

“bukannya gitu, tapi malu aja dilihatin sama orang! Wleee hahaha" ucap  al membuat prilly mendelik sebal.

“jadi kalo aku gak belepotan kamu gabakalan care sama aku? Gitu?" cibir prilly malah membuat al tersenyum, lalu merangkulnya.

“becandaan doang bie, biar seru" ujar al santai

“kamu mah gitu ah" prilly mengerucutkan bibirnya membuat dirinya semakin menggemaskan dimata al.

“loh prilly?" sapa wanita yang akhir-akhir ini selalu ia temui bersama dengan rekan kerjanya, si cowo freak! Yeps! Dia adalah budhila

Dengan segera prilly menoleh ke samping, prilly terlihat cengo. Entah apa yang sebenarnya gadis ini kagetkan akan keberadaan budhila .

“eh, budhila?" sapa prilly balik sambil memasang senyuman.

“kamu disini ngapain? Sama siapa?" tanya budhila yang kini melirik al yang ada disamping prilly.

Seperti mengerti akan pandangan budhila kepada al, prilly langsung angkat bicara.

“oh iya, kenalin bu ini al" prilly memperkenalkan al seraya mengisyaratkan al untuk berjabat tangan dengan budhila.

“al" ucap al dengan sedikit bete. Karena melihat tatapan budhila yang sepertinya tidak menyukai keberadaan al disamping prilly.

'Nih ibu-ibu siapa sih? Liatin gue kayak yang gasuka gitu' fikir al dalam hati.

“al, kenalin ini budhila, aku lupa cerita sama kamu. Ini manager partner duet aku" ucap prilly sedikit menyunggingkan senyum ke arah al. 

“partner duet? Ko kamu gapernah cerita sama aku masalah duet ya?" introgasi al dengan nada sedikit pelan sambil menatap mata prilly dalam-dalam.

Prilly hanya mengisyaratkan al untuk diam, “nanti aku cerita" jawab prilly pelan ke arah al.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang