Kini al tengah berada di toilet sekolah. Ia mencuci mukanya yang terlihat sangat kusut. Mungkin listrik dirumah mati, makanya gak sempet disetrika :D hahaha maafkan aku! *lirik al.
"kenapa jadi kayak gini sih? Niat awal gue kan pengen bikin prilly cemburu sama ariel. Ahhhh shittt" kesal al sambil menonjok dinding samping cermin.
"kenapa juga gue malah kepancing emosi si gritte! Tapi ko dia tau ya soal yang di mall itu! Apa jangan-jangan ada paparazzi yang ngawasin gue selama ini?" gumam al sedikit penasaran.
Kemudian al mencuci tangannya yang sedikit memar karena tonjokannya tadi, setelah itu keluar dari toilet.
Didepan pintu toilet cowo terlihat ariel yang sedang berdiri sambil melipat kedua tangannya didadanya.
"al, kamu gapapa kan?" tanya ariel setelah melihat al keluar dari toilet.
Al diam tak menjawab, ia hanya menoleh sebentar ke arah ariel dan pergi meninggalkan ariel disana yang memanggil-manggil nama al.
'Kenapa rasa ini hadir lagi? Gue gamau sakitin prilly lagi, wake up al ! Prilly lebih baik daripada ariel' ucap al dalam hati
-----
Kevin, milla juga michelle kini tengah berada dikelas masing-masing karena bel tanda masuk sudah berbunyi, mengharuskan seluruh siswa/siswi masuk.
"gue gak habis fikir, kenapa si al tega kayak gitu sama prilly" kesal milla yang tengah duduk dimejanya.
"gue juga gak ngerti, tapi kan kita belum tau jelas apa penyebabnya, sayang" ujar kevin yang kini duduk di meja samping milla.
"iya mil, kita harus tau dulu apa penyebabnya. Biar kita juga gak salah sangka" lanjut michelle.
Milla menatap kevin dan michelle bergantian lalu mengangguk. "iya" .
Kevin menggenggam tangan milla, sangat erat. Lalu mencium punggung tangan milla singkat.
"gegana gue kalo tiap hari liatin lo berdua" dumel michelle sambil bersidekap dada.
"yeee! Makanya lo nyari pacar dong" cibir milla terkekeh
"biar gak jadi obat nyamuk gue sama milla mulu. Hahaha" ledek kevin membuat michelle mengerucutkan bibirnya. Milla dan kevin tertawa puas.
"berisik lo berdua" ketus michelle dan berlalu meninggalkan meja kevin juga milla.
Sedangkan milla dan kevin masih tertawa diatas penderitaan orang lain.
Candaan dan tawaan menghiasi ruang kelas tersebut, dan membuat milla sedikit melupakan kekeaalannya terhadap al.
*****
Berbeda dengan suasana di kelas milla yang sedikit ramai, dikelas prilly berbanding terbalik. Suasana yang begitu tegang ditambah bisikan-bisikan para siswa/siswi yang sepertinya sedang membicarakan prilly dan al.
Terlihat al dan prilly sama-sama sibuk dengan lamunan mereka, Gritte menatap nanar ke arah prilly.
"ya amsyoooooooooong! Ni kelas sepi amat kayak kuburan aja!" ucap tobi sedikit teriak, mencoba mencairkan suasana ruang kelas yang sedang menegang.
"heh cil, bengong mulu lo" ledek tobi melihat prilly yang sedang melamun. Dan dibalas oleh tatapan tajam dari prilly.
Sepertinya ia memang sedang tidak mood membalas celotehan tobi. Dan tobi sadar betul akan hal tsrsebut.
Sedangkan disudut kelas terlihat ariel yang tersenyum sinis menatap pemandangan didepannya.
'Dan asal lo tau prill, gue jauh lebih sakit dari ini pas al dulu deketin lo, dan demi apapun gue gak rela lihat lo bahagia. Apalagi bahagia bareng al.' desis ariel
*******
Mohon saran juga kritiknya yaa, terimakasih☺
Maaf pendek, piikiran lagi buntu-_- lagi banyak tugasX_X
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Be Here..
FanfictionCinta tau kemana seharusnya ia berlabuh... Siapakah yang sebenarnya ada didalam hati prilly? Al Ghazali? Aliando? Ataukah Verrel Bramasta?..