Chapter 21

12.3K 631 7
                                    

“prilly....."

Pekik gritte kaget ketika melihat tangan prilly yang sedang dicuci oleh sang empunya, dan di wastafelnya terlihat ada darah. Membuat fikiran gritte kemana-mana, “tangan lo kenapa pril?" cemas gritte.

Gritte mendekati prilly, membuat prilly heran dibuatnya.

“lo kenapa sih tte?" heran prilly

“tt..tangan lo kenapa? Lo gak ada niat buat bunuh diri kan? Aduh plis deh, nyokap bokap lo lagi pada dikantor prill, lo tega? " pertanyaan gritte kini membludak. Membuat prilly cengo mendengarkan ocehan-ocehan yang keluar dari mulut gritte.

“tte, woy!! Woles kali. Siapa yang mau bunuh diri sih?" tanya prilly yang kini mengelap tangannya yang basah dengan tissue.

Prilly berjalan keluar kamar mandi meninggalkan gritte yang menurutnya agak 'aneh' . prilly duduk dikursi meja riasnya, kemudian mengolesi tangannya dengan dengan sedikit kapas yang di celup kedalam mangkok berisi air antiseptik.

“terus tangan lo kenapa prill? Terus kenapa tadi bisa ada darah di wastafel?" cerocos gritte tak henti-henti sambil duduk di bibir ranjang tempat tidur prilly.

Prilly menoleh ke cermin didepannya, terlihat wajah gritte yang sedang mendumel tak jelas menurutnya. Prilly geleng-geleng kepala sambil terkekeh

“kayaknya virus bawel gue nular ke elo nih" ledek prilly

“yehhh lo ini! Gue serius kalee" dumel gritte,

“gue juga serius tte, lo ini lebaynya kebangetan tau gak? Lebih-lebih dari gue" 

“lo ini. Terus.... Tangan lo kenapa? Ko bisa berdarah kayak tadi?" penasaran gritte.

Kemudian prilly menjelaskan accident tangannya. Yang sebenarnya tadi prilly tak sengaja menjatuhkan vas bunga sampai pecah. Saat prilly akan membereskan potongan vas yang pecah, tak sengaja pecahan vasnya menggores tangan mulus prilly. Alhasil tangannya sampai berdarah.

Gritte manggut-manggut, dia tersenyum kecut menahan malu akibat salah sangka.

“oh... Gitu ya.. Hehe"

“iya. Makanya lo gausah lebay gitu juga keleuss. Lagian buat apa gue bunuh diri segala? Hellooooooooow gue masih pengen idup lebih lama! Gue masih pengen ketemu JB okeeee." ucap prilly tanpa jeda.

“ya kan gue cuman ngira-ngira doang kali"

“yaudah sih, itu artinya lo emang bener-bener care sama gue, hehe" prilly kini duduk disamping gritte memeluk sahabatnya dari samping.

“iyalah, pasti. Gue kan bener-bener sahabat lo. Eh, gue kan udah anggap lo bagian dari keluarga gue juga" gritte membalas  pelukan prilly.

------

Di kantor managemen, kini ali tengah ada acara bareng artis satu managemennya. Disana juga terlihat al yang tengah duduk bersama artis lainnya yang sedang mengobrol.

Ali mengamati al yang sedang tertawa bareng artis-artis cewe disana, sedangkan tadi pagi dia menyakiti perasaan pacarnya sendiri.

'Dia hebat bangwt nutupin masalah. Tadi pagi dia nyakitin hati pacarnya, sedangkan disini al lagi happy-happy bareng cewe-cewe cantik. Ck!' fikir ali.

“eh li, kenapa lo? Bengong mulu daritadi?" tanya bryan.

“eh, gapapa ko. Gue cuman lagi kepikiran kaia aja sih, soalnya malem ini jam 11 gue udah harus di airport " datar ali lalu beralih mengambil minuman yang disediakan disana

“ohh. Kenapa gak suruh supir nyokap lo aja" lanjut bryan mengikuti langkah ali.

“kayak gatau kaia aja lo"

Sedangkan di dalam, al masih happy-happy dengan teman dekatnya. Muka al memang terlihat happy, namun terlihat dari sorot matanya memancarkan kegelisahan. Gegana ciyeeee *lirik al ✌

'Prilly lagi apa ya kira-kira? Ko dia gak ada hubungin gue sih? Apa dia marah banget sama gue?' fikir al dalam hati.

'Maafin aku prill, harusnya aku gak bersikap seperti itu tadi pagi. Mungkin sekarang kita lagi barengan. Aaaarghhh shiit. Gara-gara kebodohan gue. Gara-gara gue labil antara sayang atau suka sama si ariel' lanjutnya lagi.

“eh iya al, kenapa si prilly gak diajak sih?"

“iya, kita kan juga mau kenalan kali"

Tanya teman wanita al.

Al menyunggingkan senyum. Namun senyum kecut. “dia lagi sibuk syuting.  Kapan-kapan deh gue kenalin sama lo semua"

“oke deh, beneran ya.."

“pengen lihat langsung gadis yang bikin al gak tertarik sama kita.. Iya gak? Hahahah"

Candaan teman wanita al. Namun al tak mendengarkan candaan tersebut.

*****
Yang....

Iya? Kenapa? Kangen yaa nelpon malem-malem gini?

Ih GeeR banget sih pacar aku..

Siapa yang GeeR sih. Orang fakta ko.. Haha

Ih kevin kamu nyebelin ah. Aku tutup nih telfonnya..

Ehhh jangan dong. Yaudah kenapa?

Aku gabisa tidur....

Kenapa? Kok bisa?

Gatau.... Makanya aku telfon kamu juga..

Jangan-jangan pengen dinyanyiin dulu ya sama aku..

Eh boleh tuh idenya, hehe

Tuhkan.... Udah dibilang juga masih aja ngelak. Jujur aja susah sih.

Apaan deh, gajelas banget..

Yehhh masih gengsi aja sih, yaudah dengerin yaa aku mau nyanyi dulu..

Yang bagua ya suaranya... Hihi biar aku bobonya enak..

Iya.. Sayang...

Begitulah percakapan antara kevin juga milla via telfon. Kevin menyanyikan lagu 'utopia - hujan' khusus untuk milla. Karena banginya, lagu itu penuh arti. Dan lagu itu pula yanv membuat dirinya bisa pacaran dengan milla.

Milla tersenyum-senyum gajelas mendengar lantunan lagu yang sedang kevin nyanyikan untuknya. Setelah selesai, mereka mengakhiri percakapan tersebut dengan kata-kata romantis.

Yaudah, tidur nyenyak sayang.. Have a nice dream dear! Tunggu aku di mimpi kamu ya sayang. Love you more milla mmmmcuahhh

Iya sayang, love you too mmcuahh ditunggu dimimpi ya.. Hihi

*****

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang