Chapter 22

13K 615 17
                                    

Beberapa hari setelah accident dikantin sekolah, prilly selalu bersikap dingin terhadap al maupun ariel. Namun al tak pernah lelah, al selalu meminta maaf kepada sang kekasih hatinya tersebut. Karena al merasa telah salah, dan al pula yang memulai semuanya.

Seperti sore ini, ketika prilly sedang berada di lokasi syuting sinetron stripping yang tengah ia jalani. Al datang menghampiri prilly yang sedang beristirahat di ruang istirahat khusus para pemain, kebetulan prilly sudah selesai take dilokasi tersebut.

"prill..." sapa al ketika masuk ke dalam ruangan khusus tempat istirahat para pemain.

Prilly menoleh sebentar, setelah itu kembali fokus ke iphonenya yang sedang ia mainkan.

Tanpa menjawab sapaan al, yang masih berstatus 'pacar' dirinya.

Seakan mengerti, para pemain lain langsung berpamitan keluar satu persatu.

"al.. Sorry ya gue duluan. Bentar lagi take, hehe"

"iya al, sorry banget nih. Hehe"

"gue juga. Gue mau kw toilet hehe"

Pamitan mereka membuat al terkekeh, namun juga senang. Jadi ia lebih leluasa untuk meminta maaf terhadap prilly.

"prill... Plis, kasih aku kesempatan buat minta maaf sama kamu" al memelas, dia berjongkok dihadapan prilly dengan tangan yang mencoba meraih tangan prilly yang tengah memainkan iphonenya.

Al mendapat sorotan tajam dari prilly. "al.. Lepas!" prilly berusaha untuk melepas tangannya yang kini dipegang al.

Namun, al malah makin kencang memegang tangan prilly. Membuat prilly sedikit meringis kesakitan. "al.. Lepas! Sakit"

Al melepas pegangan tangannya,,

"prill.. Kasih aku kesempatan untuk jelasin semuanya! Pliss" mohon al membuat prilly sedikit iba.

'Gaada salahnya juga sih kalo gue denger dulu penjelasannya' fikir prilly

Prilly mengangguk, membuat al tersenyum lega.

"aku sama ariel waktu itu hanya jalan biasa, waktu kita baru pulang show tapi ariel ngajak aku buat temenin dia beli buku pelajaran. Udah itu aja" tutur al.

Prilly menatap al dalam. Untuk memastikan tak Ada kebohongan di dalam sorot matanya.

"gue sih bingung. Antara percaya atau enggak. Sedangkan waktu di kantin kamu  malah bersikap seperti itu sama aku." dingin prilly berdiri dari duduknya.

"apa yang harus aku lakuin biar kamu percaya sama aku ?" Tanya al ikut berdiri. Dan menghampiri prilly .

"gue gatau. Yang jelas dulu gue udah ngasih kepercayaan tapi kamu sendiri yg rusak kepercayaan yg gue kasih" kini prilly menjawab pertanyaan al dengan kesalnya, menghadap al

"yatuhan. Prilly, sumpah aku gak ngapa-ngapain. Gaada apa-apa sama ariel" lelah al. Mengusap mukanya gusar.

"iya fisik gada apa-apa. Tapi batin? Gatau gue! Bisa aja lama-lama clbk lagi" delik prilly kesal.

"yatuhan prill, sumpah engga!" Ujar al lirih,

'Apa itu jujur dari hati kamu al? Aku takut jika hati kamu ke ariel lagi, jujur aku gamau kamu tinggalin aku'tanya prilly dalam hati.

Prilly mencoba menetralisir hatinya, menenangkan emosinya. Prilly menatap nanar mata al,

"aku akan coba.."

I Will Be Here..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang