Chapter 44

10.8K 526 8
                                    

Maaf lama update, harusnya kemarin-kemarin udah publish ini chapter.

Tapi gara-gara wattpadnya erorr, tulisannya ilang. Alhasil harus ditulis ulang lagi:'(((((((

Awalnya sih sempat putus asa, gamau lanjut ceritanya,

Tapi lihat readers Chapter sebelumnya, jadi semangat buat nulis.. Yaa walaupun yang vote hanya beberapa..

Tapi its okay!! No problem, segitu juga alhamdulillah udah ada yang mau menghargai karya saya☺☺☺☺☺☺☺☺



----------------------------------------------------------

Beberapa hari berlalu, semenjak pertemuan prilly dengan ariel ditaman sekolah, membuat prilly makin bingung. Apakah dia harus melepas al begitu saja? Ataukah harus mempertahankannya????

Beberapa hari belakangan pula prilly makin dekat dengan ali dan membuatnya sedikit melupakan beban fikirannya. Yaps! Ali dan prilly kini selalu tampil berdua kemana-mana, karena memang kebutuhan untuk promosi lagu baru duet mereka, sinetron, bahkan film layar lebar tak ayal jika prilly dan ali setiap harinya selalu memenuhi layar televisi setiap hari. Dari mulai ftv-ftv, sinetron, berbagai macam produk iklan, juga acara musik yang kebetulan prilly dan ali ikut membawakan acara tersebut.

Dan tentu saja membuat al, sang kekasih prilly makin posesif kepada prilly, cemburu? Pastinya, namun prilly tak suka akan sikap posesif al. Yang menurutnya bukanlah sikap asli dari al..

Seperti saat ini, al menelfon prilly yang lagi berada dibackstage karena undangan acara musik sore bersama ali  memprotes penampilan prilly dengan ali yang menurut al sudah seperti sepasang kekasih.

“Iyaaa, gausah bawel. Ini cuma profesionalitas aja al, ngerti dong

Tapi tetep aja aku cemburu bie.. Ngertiin perasaan aku dong

Iyaaa, aku tau, aku ngerti. Ya, plis aku bentar lagi perform nih,

Inget jangan kecentilan deket sama dia.

Iya, beb. Bawel deh..

Aku bawel karena aku sayang kamu..

Aku tau itu, see you tomorrow beb”

PIP!

Prilly mematikan sambungan telfon secara sepihak. Tanpa menunggu jawaban dari al. Iphone nya langsung ia masukkan kembali kedalam tasnya yang dibawa oleh merry, sang assisten.

Prilly menghela nafas, memejamkan mata sejenak.

“kenapa lo?” tanya ali tiba-tiba duduk disamping kursi prilly

Prilly menoleh kearah ali, membuat keduanya terlibat aksi saling pandang. Namun itu hanya berdurasi sebentar. Prilly langsung mengalihkan pandangannya ke cermin khusus untuk makeup disampingnya

“biasa, bawelin gue” kesal prilly sambil membenarkan posisi poni rambutnya

Ali terkekeh, “itu tandanya dia sayang sama lo”

Prilly menatap ali sejenak, lalu kembali fokus membenarkan sedikit rambutnya yang berantakan “tapi gue maless kalo dia bawel gitu” gerutu prilly

“hhh udah yuk ah, udah dipanggil tuh. Kalo lo ngomel mulu tuh pipi kapan tirusnya” ledek ali membuat prilly mengerucutkan bibirnya,

“enak aja! Chubby gue bawaan lahir tau!!” cibir prilly sembari memukul lengan ali kesal sambil berjalan mendahului ali.

“udah maen mukul-mukul lo. Awass yaa!!!!” ucap ali sambil mengejar prilly

Yaps! Ali dan prilly kini sudah menjadi teman baik, bahkan sahabat. Tapi..... Karakter Tom&Jerry versi manusia dari dalam diri mereka bukan berarti sudah hilang, namun masih tetap ada. Bedanya, kini hanya sedikit.

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang